Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fungsi pendidikan yang tertuang dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Sisdiknas pada Pasal 3 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan potensi peserta didik agar lebih kreatif dan mandiri. SMK Negeri 3 Mataram merupakan satu- satunya SMK Negeri yang memiliki jurusan Teknik Audio Video di Kota Mataram, sehingga banyak peserta didik yang berminat untuk belajar di sekolah tersebut. Jumlah seluruh peserta didik kelas X di SMKN 3 Mataram adalah 360 peserta didik. Salah satu permasalahan pada peserta didik jurusan Tenik Audio Video yaitu pada pembelajaran teknik elektronika dasar di SMK Negeri 3 Mataram adalah rendahnya hasil belajar peserta didik. Hal ini terbukti dari nilai ulangan tengah semester yang diperoleh dari guru mata pelajaran teknik elektronika dasar Kelas X. Dari 30 siswa perkelas, hanya sebagian orang siswa yang telah mencapai standar ketuntasan yang ditetapkan di SMK N 3 Mataram yaitu sebesar 70. Rendahnya hasil belajar peserta didik ini, terbukti dari hasil nilai ulangan tengah semester yaitu rata hasil belajar peserta didik berkisar antara 60 sampai 68 dengan presentase ketuntasan masih dibawah 50. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru jurusan Teknik Audio Video di SMK N 3 Mataram, pembelajaran dikelas lebih sering 2 menggunakan pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah dengan kegiatan praktikum hanya diakhir materi pembelajaran. Hal ini dikarenakan metode ini paling mudah diterapkan, selain itu juga yang menjadi alasan penerapan metode ini adalah keterbatasan alat dan bahan yang tidak mendukung penerapan metode pembelajaran yang lain. Dengan adanya berbagai inovasi pendidikan salah satunya adalah penemuan berbagai model atau metode pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah pembelajaran dan untuk mencapai tujuan pendidikan, guru dihadapkan pada banyaknya pilihan yang dapat digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran. Dengan demikian guru tidak dapat hanya menggunakan pendekatan konvensional yang berpusat pada guru teacher centered secara menyeluruh dalam proses belajar mengajar, melainkan sebaiknya menggunakan pembelajaran berbasis scientific. Tapi pada kenyataannya, guru masih cenderung untuk menggunakan model atau metode pembelajaran konvensional atau hanya menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan pada setiap pembelajaran yaitu metode ceramah. Teknik elektronika dasar merupakan ilmu elektronika yang mempelajari dasar-dasar komponen, rangkaian, dan tegangan. Selain itu mata pelajaran ini merupakan mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik untuk melanjutkan ke materi selanjutnya karena materinya saling berhubungan dan mencakup standar kompetensi yang penting untuk dipelajari oleh peserta didik. Berdasarkan hal tersebut agar peserta didik dapat memahami 3 pembelajaran dan dapat mencapai tujuan pembelajaran, perlu diterapkan pembelajaran yang dapat membantu peserta didik agar lebih mudah menemukan dan memahami apa yang dipelajari. Oleh karena itu guru dituntut untuk dapat memilih model pembelajaran yang efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran teknik elektronika dasar. Adapun salah satu kompetensi dasar yang dipelajari di kelas X jurusan teknik audio video adalah sistem konversi bilangan pada rangkaian logika. Materi ini akan sulit dipahami oleh peserta didik jika hanya diberi penjelasan saja tanpa peserta didik terlibat aktif dalam penentuan sistem konversi bilangan. Sehingga untuk mempelajari materi sistem konversi bilangan ini diperlukan keterlibatan peserta didik selama proses pembelajaran. Salah satunya dengan melakukan praktikum secara langsung dalam materi sistem konversi bilangan pada rangkaian logika. Model pembelajaran yang digunakan guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu, guru harus mampu memilih model maupun metode pembelajaran yang tepat. Ketidak sesuaian model pembelajaran yang digunakan dapat mempengaruhi pemahaman peserta didik, sehingga dapat berdampak pada hasil belajar peserta didik. Selain itu, penggunaan model pembelajaran juga dapat mempengaruhi partisipasi dan keaktifan peserta didik pada proses pembelajaran yang dapat berdampak pada pengetahuan yang diperoleh peserta didik. Arief Sutikno Isa, 2010 menunjukkan bahwa daya ingat peserta 4 didik dipengaruhidiperoleh dari 20 pendengaran dan 50 pengalaman dari apa yang dilihatdialami. Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat lebih besar, dan memberikan peserta didik kesempatan lebih banyak untuk mendapatkan wawasan dan mengembangkan konsepnya sendiri dengan lebih baik. Berdasarkan pengertian tersebut, diketahui bahwa pembelajaran inkuiri dapat meminimalkan masalah pembelajaran seperti kurang aktifnya peserta didik dan rendahnya hasil belajar. Sehingga salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan pada proses pembelajaran adalah pembelajaran inkuiri. Pembelajaran inkuiri melibatkan siswa secara langsung untuk memecahkan masalah berdasarkan kemampuan peserta didik sendiri dengan bimbingan guru. Pembelajaran ini bertujuan untuk membimbing peserta didik kearah mandiri, penuh inisiatif, kreatif, berpikir kritis dan bertanggung jawab, karena aktivitas sangat penting untuk meningkatkan hasil belajar. Tanpa adanya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, belajar tidak akan mencapai hasil yang maksimal Sardiman, 2011:95. Faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah minat peserta didik untuk belajar. Masalah terkait dengan minat peserta didik di SMKN 3 Mataram yaitu rendahnya minat peserta didik dalam belajar. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah anak yang bolos sekolah, tidur pada saat proses pembelajaran, tidak bersemangat saat pembelajaran, dan 5 sebagainya. Dengan demikian, melalui penerapan pembelajaran inkuiri diharapkan dapat meminimalkan permasalahan yang terkait dengan hasil belajar dan minat belajar peserta didik. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba mengetahui pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap minat dan hasil belajar peserta didik kelas X SMK N 3 Mataram mata pelajaran teknik elektronika dasar.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN DISIPLIN DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO.

0 2 27

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR ELEKTRONIKA DASAR SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 RANTAU UTARA.

0 2 30

ENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 1 BALIGE.

0 3 33

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 148

PEMBELAJARAN METODE DISCOVERY LEARNING PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 2 198

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK N 3 WONOSARI.

1 4 179

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KONDISI FASILITAS LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKTIK TEKNIK ELEKTRONIKA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2.

0 0 167

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 9 255

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK DIGITAL PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR ELEKTRONIKA 3 (DDE3) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 KEBUMEN.

0 5 93

PENGEMBANGAN MODUL DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL (DDTD) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

1 14 321