Rekomendasi Teknis Peningkatan Kinerja DMA (Upgrade DMA)

V.1 Rekomendasi Teknis Peningkatan Kinerja DMA (Upgrade DMA)

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, ditinjau dari aspek teknis tekanan menurut Permen PU No.18 Tahun 2007, masing-masing skenario pembentukan DMA akan menurunkan kualitas tekanan pengaliran hingga di bawah standar (10 m), hal ini terjadi di beberapa wilayah dan di akibatkan oleh penutupan beberapa valve yang ada dilapangan. Hal ini cukup merugikan karena secara langsung akan membatasi air yang terdistribusi sampai ke pelanggan oleh karena sisa tekan air yang semakin kecil, terlebih lagi apabila kebutuhan air seluruh masyarakat di wilayah ini meningkat setiap periodenya, maka secara perlahan akan menyebabkan masyarakat tidak mendapatkan suplai air secara kontinu (pelayanan intermitten ).

Adapun beberapa penyebab berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya diantaranya desain perpipaan yang kurang efektif dalam mendistribusikan air serta tidak maksimalnya alat dan bangunan pendukung sistem distribusi air di wilayah ini. Untuk itu kemudian di buatlah sebuah rekomendasi teknis terkait bagaimana meningkatkan kinerja jaringan distribusi pada masing-masing skenario DMA dengan dasar perhitungan kebutuhan investasi (Tabel V.1) sebagai berikut :

Tabel V.1 Dasar perhitungan kebutuhan investasi (Data Sekunder Penelitian, 2016)

- Permen PU No.21 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis Kelayakan Investasi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum oleh Perusahaan Daerah (PDAM)

1 Harga satuan investasi - Project cost PDAM Tirta Kencana - Kontrak kerja di wilayah studi dan

sejenisnya - Harga satuan daerah setempat - Browsing dan penawaran dari

perusahaan terkait

Selanjutnya rekomendasi peningkatan kinerja jaringan distribusi pada masing- masing skenario DMA, baik melalui modifikasi pipa distribusi maupun modifikasi peralatan pompa distribusi akan diuraikan dalam Tabel V.2 di bawah ini.

Tabel V.2 Rekomendasi teknis DMA skenario 1-3 (Hasil Olahan Penelitian, 2016)

I. Upgrade Pipa Distribusi Diameter (mm)

No

Lokasi

Panjang Pipa (m)

Eksisting Upgrade DMA

1 Jl. Bengkuring Raya I 80 50 150

skenario

2 Jl. Bengkuring Raya II

1 II. Upgrade Pompa Spesifikasi Head (m)

1 Booster Puspita 10 15

I. Upgrade Pipa Distribusi Diameter (mm)

No

Lokasi

Panjang Pipa (m)

Eksisting Upgrade

1 Jl. Bengkuring Raya I 80 50 150 2 Jl. Pakis Merah 5-7

3 Jl. Turi Putih 3 36 50 75

skenario

2 4 Jl. Bayam 1 35 75 100 5 Jl. Bayam 6

II. Upgrade Pompa Spesifikasi Head (m)

1 Booster Puspita 10 15

I. Upgrade Pipa Distribusi Diameter (mm)

No

Lokasi

Panjang Pipa (m)

Eksisting Upgrade

1 Jl. Bengkuring Raya I 80 50 75

DMA

2 Jl. Bayam 1 35 75 100

skenario

3 3 Jl. Bayam 6 36 50 75

II. Upgrade Pompa Spesifikasi Head (m)

1 Booster Puspita 10 15

Adapun gambaran perpipaan yang diUpgrade pada masing-masing skenario dapat dilihat pada Gambar V.1, Gambar V.2, dan Gambar V.3 di bawah ini.

