teks dari tumpukan teks yang sangat banyak dan di pindah atau diletakkan pada unsur-unsur kategori atau klasifikasi tertentu
sesuai dengan fokus penelitian. Pada tahap ini peneliti harus membuat format kategori data agar mempermudah peneliti
mengetahui teks-teks
tertentu yang
diperlukan untuk
kepentingan analisis. Silveraman dalam Ahmad 2014: 228 mengatakan ketika
peneliti berhadapan dengan teks, data itu telah tersedia, tidak disaring melalui catatan lapangan peneliti. Isu-isu realibilitas
sekarang muncul hanya melalui kategori-kategori yang peneliti gunakan untuk menganalisi setiap teks. Ini penting kategori-
kategori ini hendaknya digunakan dalam suatu cara yang terstandar sehingga peneliti lain pun dapat mengkategorikan
dengan cara yang sama. Berikut adalah alur analisis data:
DATA Verbatim
Penggolongan
Coding TEORI
Analisis Umum: 1.
Faktor Sosial 2.
Faktor Non Sosial
2. Reduksi Data Menurut Sugiyono 2011 reduksi data merupakan proses
berpikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang
tidak perlu. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek
tertentu. 3. Data Display penyajian data
Menurut Sugiyono 2011 data display menyajikan sekumpulan informasi yang sudah tersusun sehingga memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi dan dapat menentukan kemungkinan adanya rencana kerja selanjutnya atau penarikan
kesimpulan. 4. Conclusion Drawingverification
Conclusion Drawingverification, menarik kesimpulan dari data yang sudah tersedia.
29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang pelaksanaan dan pembahasan. Terdiri dari tempat pelaksanaan penelitian. Jadwal pertemuan dengan subjek. Data tentang subjek.
Pembahasan mengenai kebosanan terhadap kehidupan di panti asuhan yang berpengaruh terharap perilaku belajar subjek 1 dan subjek 2.
A. Tempat Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di sebuah panti asuhan di daerah Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama satu bulan dari bulan
Mei sampai bulan Juni. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Di panti asuhan, peneliti mengikuti subjek selama satu
bulan live in.
B. Jadwal Pertemuan dengan Subjek
Selama penelitian, peneliti bertemu dengan subjek: Tabel 1. Agenda pertemuan dengan subjek
NO TANGGAL
PERTEMUAN KETERANGAN
TEMPAT
1 24 Mei 2014
Bertemu dengan kedua subjek untuk menanyakan apakah subjek bersedia
menjadi subjek dan menjelaskan maksud dari penelitian.
Di ruang doa
2 27 Mei 2014
Wawancara kepada pamong panti terhadap sikap anak-anak selama
dipanti. Di taman
panti asuhan
3 30 Mei 2014
Memberikan daftar pertanyaan dan wawancara kepada subjek
seputar kebosanan terhadap kehidupan di panti asuhan.
Di ruang doa
4 2 Juni 2014
Mencari informasi dan data dari subjek kepada karyawan panti.
Di ruang administrasi
5 9 Juni 2014
Wawancara kepada subjek tentang perilaku belajar subjek
di panti asuhan. Di ruang doa
6 12 Juni 2014
Mencari informasi kepada teman-teman subjek tentang
bagaimana sifat subjek. Di taman panti
asuhan
7 20 Juni 2014
Wawancara kepada subjek tentang kebosanan dan
pengaruhnya terhadap perilaku belajar di panti asuhan
Di ruang doa
C. Subjek 1
1. Penghimpunan Data Subjek
a. Deskripsi Umum Kasus
Nama : Andre
Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 21 Juli 2001
Asal Daerah : Magelang
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 13 tahun
Agama : Katolik
Alamat : Muntilan
Anak ke- : 2 dari 4 bersaudara
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan Sekolah : SMP
Cita-cita : Menjadi pemain sepak bola profesional
Hobby : Bermain bola dengan teman-teman
Penampilan Fisik : Tinggi badan ± 154cm, berat badan ± 55kg,
kulit sawo matang, badan sedikit berisi, rambut pendek tebal lurus, bentuk wajah lonjong, mata bulat, bibir tebal, hidung pesek.
Penampilan Psikis : Terbuka, ramah, banyak bicara, jahil.
Sumber Informasi : Subjek, pamong panti dan teman subjek.
b. Analisis
Analisis data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan atau observasi dan juga wawancara kepada subjek. Wawancara dilakukan
secara bertahap dan beberapa waktu yang berbeda. Observasi dilakukan dengan mengamati perilaku dan sikap subjek selama berada
di dalam panti. Wawancara dilakukan tidak hanya dengan subjek yang bersangkutan namun juga dengan pimpinan panti yang mengetahui
bagaimana kehidupan subjek selama di panti. Wawancara yang dilakukan dengan subjek menanyakan bagaimana cara subjek
menghilangkan perasaan bosannya dan apa yang dilakukan subjek untuk bisa menghilangkan perasaan bosannya tersebut.
