Evaluasi Deskripsi Teori 1. Pengertian Belajar

penilaian yang lain, pelaksanaan pretest dan postest dilakukan lebih cepat karena penilaian pretest dan postest sifatnya hanya dilaksanakan pada tiap- tiap kompetensi dasar mata diklat, pemberian penilaian dalam bentuk pretest dan postest biasa dilakukan pada penelitian tindakan kelas karena pemberian penilaian pretest dan postest tidak membutuhkan waktu lama. Penilaian dalam hasil belajar sangat dibutuhkan, untuk menentukan derajat keberhasilan, sehingga kedudukan siswa dapat diketahui, apakah telah memahami materi ajar atau belum. Penilaian acuan patokan adalah nilai yang menjadi acuan pada tujuan instruksional yang harus dikuasai. Dengan demikian yang menjadi acuan penilaian dan kriteria keberhasilan, yaitu nilai pretest berkisar antara 75-80 persen. Artinya siswa dikatakan berhasil apabila nilai pretest menguasai atau dapat mencapai 75-80 persen dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai. Kurang dari kriteria tersebut siswa dinyatakan belum berhasil Nana Sudjana, 1989: 8.

8. Evaluasi

Evaluasi sangat penting dilakukan untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara setelah peserta menyelesaikan materi yang terdapat pada mata diklat. Evaluasi ini dapat dilihat tingkat penguasaan peserta diklat terhadap materi yang diberikan. Evaluasi adalah suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai assess keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran Oemar Hamalik, 2002: 210. Menurut Nana Sudjana 1989: 28, evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai suatu yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, materil, dan lain-lain. Kesimpulan dari definisi evaluasi adalah proses mendapatkan informasi menyeluruh dan berkesinambungan tentang suatu proses dan hasil sebuah kegiatan. Dari pengertian ini, maka yang dimaksud evaluasi pembelajaran adalah proses mendapatkan informasi menyeluruh dan berkesinambungan tentang suatu proses dan hasil belajar siswa sehingga dapat dijadikan dasar penentuan perlakuan lanjut. Tujuan utama melakukan evaluasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk mengetahui apakah suatu program pendidikan, pengajaran, atau pelatihan tersebut telah dikuasai oleh pesertanya atau belum Asep Jihad, 2008: 53. Menurut Oemar Hamalik 2002: 211-212, Evaluasi pada umumnya mengandung fungsi dan tujuan sebagai berikut. a. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para siswa. Angka- angka yang diperoleh dicantumkan sebagai laporan kepada orang tua, untuk kenaikan kelas, dan menentukan kelulusan para siswa. b. Untuk menempatkan para siswa kedalam situasi belajar mengajar yang tepat dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat, dan berbagai karakteristik yang dimiliki oleh setiap siswa. c. Untuk mengenal latar belakang siswa psikologi, fisik, dan lingkungan yang berguna, baik dalam hubungan dengan fungsi kedua maupun untuk menentukan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa. Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk memberikan bimbingan atau penyuluhan pendidikan guna mengatasi kesulitan- kesulitan yang mereka hadapi. d. Sebagai umpan balik bagi guru yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan program remedial bagi para siswa. Kesimpulan dari penjelasan diatas tentang tujuan dilakukannya evaluasi, yaitu untuk mengetahui kemajuan belajar siswa, untuk perbaikan dan peningkatan kegiatan belajar siswa serta sekaligus memberikan umpan balik yang tepat bagi perbaikan, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Salah satu sasaran evaluasi pembelajaran adalah pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini pelaksanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai interaksi antara sumber belajar dengan siswa. Dengan demikian dalam mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, kita sebenarnya menentukan seberapa derajat interaksi antara siswa dengan setiap sumber belajar dan seberapa derajat interaksi sumber belajar dengan tujuan pengajaran. Evaluasi pembelajaran mempunyai fungsi yang sangat strategis fungsi tersebut diantaranya: a. Fungsi pembelajaran bagi siswa: 1 Untuk mengetahui kemajuan belajarnya. 2 Untuk memberikan kemajuan belajar. 3 Untuk memberikan pengalaman belajar. b. Fungsi bagi guru: 1 Untuk menyeleksi siswa dan meramal keberhasilannya. 2 Untuk mengetahui sebab-sebab kesulitan belajar siswa, dan memberi bimbingan. 3 Untuk memberi pedoman dalam belajar. 4 Untuk mengetahui ketepatan metode mengajar. 5 Untuk menempatkan siswa dalam kelas sesuai tingkat kepandaiannya. c. Fungsi evaluasi bagi lembaga organisasi pendidikan: 1 Untuk mempertahankan standar mutu pendidikan. 2 Untuk menilai ketepatan kurikulum. 3 Untuk menilai kemajuan sekolah.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Qosim Mubarok 2009 tentang “Pengaruh Strategi Pembelajaran Listening Team Terhadap Minat Belajar Siswa

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR EKONOMI Penerapan Strategi Pembelajaran Team Quiz Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII C SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun A

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR EKONOMI Penerapan Strategi Pembelajaran Team Quiz Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII C SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun A

0 0 16

Penggunaan model pembelajaran kooperatif metode Team Assisted Individualization untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SD.

0 2 231

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR DASARDASAR OTOMOTIF SISWA SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

1 9 25

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR OTOMTIF SISWA KELAS X TKR DI SMK PIRI SLEMAN.

0 0 163

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI SMAN 10 PEKANBARU

0 0 8