70
keluarga miskin yaitu mereka membeli pakaian hanya pada saat menjelang hari raya.
4.1.1.2.10 Frekuensi Makan Berdasarkan hasil penelitian dapat diterangkan bahwa Frekuensi Makan
keluarga miskin di Desa Lamuk sebagai berikut :
Tabel 4.10 di Desa Lamuk
Berdasarkan Rukun Warga
RW
Makan Dalam Satu Hari
Total
2 kali 2 kali
3 kali Lebih dari 3 kali
I 2 3
1 0 6
II 2 1
5 0 8
III 0 2 7
0 9 IV 0 4
6 0 10
V 1 2
6 1 10
VI 4 1 4
0 9 VII 2 4
4 0 10
VIII 0 2 7
9 IX 0 3
6 0 9
X 0 1
7 0 8
KK
11 28 48
1
88 Persentase
12,50 31,82
54,54 1,34
100
Sumber:Data penelitian diolah 2009
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa kebiasaan makan dalam satu hari dua kali sebanyak 11 orang 12,50, makan dua sampai tiga kali dalam
sehari sebanyak 28 orang 31,82. Kebiasan yang makan tiga kali sehari sebanyak 54,54 , dan yang terbiasa mkan lebih dari tiga kali dalam sehari hanya
satu responden atau 1,34. Dapat disimpulkan bahwa walaupun mereka masuk dalam kategori keluarga miskin namun sebagian besar dari mereka telah mampu
memenuhi kebutuhan dasar yaitu makan sehari tiga kali yaitu sebesar 54,54.
71
4.1.1.2.11 Akses Kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diterangkan bahwa Akses Kesehatan keluarga miskin di Desa Lamuk sebagai berikut :
Tabel 4.11 Akses Kesehatan Keluarga Miskin di Desa Lamuk
Berdasarkan Rukun Warga
RW Akses Kesehatan Keluarga Miskin di Desa Lamuk
Total
Dibiarkan saja karena tidak mampu
Mantri Puskesmas
Dokter spesialis
I 0 4 2
6 II 2 2
4 8
III 2 2 5
9 IV 0 5
5 10
V 1 2 7
10 VI 5 1
3 9
VII 2 2
6 10
VIII 1 3
5 9
IX 1 2 6
9 X 2 2
4 8
KK 17 24 47
88 Persentas
e 19,32 27,27
53,41 100
Sumber:Data penelitian diolah 2009
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa jumlah keluarga miskin yang tidak mampu berobat pada waktu sakit sebanyak 19,32, berobat ke Mantri
sebanyak 27,27, pergi ke Puskesmas sebanyak 53,41, dan dokter spesialis 0,00. Hal ini menunjukkan sebagian besar keluarga miskin menggunakan
Puskesmas 53,41. Dan ke dokter spesialis sebanyak 0. Hal ini dikarenakan keluarga miskin dapat berobat gratis di puskesmas dengan menggunakan kartu
berobat gratis sehingga sebagian besar keluarga miskin dapat memanfaatkannya ketika menderita sakit. Hal ini pengaruh dari rendahnya pendapatan keluarga
miskin, sehingga tidak mempunyai biaya yang besar untuk berobat ke tempat lain selain berobat ke Puskesmas.
72
4.1.1.2.12 Jumlah Penghasilan