22 Sumber : ATMI-BizDec 2015: 16
Elemen-elemen teaching factory yang dipaparkan di atas dapat
dirangkum yaitu terdapat sumber daya manusia yang menentukan keberhasilan program meliputi pengajar guru yang berkompeten, siswa, instruktur di
industri yang bekerjasama dengan sekolah, dan orang-orang yang mengurus mengenai manajemen di sekolah. Elemen lain selain sumber daya manusia
adalah standar kompetensi, media belajar, sarana dan prasarana di sekolah, serta pengakuan kompetensi.
d. Kondisi ideal teaching factory
Keberhasilan dari implementasi metode pembelajaran teaching factory
secara sederhana dapat dilihat dari dua indikator utama seperti yang dijelaskan dalam laporan bimbingan teknis ATMI-BizDec 2015: 18, yaitu sebagai berikut:
koreksi atas kesalahan yang terjadi selama kegiatan praktik
b. Rekayasa dan
rasionalisasi Terdapat fungsi kerja yang
mengakses ke bisnis: 1. Birokonstruksirekayasa
2. Research and development R
D 3. Maintenance and repair
MR Production Planning
Control PPCLogistik 4. Marketingsale
untuk mengonversi
bahan ajar
menjadi produklayanan jasa seperti permintaan pasarindustri
c. Self financed Mengembangkan penerimaan dari
kegiatan produktif hingga dapat memenuhi
biaya operasional
sekurang-kurangnya berkontribusi
dalam penghematan
saving cost
hingga reinvestasi
selffinanced sebagai
tolok ukur
keberhasilan integrasi proses bisnis ke dalam
kurikuler
23 1 Utilitas dan keberlanjutan penggunaan peralatan dapat dilihat melalui
penerapan sistem pembelajaran blok dan kontinyu. 2 Integrasi proses produksi atau layanan jasa ke dalam bahan ajar.
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh institusi untuk membuktikan pencapaian dua indikator tersebut. Aspek-aspek tersebut adalah
aspek yang mendukung pencapaian kondisi ideal implementasi teaching factory
di SMK seperti pada tabel 2, yaitu: Tabel 2. Aspek yang Mendukung Kondisi Ideal Implementasi
Teaching Factory di SMK
No Aspek
Kriteria 1.
Pembelajaran 1. Bahan ajar, yang bertujuan untuk mencapai
kompetensi, merupakan sesuatu yang multiguna marketable. Bagi program kompetensi yang
tidak menghasilkan produkjasa dapat diarahkan pada simulasi dari situasi kerja riil di lapangan.
2. Sistem penilaian berbasis teaching factory 3. Sistem pembelajaran schedule blok dan kontinyu.
2. Sumber
Daya Manusia
1. Berkemampuan design engineering 2. Menerapkan sense of quality,sense of efficiency
dan sense of innovation
3. Proses kegiatan belajar memperhatikan rasio guru dan peserta didik
3. Fasilitas 1. Memenuhi rasio 1:1peserta didik dan alat
2. Penerapan MRC 3. Kesesuaian dan kelengkapan alat bantu proses
4. Pengembangan alat
secara terus-menerus
penambahan alat 4.
Kegiatan Praktik Menerapkan budaya industri seperti:
1. Standar kualitas, adanya quality control 2. Target waktu
3. Efisiensi proses produksi 4. Rotasi kerja shift
5. Prosedur kerja jelas 6. Hasil praktik menjadi sumber pendapatan
generating income 7. Fungsitanggung jawab yang jelas untuk setiap
penanggung jawab 8. Lingkungan kerja yang aman dan nyaman
24 Lanjutan tabel 2
9. Keteraturankelancaran kegiatan pembelajaran 10. Adanya kontrol dan pemantauan secara terus-
menerus 5.
Network Kerjasama dengan industri yang bertujuan untuk:
1. Transfer teknologi dan pengetahuan seperti adanya kelas Trakindo-teknik mesin, kelas
HondaDaihatsu-otomotif. 2. Membangun budaya industri dilingkungan
sekolah 6.
ProdukJasa Menghasilkan produkjasa yang sesuai standar
7. Tranparansi Pencatatan transaksi keuangan sesuai dengan
standar prosedur akuntansi tata kelola keuangan 8.
Aspek legal Ketersediaan aspek legal untuk penyelenggaraan
teaching factory Sumber : ATMI-BizDec 2015: 18
Aspek yang mendukung kondisi ideal implementasi teaching factory di
sekolah dapat dirangkum yaitu 1 pembelajaran yang terdisi dari bahan ajar yang sesuai dengan situasi riil di lapangan atau industri, 2 sumber daya
manusia yang berkemampuan design engineering dan mempunyai sense of
quality,sense of efficiency dan sense of inovation, 3 fasilitas sesuai dan memenuhi rasio 1:1, serta dilakukan penerapan MRC, 4 kegiatan praktik yang
menerapkan budaya industri, 5 network yang saling transfer teknologi dan
mendukung budaya industri di sekolah , 6 produk atau jasa yang sesuai di
industri, 7 transparansi dalam tata kelola keuangan, dan 8 aspek legal untuk penyelenggaraan kegiatan
teaching factory. Keberhasilan dari implementasi teaching factory dapat dilihat dari utilitas dan keberlanjutan penggunaan
peralatan dan integrasi proses produksi atau layanan jasa dalam bahan ajar.
25
e. Kesiapan guru dalam pembelajaran berbasis teaching factory