Pengenalan Instrumen

3.1 Pengenalan Instrumen

Hal-hal yang harus diketahui sebelum meneliti sebuah karya adalah pengenalan secara langsung terhadap instrumen yang memainkannya. Dalam tulisan ini instrumen itu ialah gitar klasik. Pengenalan terhadap komponen- komponen nya secara khusus juga diperlukan karena berkaitan langsung dengan teknik permainan gitar klasik.

3.1.1 Klasifikasi Gitar Klasik

Curt Sachs (1913) dan Erich Von Hornbostel (1933) adalah dua ahli organologi alat musik (Instrumentenkunde) berkebangsaan Jerman yang telah mengembangkan satu sistem pengklasifikasian/penggolongan alat musik. Sistem Curt Sachs (1913) dan Erich Von Hornbostel (1933) adalah dua ahli organologi alat musik (Instrumentenkunde) berkebangsaan Jerman yang telah mengembangkan satu sistem pengklasifikasian/penggolongan alat musik. Sistem

Selanjutnya Sahcs-Hornbostel menggolongkan berbagai alat musik atas lima golongan besar, yaitu:

1. Membranofon, di mana penghasil bunyi adalah membran atau kulit. Contoh adalah gendang dan drum.

2. Idiofon, di mana penghasil bunyi adalah badan atau tubuh dari alat musik itu sendiri. Contoh adalah gong, simbal, dan alat perkusi.

3. Aerofon, di mana penghasil bunyi adalah udara. Sebagai contoh adalah suling, terompet, dan flute.

4. Kordofon, di mana penghasil bunyi adalah dawai/senar yang diregangkan. Contoh adalah gitar dan biola.

Dari sistem pengelompokan yang mereka lakukan, selanjutnya Sahcs- Hornbostel menggolongkan lagi alat musik kordofon menjadi lebih terperinci berdasarkan karakteristik bentuknya yakni:

1. Jenis Busur

2. Jenis Lira

3. Jenis Harpa

4. Jenis Lute

5. Jenis Zither

Gambar 3.1 Busur, Lira, Harpa, Lute, dan Zither

Sumber: Alat Musik Dawai Irwansyah Harahap 2004

Gitar termasuk ke dalam klasifikasi lute. Lute adalah instrumen berdawai yang mempunyai leher (neck) dan senar yang sejajar dengan lubang resonator. Gitar sendiri sangat beragam jenisnya. Seperti yang telah dibahas pada bab

1, teknologilah yang menjadi penyebab utamanya. Abad 20 menjadi saksi lahirnya jenis gitar baru, yaitu gitar akustik folk. Perintisnya adalah Henry Martin, putra dari Christian Frederick Martin, pendiri pabrik gitar Martin. Tahun 1920-an Martin membuat terobosan dengan memproduksi gitar dengan senar yang terbuat dari logam. Setelah Martin, banyak yang bereksperimen untuk menemukan terobosan baru dalam alat musik dawai ini. Lyody Loar dari perusahaan pembuat

gitar Gibson yang diketahui pertama kali melakukan uji coba dengan pick-up 12 magnetik pada gitar. Namun yang mewujudkan gitar elektrik untuk pertama

kalinya adalah Paul Bart dan George Beauchamp. Pada tahun 1930-an mereka

12 Pick-up adalah peranti yang berfungsi mengubah energi fisik getaran senar menjadi energi listrik untuk diteruskan ke amplifier dan diubah menjadi gelombang suara yang bisa didengar.

memproduksinya secara komersial yang diikuti oleh perusahaan lainnya termasuk Gibson, yang malah memimpin pasar gitar elektrik pada masa itu.

Lahirnya gitar selain gitar klasik akibat inovasi dan perkembangan teknologi membuat banyaknya jenis gitar yang umum dipakai pada saat ini, diantaranya :

1. Gitar klasik, adalah gitar bersenar nilon dan sutra berlilit logam. Mempunyai neck yang lebih lebar dari gitar lainnya.

