IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN METODE ANALISA DATA

Hasil penelitian ini berupa deskripsi mengenai tipe pengambilan keputusan membeli dan Technographics pada konsumen.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel merupakan sebuah simbol angka-angka atau nilai ditetapkan dan suatu konsep atau pengertian dapat dikatakan sebagai variabel bila menunjukkan adanya variasi Kerlinger, 2000. Variabel yang hendak diteliti dalam rancangan penelitian ini adalah

1. Tipe Pengambilan Keputusan Membeli

2. Technographics

B. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN

1. Tipe Pengambilan Keputusan Membeli

Tipe pengambilan keputusan membeli ialah suatu tingkatan dalam proses pemilihan produk atau jasa yang hendak dibeli dengan cara memilih perilaku yang ingin ditampilkan melalui tahapan-tahapan pembelian Hawkins, Mothersbaugh dan Best, 2007. Data mengenai tipe pengambilan keputusan membeli diperoleh dari Skala Tipe Pengambilan Keputusan Membeli. Skala ini disusun berdasarkan tipe keputusan membeli yang dibagi ke dalam 3 tipe yaitu Pengambilan Keputusan Diperluas, Pengambilan Keputusan Terbatas, dan Pengambilan Keputusan Nominal oleh Hawkins, Mothersbaugh dan Best 2007. Skala ini berbentuk pilihan berganda, menyerupai tes obyektif secara umum. Setiap aitem pada skala tipe pengambilan keputusan membeli akan diikuti dengan 3 Universitas Sumatera Utara pilihan jawaban. Dengan kata lain, 1 tipe pengambilan keputusan membeli akan diwakili oleh 1 pilihan jawaban. Subjek akan diminta untuk menentukan salah satu pilihan jawaban dari 3 pilihan yang telah disediakan pada setiap aitem Ginting, 2008. Skor yang diperoleh subyek akan diinterpretasi sehingga dapat diketahui subjek memiliki tipe pengambilan keputusan yang mana. Skor yang tinggi pada suatu tipe pengambilan keputusan membeli jika dibandingkan dengan tipe pengambilan keputusan yang lain menunjukkan tipe pengambilan keputusan membeli subjek. Dengan demikian subjek mungkin akan memiliki lebih dari satu tipe pengambilan keputusan membeli Ginting, 2008.

2. Technographics

Technographics adalah tipe gaya hidup dalam penggunaan teknologi berdasarkan sikap terhadap teknologi, pendapatan, dan motivasi primer seseorang Rubin Bluestein, 1999. Data mengenai Technographics diperoleh dari Angket Technographics. Angket ini disusun berdasarkan aspek-aspek yang terdapat dalam Technographics yang dikemukakan oleh Rubin Bluestein 1999, yaitu sikap terhadap teknologi, pendapatan, dan motivasi primer. Aspek-aspek tersebut yang akan membedakan Technographics yang di bedakan Rubin Bluestein 1999 menjadi 10 kategori yaitu: Fast Forwards, Techno-Strivers, Handshakers, New Age Nurturers, Digital Hopefuls, Traditionalists, Mouse Potatoes, Gadget Grabbers, Media Junkies, Sidelined Citizens. Universitas Sumatera Utara Fast Forwards ialah orang-orang Teknologi Optimis, dengan pendapatan tinggi, dan motivasi karir. Techno-Strivers ialah orang-orang Teknologi Optimis, berpendapatan rendah, dan motivasi karir. Handshakers ialah orang-orang Teknologi Pesimis, berpendapatan tinggi, dan motivasi keluarga. Digital Hopefuls ialah orang- orang Teknologi Optimis, berpendapatan rendah, dan motivasi keluarga. Traditionalists ialah orang-orang Teknologi Pesimis, berpendapatan tinggi, dan motivasi karir. Mouse Potatoes ialah orang-orang Teknologi Optimis, berpendapatan tinggi, dan motivasi hiburan. Gadget Grabbers ialah orang-orang Teknologi Optimis, berpendapatan rendah, dan motivasi hiburan. Media Junkies ialah orang-orang Teknologi Pesimis, berpendapatan tinggi, dan motivasi hiburan. Sedangkan kategori terakhir yaitu Sidelined Citizens ialah orang-orang Teknologi Pesimis dengan pendapatan rendah. Angket ini berbentuk pertanyaan-pertanyaan seputar aspek-aspek dari Technographics tersebut. Subyek diharuskan mengisi angket berupa jenis pertanyaan isian dan jenis pertanyaan dengan jawaban YaTidak serta pilihan berganda dengan 3 pilihan jawaban.

C. POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi adalah seluruh objek yang dimaksudkan untuk diteliti. Populasi dibatasi sebagai jumlah subjek atau individu yang paling sedikit memiliki suatu sifat yang sama Hadi, 2002. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Medan dengan karakteristik subjek berusia 18-50 tahun. Universitas Sumatera Utara Pada usia mulai dari 18 tahun seseorang dikelompokkan sebagai dewasa awal dimana sudah dapat mencari pola hidup yang diyakininya dapat memenuhi kebutuhannya, mengembangkan pola-pola perilaku, sikap, dan nilai-nilai yang cenderung akan menjadi kekhasan mereka Hurlock, 2000. Dalam hal ini maka juga sudah dapat dilihat pola penggunaan perangkat teknologi dalam memenuhi kebutuhan mereka. Super 1990 dalam Brown dan Brooks 1990 menyatakan bahwa kelompok usia 18 -50 tahun merupakan kelompok usia produktif dimana seseorang masih mampu bekerja dan menghasilkan sesuatu. Maka dari itu kemungkinan besar penggunaan perangkat teknologi paling banyak dilakukan oleh orang-orang dalam masa produktif ini.

2. Metode Pengambilan Sampel

Mengingat keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga yang dimiliki oleh peneliti, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari keseluruhan populasi yang dijadikan sebagai subyek penelitian, atau yang dikenal dengan nama sampel Hadi, 2002. Sehubungan dengan hal ini yang perlu mendapat perhatian ialah sampel harus mencerminkan keadaan populasinya agar sampel dapat digeneralisasikan terhadap populasinya Hadi, 2002. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidental sampling. Hadi 2002 menyatakan bahwa dalam incidental sampling, hanya individu-individu atau kelompok-kelompok yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai saja yang diselidiki. Dalam hal ini jika peneliti menemukan individu yang sesuai dengan subjek penelitian berdasarkan kriteria yang ditentukan, maka peneliti langsung menjadikannya sebagai sampel penelitian. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 250 orang. Universitas Sumatera Utara

D. ALAT UKUR PENELITIAN

Alat ukur merupakan metode pengumpulan data dalam kegiatan penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti Hadi, 2002. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data di penelitian ini adalah metode self-reports berupa Angket Technographics dan Tipe Pengambilan Keputusan Membeli yang dikemukakan oleh Hawkins, Mothersbaugh dan Best 2007

1. Skala Tipe Pengambilan Keputusan Membeli

Skala ini disusun berdasarkan aspek-aspek yang terdapat dalam pengambilan keputusan membeli yang dikemukakan oleh Hawkins, Mothersbaugh dan Best 2007, yakni: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan setelah pembelian. Skala ini menggunakan format stimulus berupa suatu kondisi atau situasi yang dihadapkan kepada subyek Azwar 2006. Format stimulus yang menyerupai tes objektif dinilai tidak mengandung kelemahan-kelemahan yang secara inheren terdapat pada format-format lain, serta memiliki kekuatan dalam dasar teoritis dan dalam hal pembakuan Suryabrata, 2004. Format tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk pilihan ganda, menyerupai tes obyektif secara umum. Format stimulus dalam tes objektif terdiri atas batang tubuh stem yang berupa pernyataan pengantar, kemudian stem akan diikuti dengan 3 pilihan jawaban. Pilihan- pilihan jawaban tersebut juga berupa kondisi atau situasi, yang menunjukkan 3 tipe pengambilan keputusan membeli yang berbeda. Dengan kata lain, 1 tipe pengambilan keputusan membeli akan diwakili oleh 1 pilihan jawaban. Hal seperti ini berlaku pada semua aitem. Subyek akan diminta untuk menentukan salah satu pilihan jawaban, dari Universitas Sumatera Utara 3 pilihan yang telah disediakan pada setiap aitem Nurcahyo, 2008 dalam Ginting, 2008. Dalam skala ini, setiap pilihan jawaban pada semua aitem akan memiliki 1 skor. Dengan demikian jika seorang subyek memilih pilihan jawaban yang mengindikasikan tipe pengambilan keputusan ”Diperluas” pada suatu aitem tertentu, maka subyek tersebut akan mendapatkan skor 1 untuk tipe pengambilan keputusan ”Diperluas”. Penskoran yang demikian berlaku untuk semua aitem. Pada akhirnya, setiap skor akan dijumlahkan berdasarkan tipe pengambilan keputusan membelinya. Kemudian nilai yang diperoleh akan di transformasikan ke nilai Z score dengan bantuan SPSS 17.0 for windows. Nilai subjek yang memiliki Z score lebih besar dari F = 1,0 akan menjadi tipe pengambilan keputusan membeli pada subjek. Dengan demikian subyek dimungkinkan akan memiliki lebih dari satu tipe pengambilan keputusan membeli. Tabel 3. Distribusi Aitem-aitem Skala Tipe Keputusan Membeli Sebelum Uji Coba Pilihan Jawaban Tipe Keputusan Membeli Indikator Jumlah Aitem Jumlah Pilihan A Diperluas 1. Pengenalan Masalah 2. Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Pembelian 5. Pasca Pembelian 1, 18, 21 25 B Terbatas 3, 4, 5, 6, 7, 9, 22, 23, 25 25 C Nominal 2, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 19 25 8 15, 16 Universitas Sumatera Utara

