Jurnal Sosiologi D
I
L
E
M
A
Ahmad Zuber “Kemiskinan Masyarakat Pedesaan : Studi Kasus di Desa Sanggang, Sukoharjo”
100
tingkat desa, kecamatan maupun kabupaten. Namun di sisi lain
kaum perempuan memberikan sumbangan yang sangat besar
dalam kehidupan keluarga miskin dalam menangani ketidak-cukupan
kebutuhan rumah tangga seharí- hari.
4. Karakteristik Kemiskinan Kongjungtural Masyarakat Miskin Pedesaan
Dari sisi kemiskinan kongjungtural, pada umumnya keluarga miskin pede-
saan Sanggang tidak memiliki cita-cita yang tinggi berkaitan dengan pekerjaan
di sektor formal. Keluarga miskin pede- saan Sanggang ketika masih muda
cenderung mencita-citakan jenis pekerjaan informal, seperti tukang batu
bata, berdagang bakso, dan juga ber- dagang mi ayam. Jenis pekerjaan infor-
mal tersebut tidak memerlukan kualifikasi pendidikan formal yang
cukup tinggi. Berdasarkan temuan di masyarakat pedesaan Sanggang bahwa
jenis-jenis perkerjaan informal di atas sangat rentan sekali. Artinya kalaupun
ada yang dibilang cukup berhasil jumlahnya relatif sedikit dan biasanya
tidak tahan sampai di usia tua.
5. Karakteristik Kemiskinan Natural Masyarakat Miskin Pedesaan
Kemiskinan natural yang dialami oleh masyarakat miskin pedesaan Sanggang
dapat dilihat dari ketidakmampuan sumber daya alam untuk mendukung
kehidupan normal keluarga miskin. Alam tidak mampu untuk ditanami
tanaman pangan khususnya padi dan jagung, karena struktur tanah yang
kering dan tanah berada pada dataran tinggi. Di samping itu faktor usia yang
tua menjadikan keluarga miskin yang bersangkutan tidak mampu bekerja.
D. Upaya Masyarakat Miskin Pedesaan, Pemerintah dan Swasta dalam
Menanggulangi Kemiskinan Masya- rakat Pedesaan
Upaya masyarakat miskin sendiri untuk keluar dari permasalahan kemiski-
nan adalah sudah cukup besar. Mereka telah melakukan berbagai usaha untuk
keluar dari permasalahan kemiskinan antara lain meliputi: mengolah lahan tegal
untuk ditanami singkong ataupun kacang tanah, mencari kayu di hutan, sebagai
buruh penebang kayu, membuat arang, membuat tape singkong dan migrasi ke
kota-kota besar untuk berjualan, serta ada yang beternak sapi kambing.
Upaya pemerintah dan swasta dalam menanggulangi permasalahan kemiskinan
masyarakat pedesaan Sanggang masih belum menunjukkan hasil yang optimal.
Masyarakat miskin pedesaan Sanggang masih merasakan sedikit sekali peningkatan
kesejahteraan hidupnya melalui upaya- upaya yang telah dilakukan oleh peme-
rintah dan swasta ini. Meskipun demikian upaya pemerintah dan swasta dalam
mengurangi kemiskinan masyarakat pedesaan masih terus diperlukan dan
dikembangkan sampai permasalahan kemiskinan itu sirna dalam kehidupan
sosial.
Hasil penelitian di masyarakat pedesaan Sanggang menunjukkan bahwa tingkat
pendidikan yang rendah sangat berpeng- aruh terhadap tingkat kemiskinan sese-
orang atau keluarga. Oleh karena itu untuk meningkatkan jenjang pendidikan keluarga
miskin pedesaan, pemerintah perlu mem- buat kebijakan sekolah gratis dari sekolah
dasar hingga sekolah menengah atas bagi keluarga miskin pedesaan.
Melihat kenyataan bahwa upaya peme- rintah dan swasta dalam menanggulangi
permasalahan kemiskinan masyarakat
ISSN : 02159635, Vol 27 No. 2 Tahun 2011
Ahmad Zuber “Kemiskinan Masyarakat Pedesaan : Studi Kasus di Desa Sanggang, Sukoharjo”
101
pedesaan Sanggang masih belum menun- jukkan hasil yang optimal. Masyarakat
miskin pedesaan Sanggang masih merasa- kan sedikit sekali peningkatan kese-
jahteraan hidupnya melalui upaya-upaya yang telah dilakukan oleh diri masyarakat,
pemerintah dan swasta ini. Namun demi- kian berbagai program kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta telah mampu membuat kebahagiaan
tersendiri di hati para keluarga miskin pedesaan. Oleh karena itu pemerintah dan
swasta perlu meningkatkan kualitas dan kuantitas atas semua program-program anti
kemiskinan yang telah ada selama ini.
E. Model Penanggulangan Kemiskinan Masyarakat Pedesaan