dapat diterapkan penulis dalam dunia kerja nantinya khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia.
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Definisi Manajemen Sumber Daya Manusia
Definisi Manajemen sumber daya manusia Mangkunegara 2013:4
adalah suatu
perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian
balas jasa,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Mangkunegara
2013:4 juga mengemukakan definisi lain tentang manajemen sumber daya manusia yaitu sebagai suatu pengelolaan dan
penggunaan sumber daya yang ada pada pada individu pegawai.
Human Resource Management HRM is the process of acquiring, training, appraising, and compensating employees,
and of attending to their labor relations, helath, and safety, and fairness concern. Manajemen Sumber Daya Manusia-MSDM
Human resource management-HRM adalah proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan mengompensasi karyawan,
untuk mengurus relasi, dan untuk mengurusi relasi kerja mereka,
kesehatan, dan keselamatan mereka, serta hal-hal yang berhubungan dengan keadilan Dessler, 2015:36.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah segala hal yang berkaitan dengan
proses pengelolaan tenaga kerja yang ada di perusahaan mulai dari perencanaan dalam memperoleh tenaga kerja yang
memadai, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan secara keseluruhan kinerja dari tenaga kerja yang ada di
perusahaan tersebut. b.
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia. Dalam Dessler 2015:4, sebagian besar ahli sependapat
bahwa pengelolaan meilbatkan lima fungsi: perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan staf,
kepemimpinan, dan
pengendalian. Secara keseluruhan fungsi-fungsi ini mewakili proses manajemen management process. Aktivitas spesifik
yang terlibat dalam setiap fungsi meliputi: 1
Perencanaan. Menetapkan
sasaran dan
standar; mengembangkan aturan dan prosedur; mengembangkan
rencana dan peramalan. 2
Pengorganisasian. Memberikan tugas spesifik kepada setiap bawahan; membentuk departemen; mendelegasikan otoritas
kepada bawahan; menetapkan saluran otoritas dan komunikasi; mengoordinasikan pekerja bawahan.
3 Penyusunan staf. Menentukan tipe orang yang harus Anda
pekerjakan; merekrut karyawan prospektif; memilih karyawan; melatih dan mengembangkan karyawan;
menetapkan standar
kinerja; mengevaluasi
kinerja; menasihati karyawan; memberikan kompensasi kepada
karyawan. 4
Kepemimpinan. Meminta orang lain menyelesaikan pekerjaan; menegakkan moral; memotivasi bawahan.
5 Pengendalian. Menetapkan standar seperti kuota penjualan,
standar mutu, atau tingkat produksi; memeriksa bagaimana kinerja aktual dibandingkan dengan standar-standar ini;
mengambil tindakan korektif, sesuai kebutuhan. 2.
Motivasi a.
Definisi Motivasi Widodo 2015:187, motivasi sesungguhnya adalah suatu
kekuatan yang menyebabkan seseorang menghasilkan sesuatu sesuai dengan apa yang ia katakan, bukan sekedar janji dan
keinginan saja. Tentunya hal ini di kuatkan dengan pengertian menurut Fillmore H. Standford 1969:173 dalam Mangkunegara
2013:93, “motivation as an energizing condition of the
organism that serves to direct that organism toward the goal of a certain class”. Motivasi sebagai suatu kondisi yang
menggerakan manusia ke arah suatu tujuan tertentu. Motivasi