2. Angket Technographics

Alat ukur untuk meneliti Technographics dalam penelitian ini dikembangkan oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek yang terdapat dalam Technographics yang dikemukakan oleh Rubin Bluestein 1999, yaitu sikap terhadap teknologi, pendapatan, dan motivasi primer. Angket ini menggunakan format berupa kombinasi antara pertanyaan-pertanyaan yang disajikan dalam bentuk skala dengan jawaban tegas, yaitu Ya atau Tidak. Selain itu responden juga diharuskan memilih di antara 3 jawaban yang sudah disajikan dalam pertanyaan berbentuk pilihan ganda. Pertanyaan-pertanyaan tersebut disusun berdasarkan aspek-aspek dalam Technographics yaitu sikap terhadap teknologi dan motivasi primer seseorang. Jawaban dari masing-masing responden akan menunjukkan arah segmentasi Technographics mereka cenderung masuk ke dalam kelompok Technographics yang mana. Sebelum mengisi angket Technographics, subjek diharuskan mengisi kolom isian dengan menuliskan usia, pekerjaan, status perkawinan, dan penghasilan perbulannya. Tinggi rendah nya pendapatan perbulan seseorang disusun berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Kasali 1998. Angket ini terdiri dari 12 aitem yang memiliki berbagai jenis pertanyaan. Aitem pertanyaan no 1-8 merupakan jenis pertanyaan dengan pilihan jawaban aYa dan bTidak yang akan mengungkapkan sikap subjek terhadap teknologi Optimis Pesimis. Pada aitem no 1-6, pilihan jawaban aYa mengungkapkan sikap subjek yang Optimis terhadap teknologi, sedangkan pilihan jawaban bTidak mengungkapkan sikap subjek yang Pesimis terhadap teknologi. Universitas Sumatera Utara Pada aitem no 7-8, pilihan jawaban aYa mengungkapkan sikap subjek yang Pesimis terhadap teknologi, sedangkan pilihan jawaban bTidak mengungkapkan sikap subjek yang Optimis terhadap teknologi. Aitem pertanyaan no 9-11 mengungkapkan motivasi primer subjek hiburan karir keluarga. Pilihan jawaban a menunjukkan motivasi primer subjek berdasarkan hiburan. Pilihan jawaban b menunjukkan motivasi primer subjek berdasarkan karir. Pilihan jawaban c menunjukkan motivasi primer subjek berdasarkan keluarga. Dalam pertanyaan ini, setiap pilihan jawaban pada semua aitem akan memiliki 1 skor. Dengan demikian jika seorang subyek memilih pilihan jawaban yang mengindikasikan motivasi primer ”hiburan” pada suatu aitem tertentu, maka subyek tersebut akan mendapatkan skor 1 untuk motivasi primer ”hiburan”. Penskoran yang demikian berlaku untuk semua aitem. Pada akhirnya, setiap skor akan dijumlahkan berdasarkan motivasi primernya. Aitem no 12 berupa pertanyaan yang memiliki 7 pilihan jawaban yang bisa dijawab lebih dari satu.

