Analisis Ritem
4.3.3 Analisis Ritem
Ritem adalah variasi lamanya bunyi not dimainkan. Ritem menurut penulis adalah unsur yang paling penting dalam musik. Sekumpulan ritem saja akan menghasilkan musik yang masih indah jika didengar walau tanpa melodi. Namun hasilnya tidak akan sama jika memainkan serangkaian melodi tanpa ritem..
Dalam menganalisis ritem lagu Sipatokaan dan Bubuy Bulan ini, penulis melakukan pendekatan dengan melihat tempo dan pola ritem yang digunakan. Tempo akan dijelaskan dengan mengacu pada simbol “M.M.” pada awal lagu, sedangkan dalam menganalisis pola ritem kedua lagu tersebut penulis akan menampilkan ritem iringan pada notasi yang baru. Kemudian akan dicari motif pada ritem tersebut untuk mengetahui polanya.
Pada notasi ini, ada dua simbol dalam bentuk not. Not yang berada pada garis paranada paling atas melambangkan chord strattum, sedangkan not yang berada di garis kedua paranada melambangkan bass stratum.
4.3.3.1 Analisis Ritem pada Lagu Sipatokaan
Sebelum menganalisis, penulis akan menampilkan ritem iringan pada lagu Sipatokaan dengan “memisahkan” ritem notasi chord stratum dan bass stratum dari partitur aransemen Iwan Tanzil. Hasilnya dapat dilihat pada notasi di bawah ini.
Tempo pada notasi di atas menunjukkan angka 126. Angka ini menunjukkan bahwa pada lagu tersebut setiap satu menit terdapat 126 ketukan. Dengan tanda birama menunjukkan angka 2/4, maka dengan kata lain 63 birama dari lagu ini dimainkan dalam waktu satu menit.
Untuk menganalisis pola ritem, terlebih dahulu ditentukan motif-motif ritem yang terdapat dalam lagu ini. Untuk mempermudah pengerjaan, penulis Untuk menganalisis pola ritem, terlebih dahulu ditentukan motif-motif ritem yang terdapat dalam lagu ini. Untuk mempermudah pengerjaan, penulis
1. Bagian intro, terdapat 5 motif: -
Motif A
Motif B
- Motif A1 (pengembangan A) -
Motif C
- Motif A2 (pengembangan A)
Setelah ditentukan motif dari ritem pada intro, dapat ditentukan pola ritemnya. Pola ritem pada bagian intro lagu Sipatokaan adalah A-A-B-A1-A1-A1- B-C-A2.
2. Bagian awal lagu, hanya terdapat satu motif: -
Motif D
Setelah ditentukan motif dari ritem pada bagian awal lagu, dapat ditentukan pola ritemnya. Pola ritem pada bagian awal lagu Sipatokaan adalah D-D-D-D dan mengalami pengulangan sebanyak dua kali.
3. Bagian refrain, terdapat 2 motif: -
Motif E
Motif D (seperti motif D pada bagian awal lagu)
Setelah ditentukan motif dari ritem pada bagian refrain lagu, dapat ditentukan pola ritemnya. Pola ritem pada bagian refrain lagu Sipatokaan adalah E-E-E-E-D-E-E-E dan mengalami pengulangan sebanyak dua kali.
4.3.3.2 Analisis Ritem pada Lagu Bubuy Bulan
Sebelum menganalisis, penulis akan menampilkan ritem iringan pada lagu Bubuy Bulan dengan “memisahkan” ritem notasi chord stratum dan bass stratum dari partitur aransemen Iwan Tanzil. Hasilnya dapat dilihat pada notasi di bawah ini.
Tempo pada notasi di atas menunjukkan angka 72. Angka ini menunjukkan bahwa pada lagu tersebut setiap satu menit terdapat 72 ketukan. Dengan tanda birama menunjukkan angka 4/4, maka dengan kata lain 18 birama dari lagu ini dimainkan dalam waktu satu menit.
Untuk menganalisis pola ritem, terlebih dahulu ditentukan motif-motif ritem yang terdapat dalam lagu ini. Untuk mempermudah pengerjaan, penulis membahas bagian per bagian dari lagu ini. Bagian-bagian tersebut adalah intro (birama 1-25), awal lagu (birama 26-41), dan bagian refrain (birama 42-63).
1. Bagian intro, terdapat 5 motif: -
Motif A
Motif B
- Motif A1 (pengembangan A)
Motif B1 (pengembangan B)
- Motif C
Motif D
Motif C dan D masing-masing berbeda ritem di tiap biramanya. Namun ada karakteristik yang sama, yaitu pada ketiga birama bermotif C (birama ke-10, 19, dan 21) pengiring hanyalah bass stratum. Sedangkan pada keempat birama bermotif D (birama ke-12, 14, 16, dan 18) pengiring hanyalah berupa chord Motif C dan D masing-masing berbeda ritem di tiap biramanya. Namun ada karakteristik yang sama, yaitu pada ketiga birama bermotif C (birama ke-10, 19, dan 21) pengiring hanyalah bass stratum. Sedangkan pada keempat birama bermotif D (birama ke-12, 14, 16, dan 18) pengiring hanyalah berupa chord
Setelah ditentukan motif dari ritem pada bagian intro lagu, dapat ditentukan pola ritemnya. Pola ritem pada bagian intro lagu Bubuy Bulan adalah A-A-C-A- D-A-D-A1-D-A1-D-C-A1-A1-C-C-B-B-B-B-B1-B1-B1-B1.
2. Bagian awal lagu, terdapat 4 motif: -
Motif E
Motif F
- Motif E1 (pengembangan E)
Motif F1 (pengembangan F)
Pada bagian ini, pengembangan dari motif masing-masing motif dilakukan untuk “mengantar” kepada motif yang baru. Motif-motif pengantar ini hanya dilakukan sekali dan biasanya pengantar motif ini merupakan penyederhanaan dari motif sebelumnya. Motif F1 juga menjadi pengantar bagi motif pada bagian ritem lagu selanjutnya (refrain). Penulis juga menemukan adanya pengulangan melodi dalam lagu ini, namun dalam motif ritem yang berbeda (variasi 1dan 2).
Setelah ditentukan motif dari ritem pada bagian awal lagu, dapat ditentukan pola ritemnya. Pola ritem pada bagian awal lagu Bubuy Bulan adalah E-E-E-E-E- E-E-E1-F-F-F-F-F-F-F-F1.
3. Bagian refrain, terdapat 8 motif: -
Motif G
Motif G1 (pengembangan G)
- Motif H
Motif H1 (pengembangan H)
- Motif I
- Motif I1
- Motif E1
Motif E11 (pengembangan E1)
Sama dengan bagian awal lagu, pada bagian ini pengembangan dari motif merupakan pengantar ke motif berikutnya. Biasanya motif pengembangan ini merupakan penyederhanaan dari motif asalnya. Juga terdapat 3 variasi ritem dalam 2 kali pengulangan bagian melodi refrain. Pada refrain pertama, digunakan Sama dengan bagian awal lagu, pada bagian ini pengembangan dari motif merupakan pengantar ke motif berikutnya. Biasanya motif pengembangan ini merupakan penyederhanaan dari motif asalnya. Juga terdapat 3 variasi ritem dalam 2 kali pengulangan bagian melodi refrain. Pada refrain pertama, digunakan
Setelah ditentukan motif dari ritem pada bagian refrain lagu, dapat ditentukan pola ritemnya. Pola ritem pada bagian refrain lagu Bubuy Bulan adalah G-G-G-G1-H-H-H-H1-I-I-I-I-I-I-I1-E1-E1-E11-E11.