Hasil Belajar Deskripsi Teori 1. Pengertian Belajar

berlangsung. Penilaian aktivitas belajar siswa menggunakan lembar observasi yang berisikan aktivitas positif maupun negatif. Lembar aktivitas di isi sesuai dengan jumlah siswa yang melakukan aktivitas tersebut, walau siswa melakukannya berulang kali pada indikator aktivitas yang berbeda.

7. Hasil Belajar

“Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah mengikuti kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan prilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Siswa yang belajar dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional” Asep Jihad, 2008: 14. “Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai siswa, disamping diukur dari segi prosesnya, artinya seberapa jauh tipe belajar yang dimiliki. Baik buruknya hasil belajar dapat dilihat dari hasil pengukuran yang berupa evaluasi, selain mengukur hasil belajar penilaian dapat juga ditunjukan kepada proses pembelajaran, yaitu untuk mengetahui sejauh mana tingkat keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Semakin baik proses pembelajaran dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, maka seharusnya hasil belajar yang diperoleh siswa akan semakin tinggi sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya” Asep Jihad, 2008: 20. Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas. Dari kedua pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Setelah melalui proses belajar maka siswa diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yang disebut juga sebagai hasil belajar yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani proses belajar. Menurut Asep Jihad 2008: 16, hasil belajar dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu antara lain: a. Domain kognitif 1 Pengetahuan Knowladge, bersifat: mendefinisikan, menyebutkan. 2 Pemahaman Comprehension, bersifat: menterjemahkan, menyatakan kembali, diskusi, menjelaskan, mengidentifikasi, menceritakan, memaparkan. 3 Aplikasi, penggunaan prinsip 4 Analisa, bersifat: memisahkan, menganalisa, membedakan, inventarisasikan, menghubungkan, memecahkan, mengkategorikan. 5 Sintesa, bersifat: komposisi, desain, formulasi, mengatur, merakit, menyusun, mengorganisasikan, merancang, menyederhanakan. 6 Evaluasi, bersifat: membandingkan, skala, revisi, skor, perkiraan. b. Domain kemampuan sikap Affective 1 Menerima atau memperhatikan, bersifat: mendengar, melihat, meraba, mencium, rasa, pilih, pandang, kontrol, waspada, hindari, suka. 2 Merespon, bersifat: persetujuan, minat, reaksi, membantu, menolong, partisipasi, melibatkan diri, menyukai, menikmati. 3 Penghargaan, bersifat: mengakui, mempercayai, menghendaki, beritikad, disiplin, dedikasi diri, rela berkorban, tanggungjawab, yakin, pasrah. 4 Mengorganisasikan, bersifat: menimbang-nimbang, menjalin, mengidentifikasikan, menyusun sistem, menyelaraskan. 5 Pribadi Watak, bersifat: obyektif, bijaksana, adil, teguh dalam pendirian, percaya diri, berkepribadian. c. Ranah Psikomotorik 1 Menirukan, bersifat: adanya pengulangan, mau, minat, bergairah. 2 Manipufasi, bersifat: mencoba-coba, perbaikan tindakan. 3 Keseksamaan Precision, bersifat: melakukan kembali, mengerjakan kembali, menghasilkan, kontrol, teliti. 4 Artikulasi Articulation, bersifat: melakukan secara harmonis, melakukan secara unit. 5 Naturalisasi, bersifat: action. Bentuk penilaian hasil belajar siswa bisa berupa pretest-postest, mid semester, ujian akhir semester, semua penilaian tersebut mengacu pada ranah kategori kognitif. Pretest adalah tindakan penilaian awal karena penilaian ini dilakukan sebelum proses belajar untuk mengetahui kemampuan awal siswa, sedangkan postest adalah tindakan penilaian akhir karena penilaian ini dilakukan sesudah proses belajar, untuk mengetahui kemampuan akhir siswa setelah belajar, jika dibandingkan dengan proses penilaian yang lain, pelaksanaan pretest dan postest dilakukan lebih cepat karena penilaian pretest dan postest sifatnya hanya dilaksanakan pada tiap- tiap kompetensi dasar mata diklat, pemberian penilaian dalam bentuk pretest dan postest biasa dilakukan pada penelitian tindakan kelas karena pemberian penilaian pretest dan postest tidak membutuhkan waktu lama. Penilaian dalam hasil belajar sangat dibutuhkan, untuk menentukan derajat keberhasilan, sehingga kedudukan siswa dapat diketahui, apakah telah memahami materi ajar atau belum. Penilaian acuan patokan adalah nilai yang menjadi acuan pada tujuan instruksional yang harus dikuasai. Dengan demikian yang menjadi acuan penilaian dan kriteria keberhasilan, yaitu nilai pretest berkisar antara 75-80 persen. Artinya siswa dikatakan berhasil apabila nilai pretest menguasai atau dapat mencapai 75-80 persen dari tujuan atau nilai yang seharusnya dicapai. Kurang dari kriteria tersebut siswa dinyatakan belum berhasil Nana Sudjana, 1989: 8.

8. Evaluasi

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe team game tournament materi masalah sosial lingkungan setempat kelas IV MI Dayatussalam Cileungsi Bogor Jawa Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 121

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR EKONOMI Penerapan Strategi Pembelajaran Team Quiz Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII C SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun A

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR EKONOMI Penerapan Strategi Pembelajaran Team Quiz Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VIII C SMP Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun A

0 0 16

Penggunaan model pembelajaran kooperatif metode Team Assisted Individualization untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SD.

0 2 231

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR DASARDASAR OTOMOTIF SISWA SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

1 9 25

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR OTOMTIF SISWA KELAS X TKR DI SMK PIRI SLEMAN.

0 0 163

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI SMAN 10 PEKANBARU

0 0 8