Komponen Proses Pembelajaran Komponen Penilaian

84 20112012 sebesar Rp. 15.000.000, sedangkan untuk tahun 20122013 dianggarkan sebesar Rp. 13.000.000. dilihat dari laporan keuangan di tahun 20112012, dari jumlah pemasukan yang ada 75 digunakan untuk pembelian bahan praktek dan 25 digunakan untuk pembelian peralatan praktik. Kondisi pemasukan pada bendahara sekolah lancar tidak ada hambatan, karena semua siswa selalu membayar SPP tepat pada waktunya, jika trrjadi keterlambatan pemasukan biaya maka untuk oprasional praktik jurusan termasuk juga jurusan keahlian Teknik Sepeda Motor dijaga agar tetap lancar. Hal ini dilakukan supaya kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, cara menanggulangi dana yang telat tersebut dengan mendahulukan alokasi dana untuk keperluan oprasional jurusan dan mengakhirkan alokasi dana untuk keperluan yayasan. Pengeluaran jurusan keahlian Teknik Sepeda Motor dapat dilihat dari data dokumentasi, yaitu hanya untuk pengalokasian alat praktek, bahan praktek dan media belajar. Adapun prosedur keuangan yang diterapkan bendahara sekolah adalah jurusan keahlian Teknik Sepeda Motor mengajukan anggaran yang telah disetujui ketua jurusan Teknik Sepeda Motor kepada bendahara sekolah, selanjutnya dana dapat diambil secara bertahap sesuai dengan kebutuhan jurusan.

6. Komponen Proses Pembelajaran

Pada komponen ini yang diukur adalah proses pembelajaran yang diterapkan pada jurusan keahlian Teknik Sepeda Motor. Pengukuran dilakukan dengan metode observasi yang dilakaukan sebanyak 4 kali 85 dengan sempel guru yang berbeda. Data diambil dengan mengobservasi proses saat guru memberikan pelajaran di kelas. Berikut ini data hasil observasi proses pembelajaran: Tabel 30. Data proses pembelajaran No Indikator Soal Skor max Skor min Mi SDi 1 Perencanaan 6 21 18 19,5 0,5 2 Inti 3 10 8 9 0,3 3 Penutup 3 11 10 10,5 0,16 Proses pembelajaran 12 41 36 38,5 0,83 Dari data diatas maka dibuat pengkategorian sebagai berikut: Tabel 31. Pengkatagorian proses pembelajaran No Indikator Rentang nilai Skor Pengkategorian 1 Perencanaan Skor ≥ 20,25 19,5 – 20,25 18,75 – 19,5 Skor ≤ 18,75 21 Sangat baik 2 Inti Skor ≥ 9,45 9 – 9,45 8,55 – 9 Skor ≤ 8,55 10 Sangat baik 3 Penutup Skor ≥ 10,74 10,5 – 10,74 10,26 – 10,5 Skor ≤ 10,26 11 Sangat baik 4 Proses pembelajaran Skor ≥ 39,74 38,5 – 39,74 37,25 – 38,5 Skor ≤ 37,25 41 Sangat baik Berdasarkan pengkategorian diatas maka dapat diketahui bahwa proses belajar mengajar jurusan Teknik Sepeda Motor di SMK PN2 Purworejo 86 berjalan dengan sangat baik. Disetiap indikator memperoleh penilaian yang sangat baik. Selain data di atas, dari hasil wawancara klinis diketahui bahwa proses pembelajaran kelas jurusan Teknik Sepeda Motor di SMK PN2 Purworejo selain dilakaukan di sekolah siswa juga harus melaksanakan pembelajaran di dunia industri yaitu mata pelajaran PI Praktek Industri, siswa ditempatkan di beberapa bengkel resmi selama 2 bulan. Hal tersebut dimksudkan agar siswa mampu beradaptasi dengan dunia industri.

7. Komponen Penilaian

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran produktif jurusan Teknik Sepeda Motor dan hasil dokumen rekap nilai jurusan Teknik Sepeda Motor, diketahui bahwa penilaian hasil belajar yang diterapkan pada juruasn Teknik Sepeda Motor berbentuk ulangan teori, ulangan praktik, dan laporan praktik. Dari hasil penilaian tersebut kemudian dilampirkan dalam rapor akhir semester sebagai lembar transkip nilai kompetensi Teknik Sepeda Motor. Ulangan teori dilksanakan setiap selesai satu kompetensi dasar selain itu ulangan teori juga dilaksanakan setiap akhir semester, ujian praktek dilaksankan diakhir tahun , dan laporan praktik dinilai setiap siswa selesai melaksanakan job praktik setiap pertemuan. Adapun dari rangkap nilai yang terkumpul dari hasil wawancara, diketahui bahwa siswa jurusan Teknik Sepeda Motor memeiliki prestasi yang baik. Hal ini terlihat dari nilai rata – rata kompetensi yang berada di atas 7,00 semua. 87 Dari hasil penilaian yang ada dimanfaatkan oleh guru untuk mengevaluasi kompetensi mana yang kurang dikuasai oleh siswa, setelah mengetahui hai ini, kemudian dapat ditentukan tindaklanjutnya, baik berupa perbaikan proses pembelajarannya di tahun yang akan datang, pengadaan remidial, pengayaan, dan sebagainya.

8. Kendala Penyelenggaraan Kelas Jurusan Teknik Sepeda Motor