Gambar V.1 Upgrade perpipaan DMA skenario 1 (Hasil Olahan Penelitian, 2016)

110

Gambar V.2 Upgrade perpipaan DMA skenario 2 (Hasil Olahan Penelitian, 2016)

Gambar V.3 Upgrade perpipaan DMA skenario 3 (Hasil Olahan Penelitian, 2016)

Berdasarkan beberapa rekomendasi diatas, baik Upgrade pipa dan pompa selanjutnya diterapkan ke dalam masing-masing model simulasi jaringan DMA epanet untuk semua skenario yang sebelumnya telah dibuat, maka dapat dilihat perubahan hasil simulasi tekanan pada jam puncak, saat sebelum Upgrade dan setelah Upgrade. Seperti yang dapat dilihat berturut-turut pada Gambar V.4, Gambar V.5, dan Gambar V.6, dengan profil tekanan pada Lampiran J.

Sebelum

Sesudah

Gambar V.4 Hasil simulasi Upgrade DMA skenario 1 (Hasil Olahan Penelitian, 2016)

Sebelum

Sesudah

Gambar V.5 Hasil simulasi Upgrade DMA skenario 2 (Hasil Olahan Penelitian, 2016)

Sebelum

Sesudah

Gambar V.6 Hasil simulasi Upgrade DMA skenario 3 (Hasil Olahan Penelitian, 2016)

Melihat hasil simulasi setelah Upgrade masing-masing skenario DMA, tidak terlihat lagi ada lokasi dengan sisa tekan di bawah standar, ini dikarenakan sistem jaringan distribusi semakin efektif dan menjadi lebih baik sehingga terjadi peningkatan tekanan pada keseluruhan wilayah hingga mencapai tekanan lebih dari

10 m (diatas standar Permen PU No.18 Tahun 2007). Setelah didapatkan rekomendasi teknis untuk masing-masing skenario desain DMA ini, selanjutnya dilakukan perhitungan anggaran biaya yang dibutuhkan untuk masing-masing skenario DMA dengan mengacu pada Tabel V.1 sebelumnya, secara rinci uraian kebutuhan investasi peningkatan kinerja DMA (Upgrade DMA) dapat dilihat pada Tabel V.3, Tabel V.4 dan Tabel V.5 di bawah ini.

Tabel V.3 Investasi Upgrade DMA skenario 1 (Hasil Olahan Penelitian, 2016)

I. Upgrade Pipa Distribusi No

Item Pekerjaan

Satuan

Harga Satuan

Volume

Total Harga

Pengadaan Pipa Ø

80 Rp 6.032.000 150 mm

Rp 75.400

Pengadaan Pipa Ø

Rp 10.600.500 100 mm

Rp 57.300

3 Pemasangan Pipa

II. Upgrade Pompa

Pengadaan Booster

1 Rp 200.000.000 Pompa

1 unit

Rp 200.000.000

Total Investasi

Rp 250.950.000

Tabel V.4 Investasi Upgrade DMA skenario 2 (Hasil Olahan Penelitian, 2016)

I. Upgrade Pipa Distribusi No

Item Pekerjaan Satuan

Harga Satuan

Volume

Total Harga

Pengadaan Pipa Ø

80 Rp 6.032.000 150 Mm

Rp 75.400

Pengadaan Pipa Ø

Rp 33.749.700 100 Mm

Rp 57.300

Pengadaan Pipa Ø

Rp 4.725.000 75 Mm

Rp 45.000

4 Pemasangan Pipa

II. Upgrade Pompa

Pengadaan Booster

1 Rp 200.000.000 Pompa

1 unit

Rp 200.000.000

Total Investasi

Rp 344.739.700

Tabel V.5 Investasi Upgrade DMA skenario 3 (Hasil Olahan Penelitian, 2016)

I. Upgrade Pipa Distribusi No

Item Pekerjaan

Satuan

Harga Satuan

Volume

Total Harga

Pengadaan Pipa Ø

Rp 57.300

100 mm Rp 2.005.500 Pengadaan Pipa Ø

Rp 45.000

75 mm Rp 5.220.000 3 Pemasangan Pipa

II. Upgrade Pompa

Pengadaan Booster

1 unit

Rp 200.000.000

Pompa Rp 200.000.000

Total Investasi

Rp 226.780.000

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PAKAIAN JADI (Study Kasus di UD Hardi, Ternate)

24 208 2

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

EVALUASI ATAS PENERAPAN APLIKASI e-REGISTRASION DALAM RANGKA PEMBUATAN NPWP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TANJUNG KARANG TAHUN 2012-2013

9 73 45