64
Tabel 10. Frekuensi dalam berbelanja online
Frekuensi Jumlah
Presentase
setidaknya 1 kali dalam sebulan 70
53 2-3 kali dalam sebulan
33 25
setidaknya 1 kali dalam seminggu 1
0,8 2-3 kali dalam seminggu
2 1,5
lebih dari 3 kali dalam seminggu 2
1,5 Lainnya
24 18,2
TOTAL 132
100
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN
Deskripsi data penelitian dilakukan dengan mencari mean empiris dan mean teoritis. Mean empiris adalah rerata yang diperoleh dari hasil perhitungan
statistik dengan menggunakan program SPSS for windows versi 16.00. Sedangkan mean teoritis diperoleh dengan cara menghitung secara manual,
yaitu dengan menggunakan rumus berikut :
MT = skor terendah x jumlah item + skor tertinggi x jumlah item 2
Berikut adalah tabel hasil dari mean teoritis dan mean empiris dari data yang telah diperoleh :
65
Tabel 11. Mean teoritik dan mean empiris
Uji mean dilakukan untuk melihat perbedaan antara mean teoritik dan empiris. Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi-
dimensi persepsi risiko berb
e
lanja online memiiki mean teoritik lebih besar daripada mean empirik, hal ini menunjukkan bahwa dimensi-dimensi persepsi
Mean Teoritik Mean Empirik p
Risiko yang bersumber dari penjual
Risiko pengiriman produk Risiko finansial
Risiko kinerja produk Risiko kerugian karena
proses dan waktu pembelian Risiko privasi
Risiko informasi dari penjual Dimensi-dimensi persepsi risiko
berbelanja online Niat membeli
N 154
154 154
154 154
154 154
154
154 Max Min Mean
20 5 12,5
20 5 12,5 20 5 12,5
24 6 15 24 6 15
24 6 15 24 6 15
154 39 97,5
36 4 20 Max Min Mean SD
19 6 12,43 2,561 0,753
17 6 12,12 2,084 0,026 19 7 12,09 2,185 0,021
21 8 15,48 3,047 0,049 21 6 12,96 3,089 0,000
21 7 14,34 2,967 0,007 20 8 14,35 2,669 0,003
131 58 93,80 14,544 0,002
36 4 21,46 8,114 0,027 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
risiko berbelanja online pada subjek tergolong rendah. Berdasarkan hasil uji One Sample T-test, dapat disimpulkan bahwa mean teoritis dan mean empiris
memiliki perbedaan yang signifikan karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 p 0,05.
Secara terperinci, hasil analisis menunjukan bahwa lima dimensi persepsi risiko berbelanja online memiliki mean teoritik lebih besar daripada mean
empiris. Mean teoritik yang lebih besar dari mean empiris tersebut menunjukkan bahwa lima dimensi persepsi risiko berbelanja online pada
subjek tergolong rendah. Berdasarkan hasil uji One Sample T-test, dapat disimpulkan bahwa mean teoritis dan mean empiris memiliki perbedaan yang
signifikan karena memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 p 0,05. Dimensi-dimensi tersebut yaitu : risiko pengiriman produk, risiko finansial,
risiko kerugian karena proses dan waktu pembeli, risiko privasi, dan risiko informasi dari penjual.
Hasil analisis juga menunjukkan bahwa satu dimensi persepsi risiko berbelanja online, yaitu risiko yang bersumber dari penjual memiliki mean
teoritik lebih besar dari mean empiris. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi risiko yang bersumber dari penjual pada subjek tergolong rendah. Berdasarkan
hasil uji One Sample T-Test menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan karena memiliki nilai p 0,05.
Selanjutnya, dimensi risiko kinerja produk memiliki mean teoritik lebih kecil dari mean empiris, hal ini menunjukkan bahwa dimensi risiko kinerja
67
produk pada subjek tergolong tinggi. Berdasarkan hasil uji One Sample T-Test dapat disimpulkan bahwa, mean teoritik memiliki perbedan yang signifikan
dengan mean empiris dengan signifikansi p 0,05. Selain itu, hasil juga menunjukkan bahwa mean teoritik lebih kecil dari
mean empiris pada niat membeli, hal tersebut menunjukkan bahwa niat membeli pada subjek tergolong tinggi. Hasil uji One Sample T-Test
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritik dan mean empiris dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 p 0,05.
D. ANALISIS DATA PENELITIAN