86
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Deskripsi data dimaksudkan untuk menjelaskan gambaran mengenai responden. Dalam bagian ini digambarkan mengenai indentitas responden,
seberapa besar motivasi belajar, kebiasaan belajar, dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI IIS SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta Tahun Ajaran 2014-2015. Dalam penelitian ini populasi yang diteliti adalah 297 siswa, peneliti
berhasil mengumpulkan 93 responden untuk diteliti dan telah mengisi kuesioner. Data yang diperoleh dari kuesioner merupakan data mengenai
motivasi belajar siswa, kebiasaan belajar, perhatian orangtua. Sedangkan untuk variabel prestasi belajar diperoleh dari informasi pihak sekolah dan
hasil ulangan. Berikut ini deskripsi data untuk masing-masing variabel. 1.
Motivasi Belajar Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Data variabel
motivasi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yaitu data tertinggi adalah 71dan skor data terendah 38 adalah . Sedangkan untuk data secara
teoritis yaitu skor data tertinggi dari data variabel motivasi belajar adalah 5 X 15 = 75 dan skor data terendah 1 X 15 = 15.
Jika skor maksimum ditetapkan berdasarkan skor maksimal = 75, maka penguasaan 81 = 0,81 x 75 = 61, penguasaan 66 = 0,66 x 75 =
50, penguasaan 56 = 0,56 x 75 = 42, penguasaan 46 = 0,46 x 75 = 35. Dengan demikian, diperoleh tabel konversi sebagai berikut:
Tabel 5.1 Deskripsi Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar
Skor Frekuensi
Presentase Kategori
61 – 75
20 21.4
Sangat Tinggi 50
– 60 62
66.6 Tinggi
42 – 49
9 9.5
Cukup 35
– 41 2
2.5 Rendah
15 – 34
Sangat Rendah
Jumlah 93
100 ~
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang memiliki skor motivasi belajar dalam kategori sangat tinggi ada 20 siswa 21,4;
kategori tinggi ada 62 siswa 66,6; kategori cukup ada 9 siswa 9,5; kategori rendah ada 19 siswa 2,5; dan kategori sangat rendah ada 0
siswa 0 . Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa cenderung tinggi.
2. Kebiasaan Belajar
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Data variabel motivasi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yaitu data tertinggi
adalah 68 dan skor data terendah adalah 31 . Sedangkan untuk data secara teoritis yaitu skor data tertinggi dari data variabel kebiasaan belajar
adalah 5 X 15 = 75 dan skor data terendah 1 X 15 = 15. Jika skor maksimum ditetapkan berdasarkan skor maksimal = 75,
maka penguasaan 81 = 0,81 x 75 = 61, penguasaan 66 = 0,66 x 75 = 50, penguasaan 56 = 0,56 x 75 = 42, penguasaan 46 = 0,46 x 75 = 35.
Dengan demikian, diperoleh tabel konversi sebagai berikut:
Tabel 5.2 Deskripsi Distribusi Frekuensi Kebiasaan Belajar
Skor Frekuensi
Presentase Kategori
61 – 75
6 6,4
Sangat Tinggi 50
– 60 54
58,1 Tinggi
42 – 49
25 26,9
Cukup 35
– 41 7
7,5 Rendah
15 – 34
1 1,1
Sangat Rendah
Jumlah 93
100 ~
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang memiliki skor motivasi belajar dalam kategori sangat tinggi ada 6 siswa 6,4; kategori
tinggi ada 54 siswa 58,1; kategori cukup ada 25 siswa 26,9; kategori rendah ada 19 siswa 7,5; dan kategori sangat rendah ada 1
siswa 1,1. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar siswa cenderung tinggi.
3. Perhatian Orang tua
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Data variabel motivasi berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yaitu data tertinggi
adalah 70 dan skor data terendah adalah 27 . Sedangkan untuk data secara teoritis yaitu skor data tertinggi dari data variabel perhatian orangtua
adalah 5 X 15 = 75 dan skor data terendah 1 X 15 = 15. Jika skor maksimum ditetapkan berdasarkan skor maksimal = 75,
maka penguasaan 81 = 0,81 x 75 = 61, penguasaan 66 = 0,66 x 75 = 50, penguasaan 56 = 0,56 x 75 = 42, penguasaan 46 = 0,46 x 75 = 35.
Dengan demikian, diperoleh tabel konversi sebagai berikut:
Tabel 5.3 Deskripsi Distribusi Frekuensi Perhatian Orang Tua
Skor Frekuensi
Presentase Kategori
61 – 75
19 20,3
Sangat Tinggi 50
– 60 47
50,1 Tinggi
42 – 49
22 23,2
Cukup 35
– 41 4
4.3 Rendah
15 – 34
2 2,1
Sangat Rendah
Jumlah 93
100 ~
Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah siswa yang memiliki skor motivasi belajar dalam kategori sangat tinggi ada 19 siswa 20,3;
kategori tinggi ada 47 siswa 50,1; kategori cukup ada 22 siswa 23,2; kategori rendah ada 4 siswa 4,3; dan kategori sangat rendah
ada 2 siswa 2,1 . Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perhatian orangtua siswa cenderung tinggi.
4. Prestasi Belajar Siswa
Data prestasi belajar siswa kelas XI IIS diperoleh melalui hasil ulangan pertama Kompetensi Dasar 1.1 Mengklasifikasi ketenagakerjaan
pada mata pelajaran Ekonomi tahun ajaran 20142015. Jumlah skor yang diharapkan untuk dicapai adalah 80 dan skor terendah yang diharapkan
60, maka selisih skor tertinggi dan terendah adalah 20. Dari data tersebut diperoleh mean sebesar 58,61 median sebesar 60, modus sebesar 50, dan
standar deviasi sebesar 16,92. Selanjutnya akan dikategorikan dengan mengacu pada PAP tipe II.
Tabel 5.4 Kategori Prestasi Belajar Siswa
Patokan Perhitungan
Penilaian Kualifikasi
81 - 100 60 + 81 x 20 = 76,2
76 – 80
Sangat Tinggi 66 - 80
60 + 66 x 20 = 73,2 73
– 75 Tinggi
56 - 65 60 + 56 x 20 = 71,2
71 – 72
Sedang 46 - 55
6o + 46 x 20 = 69,2 69
– 70 Rendah
46 60
– 68 Sangat Rendah
Tabel 5.5 Deskripsi Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa
Skor Frekuensi
Presentase Kategori
76 – 80
16 17,2
Sangat Tinggi 73
– 75 6
6,5 Tinggi
71 – 72
Cukup 69
– 70 6
6.5 Rendah
60 – 68
65 69,8
Sangat Rendah
Jumlah 93
100 ~
Dari informasi yang ada diperoleh data sebagai berikut : 93 responden memiliki prestasi belajar sangat tinggi ada 16 siswa 17,2,
untuk prestasi belajar tinggi ada 6 siswa 6,5, tidak terdapat siswa yang mempunyai prestasi belajar cukup, sedangkan untuk prestasi
belajar rendah ada 6 siswa 6,5, dan untuk prestasi belajar sangat rendah terdapat 65 siswa 69,8. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar siswa mempunyai prestasi belajar sangat rendah.
B. Teknik Analisis Data