E. VALIDITAS, RELIABILITAS DAN HASIL UJI COBA ALAT UKUR

Validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan dalam sebuah penelitian sangat menentukan keakuratan dan keobjektifan hasil penelitian yang dilakukan. Suatu alat ukur yang tidak valid dan tidak reliabel akan memberikan informasi yang tidak akurat mengenai keadaan subjek atau individu yang dikenai suatu tes Azwar, 2007. Peneliti akan melakukan uji coba pada kedua alat ukur berupa Skala Tipe Pengambilan Keputusan Membeli dan Angket Technographics terhadap sejumlah responden, dengan tujuan memperoleh alat ukur yang valid dan reliabel. Universitas Sumatera Utara

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji coba alat ukur dalam menjalankan fungsinya. Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan tujuan yaitu 1 seberapa jauh alat ukur skala tipe pengambilan keputusan membeli dan angket Technographics dapat mengukur atau mengungkap dengan tepat dan 2 seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya Azwar, 2007. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi atau content validity yaitu sejauh mana suatu tes yang merupakan seperangkat soal, dilihat dari isinya benar-benar mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur Azwar, 2005. Validasi isi dalam penelitian ini dilakukan dengan professional judgement yakni oleh dosen pembimbing. Validitas berdasarkan atas kelompok tertentu yang telah diketahui kondisinya atau dikenal dengan validity by known group, juga dipergunakan untuk meneliti validitas Skala Tipe Pengambilan Keputusan Membeli. Dengan teknik tersebut, validasi Skala Tipe Pengambilan Keputusan Membeli didasarkan pada kesesuaian antara tipe pengambilan keputusan membeli subyek dengan pilihan jawaban pada skala. Hasil skor yang diperoleh atas kelompok tersebut akan dilihat perbedaan dengan bantuan uji t-test Nurcahyo, 2008 dalam Ginting, 2008. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem dilakukan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes. Dengan kata lain, memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes secara keseluruhan Azwar, 2007. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada aitem dengan suatu kriteria yang relevan yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment. Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks diskriminasi aitem Azwar, 2007. Uji daya beda aitem ini akan dilakukan pada Skala Tipe Keputusan Membeli yang akan ditunjukan oleh harga corrected item total correlation.

3. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat kekonsistenan atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran Azwar, 2007. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi diantara individu lebih ditentukan oleh faktor error kesalahan daripada faktor perbedaan yang sesungguhnya. Reliabilitas alat ukur dapat dilihat dari koefisien reliabilitas yang merupakan indikator konsistensi aitem- aitem tes dalam menjalankan fungsi ukurnya bersama-sama Azwar, 2007. Universitas Sumatera Utara Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan Internal Consistency yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu kali penggunaan tes kepada sekelompok individu sebagai subyek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar, 2007. Teknik yang digunakan adalah teknik koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Penghitungan daya beda aitem dan koefisien reliabilitas dalam uji coba ini dilkukan dengan menggunakan program SPSS version 17.00 for Windows.

4. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Skala Tipe Pengambilan Keputusan Membeli Uji coba terhadap skala tipe pengambilan keputusan membeli dilakukan pada 50 orang. Daya diskriminasi item dilihat dengan melakukan analisa uji coba dengan mengguanakan aplikasi program SPSS versi 17.00 for windows, kemudian nilai corrected item total correlation yang diperoleh dibandingkan dengan Pearson Product Moment dengan interval kepercayaan 95 yang memiliki harga kritik 0,3. Menurut Azwar 2007, semua aitem yang mencapai koefisien minimal 0,3 daya pembedanya dianggap memuaskan. Dari 25 item yang diujicobakan terdapat 6 item yang gugur karena setiap aitem memiliki 3 pilihan memiliki r ix dan reliabilitas masing–masing. ketika 3 pilihan tersebut memiliki harga r ix yang lebih kecil dari 0,275 maka item tersebut tidak dapat di pergunakan. Reliabiltas setiap pilihan tersebut adalah Keputusan Membeli Diperluas sebesar 0,8744, Keputusan Membeli Terbatas sebesar 0,8040, Keputusan Membeli Nominal sebesar 0,8654. Validity by known group , yang dipergunakan untuk meneliti validitas Skala Tipe Keputusan Membeli juga menunjukkan bahwa Skala ini memang dapat membedakan setiap Tipe Universitas Sumatera Utara Pengambilan Keputusan Membeli dengan keseluruhan tipe pengambilan keputusan membeli memiliki uji t-test dengan interval kepercayaan sebesar 95 p 0,05. Tabel 4. Distribusi Aitem-aitem Skala Tipe Keputusan Membeli Setelah Uji Coba

F. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

1. Tahap Persiapan

Dalam rangka pelaksanaan penelitian ini ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh peneliti, antara lain : a. Pembuatan alat ukur Pada tahap ini, peneliti membuat alat ukur berupa skala tipe pengambilan keputusan membeli yang dikemukakan oleh Hawkins, Mothersbaugh dan Best 2007 dan angket Technographics yang dikemukakan oleh Rubin Bluestein 1999. Pilihan Jawaban Tipe Keputusan Membeli Indikator Item Terseleksi Jumlah Pilihan A Diperluas 1.Pengenalan Masalah 2.Pencarian Informasi 3. Evaluasi Alternatif 4. Pembelian 5. Evaluasi Pasca Pembelian 5,6,7,9,10,11,12,13,14,15,16, 18,21,22 19 B Terbatas 1,6,7,8,9,10,14,18,21,22 19 C Nominal 1,6,8,10,11,15,18,19,20, 21,24,25 19 Universitas Sumatera Utara b. Uji Coba Alat Ukur Sebelum menjadi alat ukur yang sebenarnya, skala diuji validitasnya berdasarkan professional judgement kemudian skala tersebut diuji cobakan kepada sampel yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian yaitu pada 50 orang. c. Revisi Alat Ukur Setelah aitem pada skala tipe keputusan membeli dan angket Technographics diperiksa oleh professional judgment, dan telah diujicobakan pada subyek, maka peneliti mengadakan sedikit perubahan atas bahasa yang digunakan dalam angket Technographics dan Skala Tipe Pengambilan Keputusan Membeli. Aitem-aitem tersebut kemudian disusun kembali dalam bentuk booklet.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah skala penelitian lulus dalam uji validitas dan reliabilitas, maka aitem dalam skala tersebut disusun kembali. Selanjutnya, aitem-aitem yang lulus penyaringan dijadikan alat pengumpulan data pada sampel yang sesungguhnya.

3. Tahap Pengolahan Data

Setelah diperoleh data dari angket Technographics dan skala tipe keputusan membeli, maka dilakukan pengolahan data. Untuk mempermudah penganalisaan data, data diolah dengan menggunakan SPSS 17.00 for Windows. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa statistik deskriptif. Analisa statistik dilakukan karena dapat menunjukkan kesimpulan generalisasi penelitian. Pertimbangan lain yang mendasari adalah statistik bekerja dengan angka, bersifat objektif, dan universal Hadi, 2002. Universitas Sumatera Utara

G. METODE ANALISA DATA

Untuk mendapatkan deskripsi tipe pengambilan keputusan membeli dan tipe Technographics digunakan statistik deskriptif. Azwar 2007 menyatakan bahwa penelitian deskriptif menganalisis dan menyajikan data secara sistematis sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa dalam penelitian ini tidak mempersoalkan jalinan hubungan antar variabel dan tidak melakukan pengujian hipotesis. Hasil penelitiannya berupa deskripsi mengenai variabel-variabel tertentu dengan penyajian frekuensi, mean atau kualifikasi lainnya untuk setiap kategori di suatu variabel Sevilla, 1993. Kesimpulan yang diberikan selalu dapat dikembalikan langsung pada data yang diperoleh. Data yang diperoleh dari alat ukur, seperti skor minimum, skor maksimum, mean, dan standar deviasi, akan diolah dengan metode statistik dengan menggunakan SPSS 17.00 for Windows. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DATA DAN INTERPRETASI

Bab ini akan menguraikan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisis data penelitian dan sesuai dengan permasalahan yang ingin dilihat dari penelitan ini.

A. Deskripsi Subjek Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, subjek penelitian dikelompokkan menjadi dua yaitu laki-laki dan perempuan. Deskripsi subjek terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5. Deskripsi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa subjek penelitian yang berjenis kelamin laki-laki adalah sebanyak 91 orang 36,4 dan perempuan sebanyak 159 orang 63,6.

2. Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Berdasarkan usia subjek penelitian, dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu dewasa awal 18 – 30 dan 31-40 dan dewasa madya 40-60. Deskripsi subjek terlihat pada tabel di bawah ini : Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-laki 91 36.4 36.4 36.4 Perempuan 159 63.6 63.6 100.0 Total 250 100.0 100.0 Universitas Sumatera Utara