2.5 Prestasi Kerja
2.5.1 Pengertian Prestasi Kerja
Menurut Mathis dan Jackson 2001:87 prestasi kerja merupakan hasil kerja dalam beberapa periode baik hasilnya secara kualitas maupun kuantitas yang
diperoleh oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya. Menurut Hasibuan 2003:93 prestasi
kerja adalah suatu hasil kerja yang di capai seseorang dalam melaksanakan tugas- tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman,
kesungguhan dan waktu. Menurut Soeprihanto 2001:7 prestasi kerja merupakan hasil kerja
seorang karyawan selama periode tertentu yang dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya; target, standard, sasaran, dan kriteria-kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati. Sedangkan, menurut Yuli 2005:89 prestasi kerja merupakan hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas
yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa, setiap karyawan pasti memiliki prestasi kerjanya masing-masing tergantung pada bagaimana
pengorbanan karyawan tersebut kepada pekerjaannya dan penilaian perusahaan terhadap kemampuan yang telah dicapai dalam melakukan tugas-tugasnya.
Penilaian prestasi karyawan merupakan suatu proses yang mencoba dan berusaha untuk mengevaluasi kemampuan kerja dari pada karyawan dengan cara yang
Universitas Sumatera Utara
seobjektif mungkin, serta menggunakan standard kerja yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.5.2 Pengertian Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Hasibuan 2003:94 penilaian prestasi kerja merupakan kegiatan manajer untuk mengevaluasi prestasi kerja karyawan serta menetapkan
kebijaksanaan selanjutnya. Menurut Soeprihanto 2001:8 penilaian prestasi kerja merupakan suatu sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah
karyawan telah melaksanakan pekerjaannya masing-masing secara keseluruhan. Penilaian prestasi kerja karyawan mutlak harus diperhatikan oleh seorang
manajer perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang dipimpinnya, karena penilaian prestasi menyangkut hasil yang diberikan oleh karyawan kepada
perusahaan yang pada akhirnya merupakan hasil dari pada perusahaan tersebut secara keseluruhan. Menurut Nawawi 1997:198 manfaat penilaian prestasi kerja
bagi pihak perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Para pegawai sadar bahwa keberadaan mereka diperhatikan dan dinilai
oleh perusahaan, 2. Dengan adanya penilaian prestasi kerja akan dapat menimbulkan rasa puas
terhadap diri mereka sendiri, sehingga menimbulkan kepercayaan kepada diri mereka sendiri dan pimpinannya,
3. Para pegawai dapat mengetahui kelemahan-kelemahannya sehingga pegawai mempunyai inisiatif untuk memperbaiki cara kerja mereka pada
hari-hari berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
Penilaian yang dilakukan terhadap pegawai hendaknya berpegang pada prinsip-prinsip yang terbuka dengan maksud agar apa yang diinginkan dari suatu
penilaian dapat dicapai. Suatu penilaian dikatakan baik jika penilaian itu dilaksanakan secara objektif dan periodik, karena hal itu akan memungkinkan
terciptanya suatu hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan pegawai, sehingga diharapkan akan dapat memberikan manfaat yang saling menguntungkan
bagi kedua belah pihak. Menurut Yuli 2005:91, ada tiga manfaat penilaian prestasi kerja:
1. Manfaat bagi manajer Dengan melakukan penilaian secara objektif, penilai manajer akan
mudah mengidentifikasi beberapa hal mengenai pegawai yang akan dinilai, sepert kekuatan dan kelemahan pegawai, beberapa masalah yang
ada, masalah potensial, dan kebutuhan program pelatihan. 2. Manfaat bagi karyawan
Karyawan akan memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan pandangannya, mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya, memiliki
kesempatan untuk mendiskusikan tujuan organisasidepartemen, dan mengidentifikasi peranan dirinya.
3. Manfaat bagi organisasi Organisasi juga akan dapat menggunakan penilaian prestasi sebagai alat
pengambilan keputusan dalam rangka menetapkan kompensasi dan promosi jabatan.
Universitas Sumatera Utara
Secara ringkas sistem penilaian prestasi kerja sebaiknya relevan relevant, dapat diterima acceptable, dapat dipercaya reliable, peka sensitive dan
praktis practical. Setelah sistem penilaian ditentukan, maka sebaliknya harus ditentukan pula kriteria keberhasilan suatu pekerjaan yang biasanya meliputi:
kuantitas, kualitas, waktu yang digunakan dan yang satu dengan lainnya. Selanjutnya berdasarkan sistem penilaian tersebut dilakukan pengukuran dan
perbandingan terhadap informasi yang telah diperoleh dari setiap karyawan selama periode tertentu.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa, penilaian prestasi di dalam suatu organisasi sangatlah penting. Karena dengan penilaian prestasi
pihak manajemen dapat mengetahui tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan mengembangkan karyawannya, sesuai
dengan potensi dan keterampilan dari karyawan tersebut.
2.5.3 Unsur-Unsur Penilaian Prestasi Kerja