Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay

19 Huda 2014: 171 bahwa model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray memiliki kelebihan dan kelemahan, yaitu: 1. Kelebihan a Mudah dipecah menjadi berpasang-pasangan. b Lebih banyak ide yang muncul. c Lebih banyak tugas yang bisa dilakukan. d Guru mudah untuk memonitor. 2. Kelemahan a Membutuhkan waktu yang banyak. b Membutuhkan sosialisasi yang lebih baik. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray adalah mudah dipecah menjadi berpasang-pasangan, lebih banyak ide yang muncul, lebih banyak tugas yang bisa dilakukan, dan guru mudah untuk memonitor. Sedangkan kelemahannya yaitu membutuhkan waktu yang banyak, membutuhkan sosialisasi yang lebih baik, kurangnya kesempatan untuk kontribusi individu, dan siswa mudah melepaskan diri dari keterlibatan serta tidak memperhatikan. Namun dalam hal lain, ketika ditemui dalam suatu kelas dengan jumlah siswa bukan kelipatan 4 misalnya jumlah siswa: 21, 23, 25, 27, 30 dapat dikatakan juga sebagai kekurangan dalam model pembelajaran kooperatif jenis ini, sebab pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray memerlukan 4 orang siswa dalam suatu kelompok. Oleh kerena itu, guru perlu melakukan persiapan-persiapan yang matang untuk menyiasati segala kekurangan dalam penggunaan tipe ini. 20

B. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan salah satu sarana untuk memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materiinformasi yang disampaikan oleh guru selama proses pembelajaran. Sanjaya 2012: 57 bahwa media adalah perantara dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya video, televisi, komputer, dan lain sebagainya. Ruminiati 2007: 2.11 bahwa media pembelajaran merupakan wahana penyuluhan informasi belajar atau penyaluran pesan berupa materi ajar oleh guru kepada siswa sehingga siswa menjadi lebih tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan. Hanafiah dan Suhana 2010: 59 bahwa media pembelajaran merupakan segala bentuk perangsang dan alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa belajar secara cepat, tepat, mudah, benar dan tidak terjadinya verbalisme. Merujuk pada beberapa pendapat ahli di atas, dapat diketahui bahwa media pembelajaran adalah suatu perantara yang dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan informasimenyalurkan pesan berupa materi ajar kepada siswa. Tujuan penggunaan media pembelajaran agar siswa tertarik dengan pembelajaran dan mendorong siswa belajar secara cepat, tepat, dan mudah sehingga tujuan belajar yang telah dirumuskan dapat tercapai. 21

2. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran terdiri dari beberapa jenis. Aqib 2014: 50 bahwa jenis-jenis media pembelajaran antara lain media grafis simbol- simbol komunikasi visual, media audio dikaitkan dengan indera pendengaran, dan multimedia, misalnya file program komputer multimedia. Heinich, Molenda, dan Russel Sanjaya, 2012: 125 bahwa jenis dan klasifikasi media yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran yaitu: 1. Media yang tidak diproyeksikan a. Realita, yaitu benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar atau biasa disebut benda yang sebenarnya. b. Model, yaitu benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda sesungguhnya. c. Grafis, yaitu gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan grafik, chart, poster, kartun. d. Display, yaitu medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu, sehingga dapat dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya. 2. Media yang diproyeksikan project media a. OHP. b. Slide. Media semacam ini diperlukan layar khusus untuk memproyeksikannya. 3. Media audio a. Audio kaset. b. Audio vision. c. Aktif audio vision. 4. Video dan film. 5. Multimedia berbasis komputer. 6. Multimedia kit. 7. Perangkat praktikum. Berdasarkan jenis dan klasifikasi media pembelajaran tersebut, peneliti memutuskan menggunakan media grafis sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas. Media grafis cukup sederhana dalam penerapan atau penyampaiannya kepada

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA GRAFIS PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV B SD NEGERI 4 METRO PUSAT

0 4 77

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD SWASTA PEMBANGUNAN NASIONAL MEDAN T.A 2012/2013.

0 2 20

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO Penerapan Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mata Pelajaran Ips Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Karanganyar 01 Weru Sukoharjo.

0 2 18

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATA Penerapan Strategi Pembelajaran Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Mata Pelajaran Ips Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri Karanganyar 01 Weru Suko

0 1 12

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sosiologi Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Mojolaban.

0 0 18