60
II.4.3. Bentuk Program Corporate Social Responsibility
Kegiatan program yang dilakukan perusahaan dalam konteks tanggung jawab sosialnya dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Public Relations yakni usaha untuk menanamkan persepsi positif kepada
komunitas tentang kegiatan yang dilakukan perusahaan. 2.
Strategi Defensif yakni usaha yang dilakukan perusahan guna menangkis anggapan negatif komunitas luas yang sudah tertanam terhadap kegiatan
perusahaan terhadap karyawannya, dan biasa untuk melawan “serangan” negatif dari anggapan komunitas yang sudah terlanjur berkembang.
3. Keinginan tulus untuk melakukan kegiatan yang baik yang benar-benar
berasal dari visi perusahaan Rudito, 2007:210 Bentuk implementasi Corporate Social Responsibility dapat dijelaskan
sebagai berikut: 1.
Konsumen, dalam bentuk penggunaan material yang ramah lingkungan dan tidak berbahaya.
2. Karyawan, dalam bentuk persamaan hak dan kewajiban atas seluruh
karyawan tanpa membedakan ras, suku, agama, dan golongan. 3.
Komunitas dan lingkungan, dalam bentuk kegiatan kemanusiaan maupun lingkungan hidup, baik di lingkungan sekitar perusahaan maupun di daerah
lain yang membutuhkan. 4.
Kesehatan dan keamanan, dalam bentuk penjagaan dan pemeliharaan secara rutin atas fasilitas dan lingkungan kantor sesuai petunjuk dan
instansi terkait Ernawan, 2007:117
61 Setidaknya ada empat ruang lingkup tanggung jawab sosial perusahaan
yaitu: 1.
Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan masyarakat luas.
2. Keuntungan ekonomis, karena akan menimbulkan citra positif bagi
perusahaan, hal ini akan menimbulkan citra positif bagi perusahaan, hal ini akan membuat masyarakat lebih menerima kehadiran perusahaan.
3. Memenuhi aturan hukum yang berlaku dalam suatu masyarakat, baik dalam
kagiatan bisnis atau kegiatan sosial, agar bisnis bisa berjalan secara teratur. 4.
Hormat pada hak dan kepentingan stakeholder atau pihak-pihak tertentu yang terkait dengan kepentingan langsung atau tidak langsung dengan
kegiatan perusahaan Ernawan, 2007:114 Menurut Yusuf Wibisono dalam Bukunya Membedah Konsep Aplikasi
CSR 2007,138-139 implementasi program CSR dapat dikelola berdasarkan pola sebagai berikut:
1. Program sentralisasi
Perusahaan sebagai pelaksananpenyelenggara utam kegiatan. Begitupun tempat kegiatan berlangsung di areal perusahaan. Pada prakteknya,
pelaksanaan kegiatan bisa bekerja sama dengan pihak lain misalnya even organizer atau institusi lainnya sejauh memiliki kesamaan visi dan tujuan.
2. Program desentralisasi
Kegaiatan dilaksanakan di luar area perusahaan. Perusahaan berperan sebagai pendukung kegiatan tersebut baik dalam bentuk bantuan dana,
material maupun sponsorship.
3. Program kombinasi
Pola ini dapat dilkukan terutama untuk program-program pemberdayaan masyarakat, dimana inisatif, pendanaan maupun pelaksanaan kegiatan
dilakukan secara partisipatoris dengan beneficiaries.
Mekanisme pelaksanaan program atau kegiatan corporate social responsibility dapat dilakukan sebagai berikut :
62 1.
Botton Up Process Program berdasarkan pada permintaan beneficiaries, yang kemudian
dilakukan evaluasi oleh perusahaan. 2.
Top Down process Program berdasarkan surveypemeriksaan seksama oleh perusahaan, yang
disepakati oleh beneficiaries. 3.
Partisipatif Program dirancang bersama antara perusahaan dan beneficiaries Wibisono,
2007:139
II.4.3. Manfaat dari Corporate Social Responsibility