1. Menginginkan Perubahan
Kehidupan yang terjadi di dalam panti asuhan biasanya sangat berbeda dengan kehidupan di rumah yang di dalam
terdapat orang-orang yang dekat atau saling menyayangi dan menjaga antar anggota keluarga. Kehidupan di dalam panti
asuhan cenderung individual dan kurang mendapatkan perhatian dari sosok seorang ayah atau ibu dan saudara-saudara.
Keadaan yang terjadi di dalam panti asuhan terkadang menuntut anak untuk melakukan hal-hal yang tidak mereka sukai
seperti bekerja bakti membersihkan lingkungan panti. Pekerjaan yang anak-anak lakukan ini hampir setiap hari mereka lakukan
sehingga terkadang membuat anak merasa bosan dengan kegiatan yang terjadi di dalam panti. Seperti Andre yang merasakan bosan
bosan karena bekerja setiap hari sehingga membuat waktu bermainnya menjadi berkurang atau bahkan tidak ada.
Peneliti: “kegiatan apa di dalam panti yang buat kamu itu bosan
?” Subjek: “hmm, disuruh kerja mbak setiap sore. Waktu
bermainnya cuma sedikit banget.” Peneliti: “emang ngga boleh ya klo ngga kerja? Harus
semuanya kah kerja begitu ?”
Subjek: “ngga boleh mbak, itu tuh kayak pekerjaan wajib buat kita, kalau ngga kerja dimarahin mbak. Jadi ya kadang-
kadang setengah hati ngerjainnya .” WS1PERS-PART001-
010 Menurut Andre kehidupan yang terjadi di dalam panti itu
sangat-sangat membosankan karena tidak ada kegiatan lain yang bisa dilakukannya baik di dalam panti ataupun di luar panti.
Andre sudah pernah memberikan saran kepada pamong panti untuk melakukan kegiatan panti namun sayangnya saran tersebut
belum pernah terlaksana sampai saat ini. Peneliti:
“lalu kamu pernah ngga pengen sesuatu yang baru di dalam panti ini
?” Subjek: “pengen lah mbak, sering banget aku kadang
ngobrol-ngobrol sama temen-temen yang lain buat sesuatu yang beda tapi ya ngga pernah boleh mbak.
”
Peneliti: “kamu pernah ngga mengusulkan kegiatan lain yang bisa dilakukan di panti?
” Subjek: “pernah mbak, sering malah. Tapi ya apa yang
terlaksana, ngga ada mbak. Mau protes pun takut mbak nanti di marahi.” WS1PERS-PART011-021
Andre merupakan salah satu anak yang bisa dikatakan cukup
aktif dari anak-anak lainnya sehingga terkadang Andre merasa paling cepat merasakan bosan pada suatu keadaan yang
menurutnya membosankan. Ketika perasaan bosan tersebut datang biasanya Andre mencoba menghibur dirinya sendiri.
Peneliti: “kalau saat perasaan bosan mu itu datang biasanya apa yang kamu lakuin
?” Subjek: “ya paling nonton televisi mbak, jahilin temen atau
paling kalau bisa ya aku tidur .”
Peneliti: “di panti ini kan kamu banyak temen kenapa kok masih bisa bosen
?” Subjek: “iya sih mbak tapi ya itu ngga ada kegiatan tambahan
jadi yang bisa dilakuin juga cuma sedikit mbak. ”
WS1PERS-PART022-030 Andre adalah seorang anak-anak yang keinginan bermainnya
masih sangat tinggi. Begitu juga anak-anak lain di panti yang kebanyakan masih ingin selalu bermain dibandingkan belajar atau
menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Pamong panti sudah
sering dengan
kebijaksanaanya mencoba
untuk memberikan fasilitas yang ada seperti memberikan mainan dari
hasil sumbangan dari orang lain. Pen
eliti: “pak kelihatannya anak-anak kok tidak bersemangat ya bekerjanya
?” Pamong
: “ya mungkin mereka bosan mbak disini disuruh bekerja terus
.” Peneliti: “anak-anak bilang katanya pernah memberikan
saran buat melakukan kegiatan lain pak tapi tidak pernah terlaksana pak. Apa benar pak
?” Pamong
: “iya benar mbak. Bukannya saya tidak mau melaksanakan kegiatan tersebut hanya saja anak-anak
meminta untuk piknik keluar panti, ya saya tidak ijinkan