Lokasi dan Waktu Penelitian Tahapan-Tahapan Penelitian Pengumpulan Data, Jenis dan Sumber Data

3 METODE UMUM PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja purposive di dua lokasi, masing-masing mewakili daerah padat nelayan dan daerah yang relatif rendah kegiatan perikanannya. Daerah padat kegiatan perikanan dengan orientasi komersial adalah perairan Tegal Jawa Tengah dengan daerah sampelnya adalah kelompok nelayan di desa Munjung Agung dan Suradadi. Alasan pemilihan wilayah ini karena dengan tingkat kepadatan yang tinggi dapat berimplikasi pada status keberlanjutan perikanan di lokasi tersebut. Untuk daerah yang rendah kegiatan nelayan adalah komunitas nelayan di Kabupaten Serang di mana terdapat perairan pantai tempat komunitas nelayan tradisional yaitu di perairan Pasauran, Desa Umbul Tanjung, Kecamatan Cinangka. Penelitian difokuskan pada nelayan skala kecil di sekitar Pasauran yang merupakan daerah bagi nelayan tradisional dengan tingkat adaptasi teknologi penangkapan yang relatif masih terbatas. Penelitian dilakukan dalam kurun waktu selama lebih kurang 6 bulan.

3.2 Tahapan-Tahapan Penelitian

Untuk melakukan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yang dimulai dari penelitian pendahuluan, pengumpulan fakta dan data dan persepsi responden serta data sekunder. Data tersebut di atas mencakup seluruh dimensi yaitu dimensi ekologi, ekonomi, teknologi, sosial, hukum dan kelembagaan. Keseluruhan data ini kemudian diolah melalui berbagai analisis yaitu analisis bioekonomi, analisis financial performance analysis, analisis deskriptif, analisis Rapfish termasuk multidimensional scaling, Monte Carlo dan Leverage analysis. Tahapan penelitian ini secara diagramatis dapat dilihat pada Gambar 3.1. 48 Keterangan : ------ : Batasan analisis Rapfish ........ : Implementasi kebijakan Gambar 3.1 Tahapan penelitian 49

3.3 Pengumpulan Data, Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan adalah data aspek ekologi, ekonomi, teknologi, sosial, hukum dan kelembagaan yang diperoleh melalui wawancara langsung dengan para pelaku nelayan, pemilik kapal, pengumpul, petugas TPI, PPNS, dan stakeholders lainnya dengan menggunakan instrumen terstruktur kuisioner dan pengamatan langsung di lokasi terpilih. Sampling data untuk 165 nelayan dilakukan secara purposive penunjukkan dengan cara memilih jenis usaha penangkapan yang memiliki keragaman ukuran kapal dan jenis alat tangkap yang mewakili populasi perikanan tangkap skala kecil di kedua wilayah penelitian yaitu perairan pantai Pasauran Serang dan Tegal. Beberapa sumber informasi lainnya adalah petugas pengelola sumber daya berbasis komunitas PSBK, Polairud, Lanal serta Balai Diklat Perikanan terkait. Penelusuran pustaka dari berbagai sumber yang relevan, di antaranya kantor desa, kecamatan, dinas perikanan dan kelautan, serta lembaga atau instansi terkait lainnya. Untuk kemutahiran data dilakuakan pula konsultasi ahli untuk mengklarifikasi kebenaran informasi yang sebelumnya telah terkumpul sehingga terjadi penyempurnaan informasi. Verifikasi lapang dilakukan melalui berbagai cara di antaranya wawancara dengan pengambil kebijakan lokal dinas terkait, pengayaan dengan fakta-fakta terbaru dengan perkembangan laporan atau dokumen dinas atau pengalaman lapang pejabat tertentu. Untuk memenuhi kriteria data yang relevan dengan pendekatan aplikasi Rapfish, maka kegiatan pengumpulan data dan tahapan penelitian yang dilakukan dilakukan sebagai berikut: 1 Desk study, pencarian informasi terkait dengan perikanan di lokasi penelitian melalui internet, lembaga penelitian dan instansi terkait. Data ini digunakan untuk mengisi kolom-kolom nilai atribut Rapfish di lokasi studi. 2 Konsultasi ahli, untuk mengisi kolom-kolom yang belum terisi oleh informasi sekunder dan untuk mengklarifikasi kebenaran informasi yang sebelumnya telah terkumpul sehingga terjadi penyempurnaan informasi. 3 Verifikasi lapang : a Untuk melakukan verifikasi dilakukan wawancara dengan pengambil kebijakan lokal dinas terkait, pengayaan dengan fakta-fakta terbaru 50 dengan perkembangan laporan atau dokumen dinas atau pengalaman lapang pejabat tertentu. Konten yang dibahas adalah jenis perikanan yang akan dianalisis, perikanan dominan yang dapat mewakili kawasan perairan tersebut dan penentuan lokasi pengumpulan data primer berdasarkan konsentrasi kegiatan perikanan yang telah ditentukan sebelumnya. b Wawancara dengan pelaku usaha, dipilih pelaku yang dapat merepresentasikan pelaku usaha terkait dengan penggambaran kondisi perikanan di lokasi studi. Misalnya ABK penangkap, nelayan, pengumpul, pemasok faktor produksi, penyedia jasa di lokasi TPI. Konfirmasi dengan pejabat dinas terkait, pencocokan dengan data tambahan darin peninjauan. c Pengolahan data: 1 Mentabulasi data, hasilnya dientri ke program Rapfish 2 Entri data ke program Rapfish: data hasil tabulasi data dikonversi ke dalam angka skor menurut standar Rapfish. 3 Interpretasi hasil: pengamatan aspek perikanan yang berkinerja baik, sedang dan buruk, lihat atribut yang sensitif yang paling berpengaruh terhadap kinerja masing-masing aspek dengan analisis leverage. d Diskusi dan reinterpretasi hasil : hasil interpretasi awal kaji ulang berdasarkan catatan lapang dan data relevan untuk mempertajam dan lebih meningkatkan akurasi hasil running program Rapfish.

3.4 Responden