1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budidaya monoseks merupakan salah satu cara untuk memaksimalkan produksi perikanan, selain kualitas benih, optimasi lingkungan budidaya dan manajemen pakan yang
tepat. Budidaya monoseks untuk ikan dan udang konsumsi, dilakukan berdasarkan pada kecepatan tumbuh dan ukuran maksimal yang dapat dicapai oleh komoditas perikanan
tersebut Balamurugan et al., 2004. Organisme monoseks dapat dihasilkan melalui metode manipulasi kelamin sex
reversal, dengan pendekatan hormonal sebelum diferensiasi kelamin. Hormon steroid yang diberikan, menyebabkan zigot dengan genotipe XX akan berkembang menjadi
karakter jantan secara fenotipe, atau sebaliknya zigot dengan genotipe XY akan berkembang menjadi karakter betina secara fenotipe Wichins and Lee, 2002. Hormon yang
umum dipakai untuk sex reversal jantan adalah metiltestosteron Antiporda, 1986. Metiltestosteron adalah hormon sintetis, yang dapat menyebabkan kerusakan hati
hewan yang diberi perlakuan, serta hampir identik dengan hormon yang terdapat pada manusia. Akibatnya jika diberikan pada udang dan ikan konsumsi dengan manajemen
salah, dapat mengganggu kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Hasil bioessai pada ayam, menunjukkan bahwa hormon sintetis memberikan efek samping toksik pada hati,
limpa dan bursa fabricius Riani et al., 2005. Berpedoman pada hal tersebut, sex reversal merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi. Namun di lain pihak dapat
berakibat buruk baik pada biota itu sendiri maupun manusia yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu perlu dicari sumber steroid yang bersifat alami dan aman untuk sex reversal.
Hasil uji Lieberman-Burchard dan hasil bioessai menggunakan anak ayam menunjukkan bahwa ekstrak teripang terbukti positif mengandung senyawa steroid.
Rendemen terbesar diperoleh dari 1 kg jeroan basah sebesar 21,28 gr ekstrak kasar, yang mengandung steroid 6,124 mgkg. Hasil analisis GC-MS dan NMR menunjukkan bahwa
berat molekul steroid ekstrak teripang adalah 288,42 merupakan jenis testosteron. Memiliki
proporsi daging dan jeroan 2,6 : 1, sehingga ekstrak testosteron diperoleh dari jeroan yang merupakan limbah pengolahan teripang Riani et al. , 2005.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan sex reversal apabila menggunakan ekstrak steroid testosteron teripang, selanjutnya dicobakan pada komoditi perikanan yang banyak
diminati dan bernilai ekonomis tinggi yaitu udang galah Macrobrachium rosenbergii de Man. Salah satu perbedaan morfologi udang galah adalah pada umur yang sama ukuran
tubuh udang jantan lebih besar daripada ukuran tubuh betina. Maka akan lebih
menguntungkan jika dilakukan budidaya udang galah jantan semua, sehingga biomass yang dihasilkan lebih besar dibandingkan budidaya udang galah betina saja atau campuran jantan
dan betina Balamurugan et al., 2004.
1.2 Perumusan Masalah