41 data penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen
yaitu: 1. PanduanLembar Observasi
Lembar observasi dibuat dalam bentuk pemberian skor 0 sampai 3 berdasarkan rubrik penilaian. Peneliti mengambil teori tentang pengukuran yang
mendukung dalam pembuatan rubrik tersebut. Rubrik penilaian ini berisi tentang kriteria kemampuan anak yang mendapatkan skor 0 sampai 3. Dalam penilaian
perkembangan anak, TK ABA Imogiri 3 tidak menggunakan skor, namun menggunakan kriteria Belum Berkembang BB, Mulai Berkembang MB,
Berkembang Sesuai Harapan BSH, dan Berkembang Sangat Baik BSB. Oleh karena itu, untuk menyesuaikannya peneliti menerjemahkannya seperti di bawah
ini: a. Skor 0 sama dengan kriteria Belum Berkembang BB, yang berarti anak
belum dapat melakukan pengukuran. b. Skor 1 sama dengan kriteria Mulai Berkembang MB, berarti anak melakukan
dapat pengukuran, namun prosedur dan hasilnya salah. c. Skor 2 sama dengan kriteria Berkembang Sesuai Harapan BSH, berarti anak
melakukan pengukuran dengan prosedur yang benar, namun hasilnya salah. d. Skor 3 sama dengan kriteria Berkembang Sangat Baik BSB, berarti anak
dapat melakukan pengukuran dengan prosedur dan hasil yang benar. 2. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk merekam kegiatan anak saat kegiatan pengukuran, hal tersebut dilakukan untuk memperkuat data
42 yang
diperoleh melalui
observasi. Dokumentasi
ini dilakukan
dengan pengambilan video pada saat kegiatan kegiatan pengukuran berlangsung.
I. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik maka instrumen yang digunakan harus valid dan reliabel. Menurut Sugiyono 2011: 122, Instrumen
yang valid dan reliabel adalah syarat yang mutlak untuk menghasilkan penelitian yang valid dan reliabel.
1. Validitas Instrumen Validitas instrumen penelitian adalah derajat yang menunjukkan di mana
suatu tes mengukur apa yang hendak diukur Sukardi, 2011: 122. Sejalan dengan pendapat Sugiyono 2011: 137, yang menyatakan bahwa instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid, valid berari instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Ada dua jenis validitas untuk instrumen penelitian, yaitu validasi logis dan validitas empirik Suharsimi Arikunto dalam Sambas Ali Muhidin, 2007: 30.
Validitas logis adalah validitas yang dinyatakan dengan hasil penalaran. Sedangkan validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil
pengalaman. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan validitas logis dan empirik.
Untuk memperoleh instrumen yang memiliki validitas logis, peneliti telah bertindak hati-hati dan mengikuti langkah-langkah penyusunan instrumen sesuai
dengan bimbingan dosen pembimbing skripsi. Hal tersebut sesuai dengan
43 pendapat Suharsimi Arikunto, dkk 2006: 169, yang menyatakan bahwa
instrumen memiliki validitas logis karena validitas ini diperoleh dengan suatu usaha yang hati-hati dan melalui cara-cara yang benar, sehingga menurut logika
akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki. Setelah memperoleh validitas logis, peneliti juga melakukan uji coba
instrumen tersebut. Hal tersebut bertujuan agar memperoleh validitas empiris. Suharsimi Arikunto 2006: 169, menyatakan bahwa dengan menguji instrumen
melalui pengalaman akan diketahui tingkat validitas empiris atau validitas berdasarkan pengalaman. Uji instrumen ini dilakuakn di TK ABA Ngadinegaran,
Mantrijeron, Yogyakarta. Peneliti mengajak 2 orang teman untuk mengamati anak ketika melakukan pengukuran melalui problem solving yang diberikan oleh
peneliti. Instrumen tersebut di isi oleh 3 orang dalam waktu yang bersamaan untuk meminimalisir subjektivitas dalam pengamatan. Kegiatan yang dilakukan
anak saat uji instrumen adalah anak melakukan pengukuran tinggi meja menggunakan potongan sedotan dan meteran, anak melakukan pengukuran
volume menggunakan gelas kecil dan gelas ukur, dan anak melakukan pengukuran massa menggunakan timbangan buatan dan sebenarnya. Hasil uji
validitas instrumen kemampuan pengukuran measurement melalui problem solving pada anak kelompok B2 TK ABA Ngadinegaran, Mantrijeron,
Yogyakarta terdapat dalam lampiran 6. 2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen