memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu 85 siswa tuntas belajar dengan memenuhi KKM ≥ 65.
Berdasarkan hasil refleksi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran IPA melalui permainan Snake And Ladder pada
siklus II sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan yaitu aktivitas siswa meningkat sekurang-kurangnya baik, kemampuan guru
meningkat sekurang-kurangnya baik dan 85 siswa mengalami ketuntasan belajar dengan mencapai KKM ≥ 65.
c. Revisi
Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa pembelajaran IPA melalui permainan Snake And Ladder sudah mencapai indikator
keberhasilan perbaikan pembelajaran tetap dilanjutkan untuk meningkatkan hasil belajar yang berkelanjutan.
Adapun data observasi aktivitas siswa, kemampuan guru dan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan siklus I
dan siklus II adalah sebagai berikut:
Grafik 16 Peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran IPA melalui permainan
Snake And Ladder pada siklus I dan siklus II
Dari grafik diatas menunjukkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dan II mengalami peningkatan sebesar 20. Pada siklus I
pertemuan II rata-rata skor 13,5 dengan prosentase 33.75 kriteria cukup naik menjadi rata-rata skor 33,5 dengan prosentase 83.75 dan
kriteria baik sekali pada siklus II pertemuan II.
Grafik 17. Kemampuan guru pada pembelajaran IPA melalui permainan Snake And
Ladder pada Siklus I dan II
Dari grafik diatas menunjukkan hasil observasi kemampuan guru pada siklus I dan II mengalami peningkatan sebesar 14. Yang
semula pada siklus I pertemuan II memperoleh skor 25 dengan prosentase 62.5 dan kategori baik dan naik pada siklus II pertemuan
II menjadi 36 dengan prosentase 90 dan kategori sangat baik.
Grafik 18 Rata-rata nilai hasil belajar siswa siklus I dan siklus II
Sedangkan hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Ketika pra siklus nilai rata-rata siswa sebesar 57.32 dengan ketuntasan
klasikal 29.3 12 dari 41 siswa, sedangkan pada siklus I pertemuan II rata-rata nilai naik menjadi 69.02 dengan ketuntasan klasikal 60.9
25 dari 41 siswa dan pada siklus II pertemuan II rata-rata nilai naik menjadi 78.04 dengan ketuntasan klasikal 87.80 36 dari 41 siswa.
B. Pembahasan
1. Pemaknaan temuan penelitian
a. Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
Pada pembelajaran IPA melalui permainan Snake And Ladder, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan aktivitas
dengan permainan Snake And Ladder yang dipandu dengan Lembar Kerja Siswa LKS dan bimbingan guru. Hasil pengamatan aktivitas siswa
menunjukkan kategori baik sekali. Data yang diperoleh dengan instrument aktivitas siswa dengan hasil pada siklus I dengan rata-rata skor
13.5 dan prosentase 33.75 meningkat pada siklus II dengan rata-rata skor 33.5 dan prosentase 83.75.
Dari hasil diatas menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada aktivitas siswa melalui permainan Snake And Ladder. Karena dengan
melakukan permainan Snake And Ladder siswa merasa senang dan tidak merasa bosan didalam kelas, itu disebabkan karena siswa dapat belajar
sambil bermain. Selain itu dengan belajar secara kelompok siswa dapat menyelesaikan masalah dengan berbagi dengan kelompoknya. Dengan
belajar sambil bermain dan menggunakan media yang konkret dan mudah dipahami maka siswa lebih bisa menerima materi pembelajaran. Selain
aktivitas siswa yang membuat hasil belajar naik, kemampuan guru juga berpengaruh dalam menaikkan hasil belajar siswa.