54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai hasil pengujian dari model simulator boiler berbasis ATmega16. Hasil pengujian sistem perlu dilakukan untuk mengetahui apakah sistem telah
bekerja dan berjalan sesuai dengan perancangan.
4.1. Bentuk Fisik Model Simulator Boiler dan Hadware Elektronik
4.1.1. Bentuk Fisik Model Simulator Boiler
Bentuk fisik model simulator boiler secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 4.1. Boks yang digunakan berbahan plastik yang tebal. Didalam boks hardware ini
terdapat LCD, sebuah minimum sistem ATmega16, 4 buah potensiometer untuk parameter boiler,1 buah potensiometer untuk mengatur kontras LCD, 2 buah tombol pushonuntuk
kondisi blower danreset, dan sebuah LED. Dimensi dari model simulator boiler ini adalah 18 x 11 x 6,5 cm.
Gambar 4.1. Bentuk fisik model simulator boiler PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Model simulator boiler dirancang untuk menunjukkan secara sederhana berbagai kontrol pada sistem boiler.Model simulator boiler ini berfungsi untuk mengatur input data
parameter yang kemudian akan dikirimkan ke bagian modul komunikasi dan sistem monitoring boiler. Masukan data akan diatur secara manual, data yang akan dikirimkan
berupa temperatur,tekanan, level air, level oli bahan bakar, untuk kondisi blowertidak ditamplikan pada LCD tetapi menggunakan LED sebagai indikator.
4.1.2. Minimum Sistem dan Rangkaian Keseluruhan
Minimum sistem merupakan pusat kontrol dan pengolahan data dari simulator boiler. Minimum sistem pada penelitian ini menggunakan device yang sudah dalam bentuk jadi
modul tidak dibuat sendiri secara manual. Minimum sistem dengan IC mikrokontroler ATmega16 sebagai komponen utama. Modul minimum sistem yang digunakan sudah
include dengan RS232 sebagai sarana komunikasi serial. Rangkaian keseluruhan dari model simulator boiler terdiri dari rangkaian
potensiometer, LED, LCD, dan tombol push on. Rangkaian keseluruhan dari model simulator boiler dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. Minimum sistem model simulator boiler PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pada perancangan port A digunakan sebagai input untuk parameter boiler yaitu temperatur, tekanan, level air, level oli dan blower. Selain itu port A juga digunakan untuk
blower, LED dan buzzer. Port B pada perancangan tidak digunakan, port C digunakan untuk LCD dan port D digunakan untuk MAX 232.
Sedangkan pada implementasi port A hanya digunakan untuk temperatur, tekanan, level air dan level oli. Untuk blower dan LED menggunakan port C, port B digunakan
untuk LCD.
4.1.3. Cara Penggunaan Alat