penilaian yang lain, pelaksanaan pretest dan postest dilakukan lebih cepat karena penilaian pretest dan postest sifatnya hanya dilaksanakan pada tiap-
tiap kompetensi dasar mata diklat, pemberian penilaian dalam bentuk pretest dan postest biasa dilakukan pada penelitian tindakan kelas karena
pemberian penilaian pretest dan postest tidak membutuhkan waktu lama. Penilaian dalam hasil belajar sangat dibutuhkan, untuk menentukan derajat
keberhasilan, sehingga kedudukan siswa dapat diketahui, apakah telah memahami materi ajar atau belum. Penilaian acuan patokan adalah nilai
yang menjadi acuan pada tujuan instruksional yang harus dikuasai. Dengan demikian yang menjadi acuan penilaian dan kriteria keberhasilan,
yaitu nilai pretest berkisar antara 75-80 persen. Artinya siswa dikatakan berhasil apabila nilai pretest menguasai atau dapat mencapai 75-80 persen
dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai. Kurang dari kriteria tersebut siswa dinyatakan belum berhasil Nana Sudjana, 1989: 8.
8. Evaluasi
Evaluasi sangat penting dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara
setelah peserta menyelesaikan materi yang terdapat pada mata diklat. Evaluasi ini dapat dilihat tingkat penguasaan peserta diklat terhadap materi
yang diberikan. Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan
dan penafsiran informasi untuk menilai assess keputusan-keputusan yang
dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran Oemar Hamalik, 2002: 210.
Menurut Nana Sudjana 1989: 28, evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai suatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan,
gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materil, dan lain-lain. Kesimpulan dari definisi evaluasi adalah proses mendapatkan
informasi menyeluruh dan berkesinambungan tentang suatu proses dan hasil sebuah kegiatan. Dari pengertian ini, maka yang dimaksud evaluasi
pembelajaran adalah proses mendapatkan informasi menyeluruh dan berkesinambungan tentang suatu proses dan hasil belajar siswa sehingga
dapat dijadikan dasar penentuan perlakuan lanjut. Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar
adalah untuk mengetahui apakah suatu program pendidikan, pengajaran, atau pelatihan tersebut telah dikuasai oleh pesertanya atau belum Asep
Jihad, 2008: 53. Menurut Oemar Hamalik 2002: 211-212, Evaluasi pada umumnya
mengandung fungsi dan tujuan sebagai berikut. a. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para siswa.
Angka- angka yang diperoleh dicantumkan sebagai laporan kepada orang tua, untuk kenaikan kelas, dan menentukan kelulusan para siswa.
b. Untuk menempatkan para siswa kedalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat, dan berbagai
karakteristik yang dimiliki oleh setiap siswa.
c. Untuk mengenal latar belakang siswa psikologi, fisik, dan lingkungan yang berguna, baik dalam hubungan dengan fungsi kedua
maupun untuk menentukan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa. Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk memberikan
bimbingan atau penyuluhan pendidikan guna mengatasi kesulitan- kesulitan yang mereka hadapi.
d. Sebagai umpan balik bagi guru yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan program remedial
bagi para siswa. Kesimpulan dari penjelasan diatas tentang tujuan dilakukannya
evaluasi, yaitu untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, untuk perbaikan dan peningkatan kegiatan belajar siswa serta sekaligus memberikan umpan
balik yang tepat bagi perbaikan, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Salah
satu sasaran
evaluasi pembelajaran
adalah pelaksanaan
pembelajaran. Dalam hal ini pelaksanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai interaksi antara sumber belajar dengan siswa. Dengan demikian
dalam mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, kita sebenarnya menentukan seberapa derajat interaksi antara siswa dengan setiap sumber
belajar dan seberapa derajat interaksi sumber belajar dengan tujuan pengajaran.
Evaluasi pembelajaran mempunyai fungsi yang sangat strategis fungsi tersebut diantaranya:
a. Fungsi pembelajaran bagi siswa: 1 Untuk mengetahui kemajuan belajarnya.
2 Untuk memberikan kemajuan belajar. 3 Untuk memberikan pengalaman belajar.
b. Fungsi bagi guru: 1 Untuk menyeleksi siswa dan meramal keberhasilannya.
2 Untuk mengetahui sebab-sebab kesulitan belajar siswa, dan memberi bimbingan.
3 Untuk memberi pedoman dalam belajar. 4 Untuk mengetahui ketepatan metode mengajar.
5 Untuk menempatkan siswa dalam
kelas sesuai
tingkat kepandaiannya.
c. Fungsi evaluasi bagi lembaga organisasi pendidikan: 1 Untuk mempertahankan standar mutu pendidikan.
2 Untuk menilai ketepatan kurikulum. 3 Untuk menilai kemajuan sekolah.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Qosim Mubarok 2009 tentang “Pengaruh Strategi Pembelajaran Listening Team Terhadap Minat Belajar Siswa