64
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Klaten. Penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 20152016, yaitu bulan September sampai
November 2015.
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 2 Klaten sebagai responden penelitian.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah produk yang dikembangkan yaitu multimedia pembelajaran IPA interaktif pada materi Rangka dan Otot Manusia.
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Bentuk Instrumen
a. Angket
Angket merupakan instrumen dalam penelitian ini, meliputi empat jenis sesuai dengan peran dan posisi responden. Angket yang
digunakan menggunakan skala Likert. Berikut angket yang digunakan dalam penelitian ini:
65 1
Angket Kelayakan Multimedia oleh Dosen Ahli dan Guru IPA Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang kualitas
dan kelayakan produk multimedia pembelajaran IPA interaktif. Angket ini diberikan kepada dosen ahli dan guru IPA sebagai
respondennya. 2
Angket Kemandirian Belajar Peserta Didik Angket ini digunakan untuk mengetahui peningkatan
kemandirian belajar peserta didik. Angket ini diberikan sebelum pembelajaran
menggunakan multimedia
pembelajaran IPA
interaktif dan sesudah. Angket diberikan kepada peserta didik SMP kelas VIII sebagai responden.
3 Angket Tanggapan Respon Media oleh Peserta Didik
Angket ini digunakan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap produk multimedia pembelajaran IPA interaktif.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi juga digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui
aktivitas peserta didik selama kegiatan pembelajaran yaitu menilai kemandirian belajar peserta didik selama menggunakan produk
multimedia pembelajaran IPA interaktif. 2.
Validitas Instrumen Validasi instrumen dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen
yang digunakan pada penelitian adalah instrumen yang valid. Sugiyono
66 2009: 121 menyatakan bahwa instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang
seharusnya diukur. Validitas instrumen dalam penelitian dilakukan dengan validitas
internal, yaitu dilakukan secara logis dan teoritis oleh dosen sebagai ahli atau expert. Validitas internal instrumen berupa tes harus memenuhi
construct validity validitas konstruksi dan content validity validitasi isi. Sedangkan untuk instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur sikap
cukup memenuhi validitas konstruksi Sutrisno Hadi dalam Sugiyono 2009: 123. Hasil validitas berupa instrumen yang siap diujikan untuk
mengumpulkan data penelitian. a.
Validitas Konstruksi Instrumen memiliki validitas konstruksi jika instrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan. Instrumen validasi disusun berdasarkan definisi
Multimedia Pembelajaran Interaktif dan kelayakannya. Begitu juga dengan kemandirian belajar, disusun berdasarkan definisi kemandirian
belajar dari teori yang sudah ada. b.
Validitas Isi Validitas isi adalah keabsahan yang ditinjau dari segi isi instrumen
itu sendiri sebagai alat ukur. Seluruh instrumen yang digunakan harus
67 dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi yang
seharusnya diukur. Prosedur yang dapat digunakan agar instrumen mempunyai
validitas isi yaitu: 1 mendefinisikan domain yang hendak diukur dengan membuat kisi-kisi, 2 menentukan domain yang hendak diukur
oleh masing-masing butir, 3 membandingkan masing-masing butir pernyataan dengan domain yang sudah ditetapkan.
3. Kisi Instrumen
Kisi-kisi instrumen terdiri dari kisi instrumen angket kelayakan multimedia pembelajaran IPA interaktif untuk ahli, kisi respon peserta
didik, kisi pengukuran kemandirian belajar melalui angket dan lembar observasi. Kisi-kisi dan instrumen selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 1.
F. Teknik Analisis Data