Kayu merupakan komponen terpenting dalam kehidupan ini, mulai dari pembangunan perumahan dan bangunan gedung dan sebagai nilai tambah yaitu
sebagi alat – alat rumah tangga furniture dan lainnya di Dunia Beberapa Kayu didominasi jenis-jenis kayu tertentu seperti kapur, kamper,
jati, merbau dan ulin yang termasuk jenis-jenis kayu keras. Produk yang dihasilkan PT. Iga Abadi Indonesia adalah berbagai macam
produk kayu berupa perabot rumah atau yang biasa disebut meubel atau furniture. Produk furniture yang dihasilkan antara lain bedroom set dan dining set.
2.8.1 Kegiatan Produksi
Secara umum, kebanyakan industri furniture membagi proses produksinya ke dalam tiga fungsi: manufaktur, finishing, dan shipping
pengiriman. Berikut ini adalah tahap-tahap atau departemen yang umumnya bekerja
sama dalam membuat sebuah furniture: 1.
Unit Pencucian Kayu UPK: Tujuan utama UPK adalah untuk memotong bahan baku, dalam hal ini kayu, ke dalam ukuran kasar yang
dibutuhkan untuk membuat komponen sebuah furniture. Jika dibutuhkan ukuran yang lebih besar, maka beberapa kayu akan
dilaminating atau dijoin untuk membuat material yang lebih besar. 2.
Panel: Tujuan utama Panel adalah untuk menyiapkan material dari panel seperti plywood, MDF, dan particle board, mulai dari
pemotongan, kalibrasi ketebalan panel, sampai proses laminating panel dengan veneer.
3. Unit Proses: Setelah bahan baku dipotong ke dalam ukuran kasar, bahan
baku tersebut dikirim ke unit Proses, yang bertanggung jawab untuk proses permesinan bahan baku tersebut sampai menjadi komponen
dengan bentuk dan ukuran final sebelum digosok. Unit Proses bekerja sama dengan unit Panel dalam membuat alur pada panel dan memotong
komponen panel tertentu sebelum dikerjakan kembali di unit Panel. 4.
Gosok Awal: Komponen yang telah mendapatkan bentuk dan ukuran finalnya kemudian dikirim ke unit Gosok Awal untuk digosok sampai
halus. Unit Gosok Awal bekerja sama dengan unit Proses, khususnya dalam proses menggosok komponen-komponen yang harus digosok
sebelum mendapatkan bentuk dan ukuran finalnya. 5.
Sub-Assembly Area: Dalam Sub-Assembly, komponen-komponen yang telah mengalami proses permesinan dan proses gosok dirakit sebelum
dikerjakan kembali di Unit Proses dan Gosok Awal. Contoh: pintu, laci, shelf, dan top panel.
6. Assembly Area: Fungsi utama Assembly Area adalah untuk
mengumpulkan komponen-komponen lepas dan komponen sub- assembly untuk dibangun menjadi sebuah furniture. Hasilnya adalah
sebuah furniture dalam keadaan natural atau belum difinishing. 7.
Gosok Putih: Proses ini merupakan tahap akhir dari proses manufaktur di mana furniture digosok halus. Distressing fisik diaplikasikan pada
tahap ini.
2.8.2. Mesin dan peralatan produksi