59
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik atau metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket atau kuesioner. Teknik angket atau kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan
rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2012:76. Angket disebarkan kepada
responden. Menurut prosedurnya, angket ada dua yaitu angket langsung dan tidak langsung. Menurut jenis penyusun itemnya, angket juga ada dua yaitu angket tipe
isian dan tipe pilihan. Teknik angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket langsung dengan tipe pilihan. Responden tinggal memilih salah satu
jawaban yang sudah tersedia.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut :
1. Data Proses Pengembangan Produk
Data hasil proses pengembangan produk berupa data deskriptif. Data proses pengembangan merupakan tinjauan, penilaian, koreksi dan masukan dari ahli
materi, ahli media, peer reviewer, dan reviewer yang digunakan sebagai acuan dalam revisi produk.
60
2. Data Kualitas Produk yang Dihasilkan
Data kualitas produk yang dihasilkan diperoleh dari penilaian oleh reviewer. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis data deskriptif
dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Mengubah nilai yang diperoleh dari reviewer yang masih dalam bentuk data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan ketentuan sebagai
berikut: : 1
Kategori Sangat Kurang SK diberi skor 1 2
Kategori Kurang K diberi skor 2 3
Kategori Cukup C diberi skor 3 4
Kategori Baik B diberi skor 4 5
Kategori Sangat Baik SB diberi skor 5 b.
Menghitung skor total rata-rata setiap komponen dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan : = skor rata-rata
= jumlah skor = jumlah reviewer
c. Mengubah skor akhir rata-rata menjadi nilai kualitatif dengan teknik
pengkriteriaan. Data ini kemudian dikonversi ke data kualitatif dengan menggunakan skala 5. Data yang dikonversi mengacu pada kriteria
penilaian ideal yang dikemukakan oleh Eko Putro Widoyoko 2011:238 berikut ini:
61
Tabel 3. Kriteria Penilaian Ideal
Keterangan : = skor rata-rata tiap butir penilaian
= rata-rata ideal
SB
i
= simpangan baku ideal
Skor tertinggi ideal = ∑ butir kriteria x skor tertinggi Skor terendah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah
d. Menghitung persentase keidealan dengan menggunakan rumus:
Skor ideal adalah skor yang ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap responden pada setiap pertanyaan memberi jawaban dengan skor
tertinggi Sugiyono, 2010:137. Dengan demikian, skor ideal merupakan skor maksimal yang dapat diperoleh dari hasil skoring
angket. e.
Menentukan kualitas multimedia interaktif dengan membandingkan rerata skor yang diperoleh dengan kriteria penilaian ideal tabel 3.
Skala Kriteria
Rumus Interval Rerata Skor
5 Sangat Baik
+ 1,8 SB
i
X 4,2 4
Baik + 0,6SB
i
≤ + 1,8 SB
i
3,4 X ≤ 4,2 3
Cukup - 0,6SB
i
≤ + 0,6 SB
i
2,6 X ≤ 3,4 2
Kurang - 1,8 SB
i
≤ - 0,6 SB
i
1,8 X ≤ 2,6 1
Sangat Kurang ≤ - 1,8 SB
i
X ≤ 1,8
SB
i
= ½ skor tertinggi ideal - skor terendah ideal = ½ skor tertinggi ideal + skor terendah ideal
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan ini menghasilkan dua jenis hasil penelitian pengembangan. Hasil penelitian yang pertama berupa produk multimedia
interaktif berbasis android pada materi senyawa hidrokarbon sebagai media pembelajaran kimia SMAMA kelas X. Hasil penelitian yang kedua berupa
tingkat kualitas atau kelayakan multimedia interaktif berbasis android pada materi senyawa hidrokarbon sebagai media pembelajaran kimia kelas X
berdasarkan penilaian dari reviewer, yaitu lima orang guru kimia SMAMA yang bekerja di lingkup Kabupaten Sleman.
Berdasarkan penilaian para reviewer, multimedia interaktif berbasis android pada materi senyawa hidrokarbon sebagai media pembelajaran kimia
SMAMA kelas X ini mempunyai kualitas sangat baik. Tabulasi data hasil penilaian secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 9, 10, 11, 12, 13, dan 14.
Hasil penilaian kualitas multimedia interaktif berbasis android pada materi senyawa hidrokarbon sebagai media pembelajaran kimia kelas X secara
ringkas dapat dilihat dalam tabel 4. Dari data tabel 4 menunjukkan bahwa kelima aspek penilaian yaitu aspek
Materi dan Soal, aspek kebahasaan, aspek keterlaksanaan, aspek tampilan audio dan visual, dan aspek rekayasa perangkat lunak secara keseluruhan
memperoleh skor rata-rata diatas rentang skor kriteria minimal keidealan. Sehingga memenuhi multimedia interaktif berbasis android pada materi