Reliabilitas Teknik Pengujian Instrumen

55 28 330 0,329 Valid 29 437 0,329 Valid 30 228 0,329 Tidak Valid Tabel 3.16 menunjukkan data hasil perhitungan validitas soal evaluasi untuk siklus 2. Peneliti menggunakan program S PSS 20 untuk menghitungnya. Pada SPSS terdapat tanda y ang menandakan soal tersebut valid atau tidak tanda ter sebut dinamakan simbol asterik . Dengan simbol asterik satu menandakan bahwa soal tersebut valid dilihat pada taraf signifikansi 0,05. Sedangkan jika simbol asterik soal terseb ut juga valid namun jika dilihat dengan taraf signifikan si 0,01. Dari perhitungan dengan bantuan SPSS 20. P eneliti mendapatkan soal valid berjumlah 20 soal. Peneliti hanya me mbutuhkan 20 soal untuk diujikan. Sehingga soal peneliti su dah cukup karena 20 soal tersebut sudah mewakili setiap indikator y ang sudah ada. Soal soal yang valid kemudian di kelompokkan dan d ibuat kisi kisinya sebagai berikut :

3.6.2 Reliabilitas

Realibilitas menyatakan bahwa reliabilitas merupakan taraf di mana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil Masidjo 1995: 209. Teknik yang digunakan untuk mencari reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Untuk memudahkan perhitungan dalam mencari reliabilitas 56 rtt= instrumen penelitian, maka peneliti menggunakan program SPSS 20 dalam penelitiannya. Gambar 3.3 rumus Alpha Cronbach Sumber: Purwanto 2009:175 Keterangan : r tt = koefisien reliabilitas n = jumlah item Σ S i 2 = jumlah kuadrat S dari masing-masing item S i 2 = kuadrat S dari masing-masing item Kualifikasi reliabilitas suatu soal dilihat dari interval koefisien reliabilitasnya dapat dilihat pada tabel 3.17 berikut: Tabel 3.17 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas Sumber: Masidjo, 1995: 209 Reliabilitas soal dihitung dengan rumus Cronbach’s Alpha. Soal - soal yang telah di uji empiris dan dihitung validitas akan dilihat soal-soal yang valid. Setelah itu dapat dihitung reliabilitasnya dari soal siklus 1 dan siklus 2. Penghitungan reliabilitas menggunakan program komputer SPSS 20. Berikut adalah hasil reliabilitas dari siklus 1 dan siklus II. Tabel 3.18 Hasil reliabilitas siklus 1 Reliability Statistics Cronbach’s Alpha N of items .865 24 Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat rendah 57 Pada tabel 3.18 menunjukkan reliabilitas untuk 24 soal yang dari siklus 1 adalah 0,865. Jika hasil pengolahan tersebut dibandingkan dengan tabel klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas, angka 0,865 menunjukkan bahwa reliabilitas ke 24 soal tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Tabel 3.19 Hasil reliabilitas siklus 2 Reliability Statistics Cronbach’s Alpha N of items .839 20 Pada tabel 3.19 menunjukkan reliabilitas untuk 20 soal yang valid dari siklus 1 adalah 0,839. Jika hasil pengolahan tersebut dibandingkan dengan tabel klasifikasi koefisien korelasi reliabilitas, angka 0,839 menunjukkan bahwa reliabilitas ke 20 soal tersebut termasuk dalam kategori tinggi. 3.6.3 Indeks kesukaran Supaya memperoleh kualitas soal yang baik selain validitas dan reliabilits juga perlu adanya keseimbangan kesukaran soal yaitu antara soal yang mudah, sedang, dan sukar proporsinya seimbang Sudjana, 2014: 135 . Rumus yang digunakan untuk menghitung kesukaran soal menurut Sudjana 2014: 137. Gambar 3.4 Rumus Indeks Kesukaran Keterangan : I = Indeks kesukaran untuk setiap butir soal B = Banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal I = � � 58 yang dimaksudkan. Semakin kecil hasil indeks yang diperoleh maka soal tersebut dikategorikan semakin sulit, sedangkan semakin besar indeksnya maka soal tersebut dapat dikategorikan semakin mudah. Kriteria indeks kesukaran menurut Sudjana 2014, 137 sebagai berikut : Tabel 3.20 Klasifikasi indeks kesukaran Berdasarkan tabel tersebut kriteria indeks kesukaran ada