Evaluasi Outlier Analisis Data
outliers pada tingkat univariate, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak antara Mahalanobis untuk tiap-tiap observasi
dapat dihitung dan akan menunjukkan sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional Hair.dkk, 1998; Tabachnick
Fidel, 1996. Uji terhadap outliers multivariate dilakukan dengan menggunakan jarak Mahalanobis pada tingkat p 1. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan
menggunakan χ² chi kuadrat pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang
digunakan dalam penelitian ini. Hasil uji outlier tampak pada tabel berikut: Tabel 4.8. : Outlier Data
Re sidu a ls St a t ist ics
a
Minim um Maxim um
Mean St d. Deviat ion
N Pr edict ed Value
.8051 97.0523
53.0000 22.07107
105 St d. Pr edict ed Value
- 2.365 1.996
.000 1.000
105 St andar d Er r or of Pr edict ed
Value 6.171
13.615 8.731
1.482 105
Adj ust ed Pr edict ed Value - 5.1257
102.5452 52.9330
22.45720 105
Residual - 62.68797
49.70727 .00000
20.98494 105
St d. Residual - 2.763
2.191 .000
.925 105
St ud. Residual - 2.976
2.384 .002
1.004 105
Delet ed Residual - 72.68095
58.81825 .06703
24.78805 105
St ud. Delet ed Residual - 3.118
2.450 .002
1.017 105
Mahal. Dist ance 6.707
3 6 .4 7 3 14.857
5.660 105
Cooks Dist ance .000
.105 .012
.019 105
Cent er ed Lever age Value .064
.351 .143
.054 105
a. Dependent Var iable: RESP
Sumber : data diolah Deteksi terhadap multivariat outliers’ dilakukan dengan menggunakan
kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak Mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan
χ
2
pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Bila kasus yang mempunyai Jarak Mahalanobis
lebih besar dari nilai chi-square pada tingkat signifikansi 0,001 maka terjadi multivariate outliers. Nilai Mahal. Distance Maximum = 36.473 yang lebih kecil
dari 37,697, berarti tidak terdapat outlier pada data tersebut, oleh karena itu data ini mempunyai kualitas yang baik dan dapat dilanjutkan untuk diolah lebih lanjut.
4.3.2. Intrepretasi Hasil PLS 4.3.2.1. Pengujian Model Pengukuran Outter Model.
Langkah selanjutnya adalah menilai outer model Measurement Model dengan melihat outer loading factor discriminan validity dan composite reliability
dari konstruk. 1. Outer Loading, Hasil pengujian pertama dengan PLS ini menghasilkan outer
loading sebagai berikut: Tabel 4.9. Outer loading
Factor Loading O Sample Mean M Standard Deviation
STDEV Standard Error
STERR T Statistics
|OSTERR| X11 - PRODUK X1
0.824194 0.783243
0.126412 0.126412
6.519894 X12 - PRODUK X1
0.769309 0.729770
0.140043 0.140043
5.493386 X13 - PRODUK X1
0.914864 0.874726
0.106773 0.106773
8.568277 X21 - HARGA X2
0.852743 0.780509
0.248616 0.248616
3.429956 X22 - HARGA X2
0.900944 0.831569
0.225751 0.225751
3.990871 X31 - PROMOSI X3
0.867096 0.862313
0.039014 0.039014
22.225183 X32 - PROMOSI X3
0.915017
0.917097 0.014383
0.014383 63.617477
X41 - TEMPAT X4 0.833019
0.746910 0.235237
0.235237 3.541192
X42 - TEMPAT X4 0.854002
0.779765 0.191545
0.191545 4.458499
X43 - TEMPAT X4 0.945089
0.872187 0.203432
0.203432 4.645732
Y1 - MINAT BELI Y 0.857924
0.857469 0.024478
0.024478 35.049091
Y2 - MINAT BELI Y 0.891557
0.891064 0.016748
0.016748 53.235080
Y3 - MINAT BELI Y 0.806631
0.806360 0.038155
0.038155 21.141030
Sumber: data diolah Berdasarkan hasil outer loading di atas bahwa validitas Indikator : Nilai
Factor Loading lebih besar dari 0,5 dan atau nilai T-Statistic lebih besar dari 1,645 nilai Z pada α = 0,10. Factor Loading merupakan korelasi antara indikator
dengan variabel, jika lebih besar dari 0,5 maka korelasi disebut valid dan jika nilai T-Statistic lebih besar dari 1,645 maka korelasinya disebut signifikan.
Berdasarkan pada tabel outer loading di atas, maka pada variabel dengan indikator reflektif Yaitu Harga, Promosi, Tempat dan Minat Beli, dimana seluruh
indikator keempat variabel tersebut memiliki factor loading original sample estimate lebih besar dari 0,50 dan atau signifikan Nilai T-Statistic lebih dari
nilai Z α = 0,10 10 = 1,645 , sehingga indikator-indikator tersebut adalah menjadi pengukurindikator variabelnya. Secara keseluruahn hasil estimasi telah
memenuhi Convergen vailidity dan validitas baik. 2. Discriminant validity
Discriminant validity pada indikator refleksif dapat dilihat pada cross- loading. Cara lain untuk menilai discriminat validity dilakukan dengan cara
membandingkan square root of average variance extracted AVE untuk setiap variabel dengan nilai korelasi antara variabel. Model mempunyai discriminant
validity yang tinggi jika akar AVE untuk setiap variabel lebih besar dari korelasi antara konstruk Ghozali, 2008. Jika nilai akar AVE lebih tinggi daripada
korelasi antar variabel yang lain, maka dapat dikatakan hasil ini menunjukkan bahwa discriminant validity yang tinggi.
Tabel 4.10. Average Variance Extract AVE
AVE HARGA X2
0.769435 MINAT BELI Y
0.727187 PRODUK X1
PROMOSI X3 0.794556
TEMPAT X4 0.772144
Sumber: Data diolah