Bagi investor, proyek BOT biasanya besar risikonya, untuk itu memerlukan perhitungan yang teliti dan rumit. Kemungkinan juga kesulitan
dalam pendanaan karena perbankan menganggap tidak bankable untuk dibiayai. Kemungkinan pemerintah tidak mau menanggung risiko selama pelaksanaan
proyek dan selama masa konsesi. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan perjanjian
BOT memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak bagi pemerintah sebagai pemilik lahan juga bagi investor sebagai pihak yang memiliki dana. Bagi swasta
investor dapat melakukan pembangunan untuk melakukan kegiatan usaha tanpa harus memiliki lahantanah. Bagi pemerintah yang memiliki lahan strategis yang
akan memanfaatkannya memerlukan biaya yang sangat tinggi yang akan mengganggu penggunaan dan APBNAPBD, maka dalam jangka waktu pendek
dengan menggunakan sistem BOT, pemerintah mendaptkan keuntungan selain akan mendapatkan pembiayaan atas pembangunan proyek, juga akan
mendapatkan kompensasi atau royalty dari pengelolaan proyek tersebut. Dalam jangka panjang maka pemerintah mendapatkan bangunan beserta sarana dan
prasarananya, maka perjanjian BOT ini dapat meningkatkan penerimaan keuangan pemerintah, baik pada saat pembangunan, pengoprasian dan pada saat penyerahan
bangunan.
38
2.2.3 Risiko Yang Ditimbulkan Dalam Build Operate Transfer
Pelaksanaan perjanjian BOT sangat rentan dengan berbagai risiko, risiko- risiko yang mungkin timbul dalam proyek BOT, adalah :
38
Anita Kamilah, op.cit, h.168.
a. Risiko politik
Hal-hal yang dapat dikategorikan sebagai risiki politik diantaranya yaitu nasionalisasi proyek, pelanggaran kewajiban oleh negara, perubahan khusus
dalam hukum yang merugikan proyek, kegagalan pembayaran negara.
39
b. Risiko hukum
Risisko hukum dapat timbul dari berbagai kemungkinan, misalnya kemungkinan tidak dapat diterapkan atau tidak dapat dilaksanakannya
kontrak-kontrak baik seluruhnya atau sebagianyang dibuat oleh para pihak.
40
c. Risiko ekonomi
Risiko ekonomi terjadi karena perhitungan dari proyek didasarkan pada asumsi-asumsi yang tidak benar dan bias terhadap biaya implementasi proyek,
keadaan pasar, atau pergerakan nilai mata uang yang tiba-tiba melonjak sehingga keadaan tersebut sangat menyulitkan bagi pihak investor untuk
melanjut pelaksanaan perjanjian BOT.
41
d. Risiko pasar dan pendapatan
Faktor pasar dan pendapatan ini adalah hilangnya pendapatan yang disebabkan oleh ketidakcukupan pendapatan langsung dari proyek kekurangannya
pendapatan dari sumber lain yang berkaitan dengan proyek atau pembatasan oleh pemerintah dalam hal peningkatan tariff atau juga waktu penggunaan
yang minim dari proyek pihak investor sebagai penerima konsesi dapat
39
Anita Kamilah, loc.cit.
40
Anita Kamilah, loc.cit.
41
Anita Kamilah, loc.cit.
menegosiasikan kembali dalam kontrak konsesnsi, hak-hak kompensasi, atau hak untuk menaikkan tarif atau memperpendek jangka waktu konsesi.
42
Risiko yang mungkin timbul dalam pelaksanaan perjanjian BOT perlu diperhitungkan secara cermat dan dapat menjadi bahan negosiasi yang cukup alot
diantara para pihak. Penganggulangannya atau penyelesaiannya umumnya dilakukan dengan jalan melakukan relokasi meminimalisasi risiko dan
mengalokasikan risiko tersebut kepada pihak yang paling lazim dilakukan untuk merelokasikan risiko diantaranya adalah melalui penggunaan pranata asuransi
atau pertanggungan sebagai pihak yang akan memberikan jaminan atau tanggungan jika risiko-risiko tersebut benar-benar terjadi pada perjanjian BOT.
43
2.2.4 Asas-Asas dalam Buil, Operate, And Transfer BOT