tiga. Ketiga kriteria tersebut adalah sukar, sedang dan mudah. Soal yang dihitung indeks kesukarannya adalah soal yang belum di validasi sehingga soal yang di uji indeks kesukarannya masih berjumlah 40 soal. Berikut adalah hasil indeks kesukaran dari soal siklus 1 sebelum di validasi pada tabel 3.21 berikut ini : Tabel 3.21 Indeks kesukaran siklus 1 No B N I Tingkat kesukaran 1 32 36 0.88 Mudah 2 29 36 0.80 Mudah 3 28 36 0.77 Mudah 4 30 36 0.83 Mudah 5 20 36 0.55 Sedang 6 32 36 0.88 Mudah 7 16 36 0.44 Sedang 8 17 36 0.47 Sedang 9 23 36 0.63 Sedang 10 3 36 0.08 Sukar 11 23 36 0.63 Sedang 12 12 36 0.33 Sedang 13 10 36 0.27 Sukar 14 18 36 0.5 Sedang 15 27 36 0.75 Mudah 16 18 36 0.5 Sedang 17 26 36 0.72 Mudah 18 29 36 0.80 Mudah 19 21 36 0.58 Sedang 20 20 36 0.55 Sedang 21 20 36 0.55 Sedang Indeks Kesukaran Kategori – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah 59 22 21 36 0.58 Sedang 23 23 36 0.63 Sedang 24 22 36 0.61 Sedang 25 11 36 0.30 Sedang 26 11 36 0.30 Sedang 27 21 36 0.58 Sedang 28 20 36 0.55 Sedang 29 22 36 0.61 Sedang 30 21 36 0.58 Sedang 31 16 36 0.44 Sedang 32 15 36 0.41 Sedang 33 10 36 0.27 Sukar 34 19 36 0.52 Sedang 35 11 36 0.30 Sedang 36 23 36 0.63 Sedang 37 14 36 0.38 Sedang 38 8 36 0.22 Sukar 39 10 36 0.27 Sukar 40 18 36 0.5 Sedang Hasil perhitungan dari data indeks kesukaran dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu soal mudah, sedang dan soal sukar. Dari data tersebut dikatakan bahwa soal mudah terdapat 9 soal, sedangkan soal sedang terdapat 27 soal dan soal sukar terdapat 4 soal Tabel 3.22 Indeks kesukaran siklus 2 No B N I Tingkat kesukaran 1 26 36 0.72 Sedang 2 26 36 0.72 Sedang 3 28 36 0.77 Sedang 4 30 36 0.83 Mudah 5 22 36 0.61 Sedang 6 19 36 0.52 Sedang 7 12 36 0.33 Sedang 8 28 36 0.77 Sedang 9 25 36 0.69 Sedang 10 12 36 0.33 Sedang 11 31 36 0.86 Mudah 12 16 36 0.44 Sedang 13 15 36 0.41 Sedang 14 12 36 0.33 Sedang 15 27 36 0.75 Sedang 16 17 36 0.47 Sedang 17 22 36 0.61 Sedang 18 24 36 0.66 Sedang 19 15 36 0.41 Sedang 20 18 36 0.5 Sedang 21 18 36 0.5 Sedang 22 22 36 0.61 Sedang 23 21 36 0.58 Sedang 60 24 24 36 0.66 Sedang 25 23 36 0.63 Sedang 26 18 36 0.5 Sedang 27 22 36 0.61 Sedang 28 18 36 0.5 Sedang 29 21 36 0.58 Sedang 30 14 36 0.38 Sedang Hasil perhitungan dari data indeks kesukaran dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu soal mudah, sedang dan soal sukar. Dari data tersebut dikatakan bahwa soal mudah terdapat 2 soal, sedangkan soal sedang terdapat 28 dan soal sukar terdapat 0 soal.

3.7 Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas II SD Negeri Plaosan 2.

0 0 301

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran Matematika untuk siswa kelas II SDN Plaosan 2.

1 2 255

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKN menggunakan model PBL untuk siswa kelas V SD Negeri Plaosan I.

0 2 230

Peningkatan minat dan prestasi belajar menggunakan pendekatan PMRI pada mata pelajaran matematika untuk siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1.

0 0 341

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika realistik Indonesia (PMRI) pada mata pelajaran Matematika untuk siswa kelas III SDN Plaosan 2.

0 1 214

Meningkatkan prestasi dan kerjasama antar siswa kelas V SDN Nyamplung Sleman pada pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI.

1 3 272

Peningkatan kerjasama dan prestasi belajar matematika menggunakan pendekatan PMRI pada siswa kelas IVB SDN Denggung Sleman.

0 2 292

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan PMRI.

0 1 236

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SD Kanisius Kintelan Yogyakarta dengan menggunakan pendekatan PMRI - USD Repository

0 4 234

Peningkatan kedisiplinan dan prestasi belajar kelas V SDN Adisucipto 1 mata pelajaran matematika menggunakan pendekatan PMRI - USD Repository

0 4 271