2. Gitar folk akustik. Desain dasar seperti gitar

klasik namun memiliki tubuh lebih lebar, leher yang lebih panjang dan sempit, serta senar dari logam. Suaranya lebih berdenting dan cemerlang digunakan untuk musik- musik balada, folk, country, blues, dan pop.

3. Akustik elektrik, kerap juga disebut semi akustik. Semua jenis gitar akustik yang dilengkapi dengan sistem

amplifier 13 .

4. Gitar elektrik, gitar dengan badan dari kayu tipis

namun padat. Salah satu keunggulanya adalah penggunaan jenis suara yang hampir tak terbatas berkat adanya dukungan dari peranti efek . Lazim digunakan padaband-band rock, jazz, maupun pop.

13 Piranti elektronik yang memproses dan menguatkan suara dari mikrofon adatu dari instrumen musik elektrik untuk diteruskan ke loudspeaker atau pengeras suara.

3.1.2 Pengenalan Bagian Gitar Klasik

Gambar 3.2 Bagian-Bagian pada Gitar Klasik

Sumber: Guitar Course Fundamental

Instrumen gitar klasik memiliki tiga bagian utama. Masing-masing ketiga bagian itu juga memiliki bagian-bagian lain yang lebih spesifik. Penamaannya Instrumen gitar klasik memiliki tiga bagian utama. Masing-masing ketiga bagian itu juga memiliki bagian-bagian lain yang lebih spesifik. Penamaannya

1. Head (cabeza) -

Pegs (clavijas), pemutar pada kepala gitar untuk mengendurkan dan mengencangkan senar.

- Nut (ceja), bilah kecil keras yang menjadi tempat sandaran senar di ujung leher gitar.

2. Fingerboard (diapason) -

Frets (trastes), deretan bilah logam tipis pada leher gitar yang diatur dalam jarak tertentu.

- Position Marks (marcasi), titik putih sebagai penanda di fret tertentu.

- Neck (brazo), leher gitar. -

Heel (tacon), bagian yang menonjol sebagai penahan leher yang terletak di bagian belakang gitar (mirip sebuah tanduk).

3. Body (cuerpo) -

Rosette (boquilla), ornamen geometrik di sekeliling soundhole. -

Soundhole (boca), lubang resonator. -

Sideboard (costilla), disebut juga ribs, sisi samping gitar. -

Backboard (contratapa), sisi belakang gitar. -

Faceboard (tapa), sisi depan gitar. -

Bridge Base (puente), landasan saddle, tempat senar diikat. -

Saddle (ceja del puente), bagian gitar yang menempel di bridge.

3.1.3 Persiapan Bermain Gitar Klasik

Dalam bermain gitar klasik, ada dua hal yang penting untuk dilakukan sebagai persiapan awal, yaitu perlengkapan dan posisi bermain. Perlengkapan sebelum bermain gitar klasik yang paling umum diantaranya:

1. Kursi tanpa sandaran, untuk menjaga badan tetap dalam posisi tegak lurus.

2. Footstool , merupakan alat pengganjal telapak kaki. Berfungsi meninggikan posisi lutut dan paha kiri sebagai tempat menaruh bodi gitar.

3. Standbook , tempat meletakkan partitur.

Gambar 3.3 Footstool

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.4 Standbook

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Secara umum, hanya ada dua posisi dalam bermain gitar, yaitu berdiri dan duduk. Gitaris elektrik kebanyakan bermain gitar dengan posisi berdiri dengan memakai semacam tali untuk menahan gitar. Untuk gitar klasik, posisi bermain yang dipakai adalah duduk. Bagian samping gitar (sideboard) diletakkan di paha kiri yang telah ditopang oleh footstool. Kemudian bagian bawah gitar ditahan oleh paha kanan.

Gambar 3.5 Posisi Bermain Gitar Klasik

Sumber : Guitar Course Fundamental

Fransesco Tarrega adalah penggagas posisi bermain gitar klasik seperti gambar di atas. Pada posisi seperti ini, kedudukan gitar sangat stabil dan tangan menjadi leluasa dalam menjelajah fingerboard.