54
Untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas instrumen digunakan kategori sebagai berikut:
0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi
0,400 sampai dengan 0,599 : cukup 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah
0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah Sugiyono, 2012:231
G. Analisis Data
1.  Analisis data angket Data yang dihasilakan dari angket adalah data interval. Penentuan skala
pengkatagorian  data  interval  bersifat  relatif,  sehingga  peneliti  boleh menatapkan  secara  subyektif  luasannya  interval  yang  mencangkup  setiap
kategori  yang  diinginkan  selama  penetapan  tersebut  berada  dalam  batas kewajaran  dan  dapat  diterima  akal  Saifuddin  Azwar  2008:108.  Teknik
analisis  data  yang  digunakan  adalah  statistik  diskriptif  dengan  menghitung mean  rerata  dan  presentase.  Dari  perhitungan  rerata  skor  yang  diperoleh
dapat  diidentifikasi  tingkat  kecenderungan  dengan  menggunakan  kriteria pembanding  rerata  skor  ideal  Sudjana  1992:  176.  Adapun  pengkategorian
tersebut sebagai berikut: Skor x ≥ Mi + 1,5 SDi  = Sangat Baik
Mi sd Mi + 1,5 SDi = Baik
Mi – 1,5 Sdi sd Mi
= Ragu-ragu S
kor x ≤ Mi – 0,5 SDi  = Tidak Baik
55
Dimana: Mi rerata ideal : ½ skor maksimal ideal + skor minimal ideal
SDi Standar deviasi ideal :
1 6
skor maksimal ideal – skor minimal ideal
Selanjutnya  dilakukan  persentase  terhadap  skor  yang  diperoleh  untuk memudahkan  dalam  menginterpretasikan  data  penelitian.  Data  ini  disajikan
dalam  bentuk  distribusi  table  frekuensi  dan  diagram  pie  berdasarkan perhitungan  persentase.  Perhitungan  persentase  dalam  penelitian  ini
dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Ps =
100 Dimana:
Ps : Peresentase skor f : frekuensi
p : jumlah populasi
2.  Analisis data wawancara Data  wawancara  merupakan  daya  yang  berupa  kalimat-kalimat  data
kualitatif  dimana  data  tersebut  akan  mendukung  dan  memperjelas  data yang diperoleh dari angket. data hasil wawancara diperoses melalui tiga alur
kegiatan  yaitu  reduksi  data  data  reduction,  penyajian  data  data  display dan penarikan kesimpulan conclusion seperti yang dikemukakan oleh Miles
dan Huberman Sugiyono 2009:337.
56
3.  Analisis data dokumen Pengambilan  data  dengan  teknik  dokumentasi  disebut  dengan  studi
dokumen,  artinya  peneliti  mempelajari  berbagai  sumber  dokumen  yang berkaitan  dengan  pokok  penelitian  sebagai  pelengkap  hasil  angket  dan
wawancara.  Alasannya,  hasil  penelitian  dari  angket  dan  wawancara  akan lebih  kredibeldapat  dipercaya  jika  didukung  oleh  dokumen  terkait.  Apabila
ada  perbedaan  antara  data  angket  maupun  wawancara  maka  yang  akan dipakai adalah data dokumen karena lebih dapat dipercaya.
Penggunaan  dokumen  ini  berkaitan  dengan  apa  yang  disebut  analisa isi. Cara menganalisa isi dokumen ialah dengan memeriksa dokumen secara
sistematik bentuk-bentuk komunikasi yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk  dokumen  secara  obyektif.  Kajian  isi  atau
content analysis document ini didefinisikan oleh Berelson yang dikutip Guba dan Lincoln, sebagai teknik
penelitian  untuk  keperluan  mendeskripsikan  secara  objektif,  sistematis  dan kuantitatif  tentang  manifestasi  komunikasi.  Sedangkan  Weber  menyatakan
bahwa  kajian  isi  adalah  metodologi  penelitian  yang  memanfaatkan seperangkat  prosedur  untuk  menarik  kesimpulan  yang  sahih  dari  sebuah
buku  atau  dokumen.  Definisi  lain  dikemukakan  Holsti,  bahwa  kajian  isi adalah  teknik  apapun  yang  digunakan  untuk  menarik  kesimpulan  melalui
usaha  menemukan  karakteristik  pesan,  dan  dilakukan  secara  objektif,  dan sistematis Moleong, 2007; 220.
57
4.  Analisis data Observasi Teknik  observasi  secara  langsung,  yaitu  individu  yang  diteliti
dikunjungi  dan  dilihat  kegiatannya  dalam  situasi  yang  alami.  Tujuan observasi  langsung  adalah  untuk  mendapatkan  informasi  yang  sesuai
dengan  permasalahan  dan  tujuan  peneliti.  Peneliti  juga  dianjurkan menggunakan alat bantu lain untuk memperoleh data, termasuk misalnya
dengan  menggunakan  perlengkapan  lain  seperti  catatan,  kamera,  dan rekaman.  Alat
–  alat  tersebut  digunakan  untuk  memaksimalkan  ketika dalam  menjaring  data  di  lapangan.  Hal  yang  perlu  diperhatiakan  oleh
para  peneliti  yang  dengan  model  salft-report  adalah  bahwa  dalam menggunakan  metode  observasi  dalam  melakukan  wawancara,  para
peneliti  harus  dapat  menggunakan  secara  simulyan  bersamaan  untuk memperoleh data yang maksimal.
Analiasi data dalam penelitian ini dilakukan pada saat pengumpulan data  berlangsung  dan  setelah  selesai  pengumpulan  data  dalam  periode
tertentu.  Pada  saat  wawancara,  peneliti  seudah  melakukan  analisis terhadap  jawaban  yang  diwawancarai.  Jawaban  yang  diwawancarai
setelah  dianalisis  terasa  belum  memuaskan,  maka  peneliti  akan melanjutkan dengan observasi sampai tahap tertentu, sehingga diperoleh
data yang dianggap kredibel. Aktifitas  analisis  data  dalam  penelitian  ini  meliputi  reduksi  data,
display data dan
conclusion drawingverivikasi.
58
1.  Reduksi data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama penelitian di lapangan,  maka  jumlah  data  akan  semakin  banyak,  kompleks,  dan
rumit.  Untuk  itu  maka  perlu  dilakukan  analisis  data  melalui  reduksi data.  Tahap  ini  peneliti  akan  merangkum,  memilih  hal
–  hal  yang pokok,  memfokuskan  pada  hal
–  hal  yang  penting.  Data  yang  telah direduksi  akan  memberikan  gambaran  yang  lebih  jelas,  dan
mempermudah peneliti
untuk melakukan
pengumpulan data
sebelumnya. 2.  Display data
Setelah  data  direduksi  maka  langkah  selanjutnya  ialah menampilkan  data.  Penyajian  data  dalam  penelitian  kualitatif  bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat bagan hubungan antar kategori memudahkan dalam memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya  berdasarkan  ada  yang  telah  difahami  tersebut.  Selain dengan  teks  naratif  display  data  mungkin  juga  dapat  berupa  grafik,
matrik, jejaring kerja atau chart. 3.  Kesimpulan dan Verifikasi
Langkah  ketiga  dalam  analisis  data  kualitatif  adalah  menarik kesimpulan  dan  verifikasi.  Kesimpulan  awal  yang  dikemukakan  masih
bersifat  sementara  data  akan  berubah  bila  tidak  ditemukan  bukti –
bukti yang kuat mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti
–
59
bukti  yang  valid  dan  konsisten  saat  peneliti  kembali  ke  lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang kredibel
60
BAB IV HASIL PENELITIAN