Analisis Akor

4.3.2 Analisis Akor

Pada sub bab ini, akan dilakukan identifikasi terhadap akor dalam lagu Sipatokaan dan Bubuy Bulan. Maksud dari identifikasi di sini adalah mencari akor-akor apa saja yang ada dalam lagu tersebut dan menganalisis nama dari akor- akor tersebut berdasarkan kombinasi jarak antar not. Identifikasi dilakukan berdasarkan dua partitur lagu yang menjadi objek penelitian (halaman 70-75).

Akor adalah kesatuan bunyi dalam musik yang mengandung 3 nada atau lebih. Kombinasi jarak antar not menentukan nama akor bersangkutan. Terdapat dua jenis akor yang paling sering digunakan dalam musik Barat, yaitu mayor dan minor. Akor mayor terdiri dari nada do, mi, dan sol (1, 3, 5), dan akor minor

terdiri dari nada do, ri, dan sol (1, 3 b , 5) . Tetapi bila trinada dasar mendapat tambahan nada baru, namanya akan berubah sesuai not yang ditambahkan. Berikut sebagian contoh beserta kandungan notnya: -

Mayor 7 (CM7 atau Cmaj7) = 1, 3, 5, 7 -

Minor 7 (Cm7) = 1, 3 b , 5, 7 b

Dominan 7 (C7) = 1, 3, 5, 7 b

Diminished 7 (Cdim) = 1, 3 b ,5 b ,7 b

- Mayor 6 (C6) = 1, 3, 5, 6 -

Minor 6 (Cm6) = 1, 3 b , 5, 6

- Mayor 9 (CM9 atau Cmaj9) = 1, 3, 5, 7, 9 -

Minor 9 (Cm9) = 1, 3 b , 5, 7 b ,9

Minor 11 (Cm11) = 1, 3 b , 5, 7 b , 9, 11

Dominan 11 (C11) = 1, 3, 5, 7 b , 9, 11

Minor 13 (Cm13) = 1, 3 b , 5, 7 b , 9, 11, 13

Dominan 13 (C13) = 1, 3, 5, 7 b , 9, 11, 13

- Suspended 4 (Csus atau Csus4) = 1, 4, 5 -

Augmented (Caug atau C+) = 1, 3, 5# Angka 9, 11, dan 13 menunjukkan urutan not dihitung dari not dasar (1)

atau yang sering kita sebut dengan root (akar). Contohnya dalam akor Cmaj9, not ke-9 dihitung dari C (1) yang merupakan root. Dengan begitu, Cmaj9 akan berisi

C, E, G, B, D. Pada gitar, sulit untuk mempraktekkan bunyi semua not ini. Karena itu ada sebagian not-not yang dihilangkan. Contoh pada akor C11, di gitar cukup dengan memainkan nada C, Bb, D, dan F (1, 7b, 9, dan 11). Meski tidak lengkap, namun bunyi yang dihasilkan sudah cukup efektif untuk memenuhi fungsinya sebagai akor dominan.

Mengidentifikasi akor harus dimulai dengan menentukan nada-nada pada akor tersebut, kemudian menentukan namanya berdasarkan daftar akor di atas berdasarkan nada penyusunnya. Menentukan nada-nada pada akor gitar klasik biasanya dengan melihat nada dasar (root) yang dipakai sebagai root chord stratum/bass stratum dan trinada dari hasil inversi bass stratum atau yang biasa disebut dengan chord stratum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah.

Melody Stratum Chord Stratum

Bass Stratum

4.3.2.1 Analisis Akor pada Lagu Sipatokaan

Penulis melihat ada 5 jenis akor dalam lagu Sipatokaan, yaitu B mayor, B dominan 7, F# mayor, F#7, dan E mayor. Semua akor itu bisa saja muncul lebih dari satu kali, oleh karena itu akan diambil contoh pada satu birama saja.

B mayor (birama ke-8):

F# = 5 B=1

B7 (birama ke-36):

D# = 3 A=7 b B=1

F# mayor (birama ke-24):

C# = 5 F# = 1 F# = 1

F#7 (birama ke-104): C# = 5

A# = 3 E=7 b

F# = 1

E mayor (birama ke-38):

G# = 3 B=5 E=1

Pada akor F# dan B# di atas, hanya ada dua jenis nada yang menjadi formulanya, yaitu nada 1 dan 5 saja. Biasanya dengan formula 1 dan 5, bisa teridentifikasi 2 kemungkinan akor, yaitu akor mayor dan minor. Namun dengan melihat tangga nada (tangga nada B mayor) pada notasi ini, akor minor harus

menambahkan nada 3b . Sehingga kedua akor di atas adalah akor mayor.

4.3.2.2 Analisis Akor pada Lagu Bubuy Bulan

Penulis melihat ada 3 jenis akor dalam lagu Bubuy Bulan, yaitu A minor, D minor, dan E suspended. Semua akor itu bisa saja muncul lebih dari satu kali, oleh karena itu akan diambil contoh pada satu birama saja.

A minor (birama ke-6): 25 A =1 E=5

A=1

D minor (birama ke-30):

F=3 b

A=5 D=1

E suspended (birama ke-31):

B=5 A=4 E=1

25 Seharusnya nada G, t et api karena teknik scordat ura yang t elah dibahas sebelum nya m enyebabkan not ini menjadi nada A. Begit u juga not D pada not asi, dalam prakt eknya m enjadi

nada E.

Pada akor A minor di atas, hanya ada dua jenis nada yang menjadi formulanya, yaitu nada 1 dan 5 saja. Biasanya dengan formula 1 dan 5, bisa teridentifikasi 2 kemungkinan akor, yaitu akor mayor dan minor. Namun dengan melihat tangga nada (tangga nada C mayor) pada notasi ini, akor mayor harus menambahkan nada C# . Sehingga akor di atas adalah akor minor.

Pada akor D minor dan Esus, akor dimainkan dengan teknik arpeggio. Teknik ini adalah teknik memainkan nada-nada pada akor dengan memetiknya satu-persatu dalam pola tertentu.