Pengertian Hedonic Shopping Value

2.7. Hedonic Shopping Value

2.7.1. Pengertian Hedonic Shopping Value

Umumnya istilah hedonisme hedonism merujuk pada perolehan kesenangan melalui perasaan. Akan tetapi, dalam konteks perilaku konsumen istilah ini lebih kompleks, yaitu perasaan yang di cari konsumen mungkin bukanlah kesenangan yang seragam. Jenis konsumsi hedonik lainnya adalah keinginan untuk melakukan kegiatan waktu luang, yaitu semua kegiatan yang di cari untuk mengisi “waktu luang” atau “waktu non kerja” . Waktu luang adalah hal yang multidimensional, dan sejumlah kebutuhan yang berbeda akan mendorong orang untuk mencarinya Mowen dan Minor, 2002 : 221-223. Hedonic shopping value mencerminkan instrument yang menyajikan secara langsung manfaat dari suatu pengalaman dalam melakukan pembelanjaan, seperti kesenangan dan hal-hal baru. Hedonic shopping value atau nilai intrinsik yang lebih merefleksikan pengalaman keuntungan yang di nyatakan langsung sebagai pengalaman belanja Samuel, 2005. Menurut Hirschman dan Holbrook, 1982 nilai hedonis lebih subyektif dan personal sebagai pertimbangan dan menghasilkan lebih dari senang dalam permainan. Terdapat 3 hal yang merepresentasikan aspek hedonik dalam mengkonsumsi yaitu : 3F fantasies, feelings, dan fun. Menurut Babin et al, 1994 nilai hedonik di karakteristikan dengan tujuan diri self purposeful dan orientasi diri self oroiented, di mana sifat dari nilai hedonik lebih abstrak. Hiburan entertainment dan eksplorasi exploration juga di sadari berkontribusi pada nilai hedonik. Hedonism atau intrinsic, mencerminkan nilai manfaat yang lebih di berikan secara langsung dengan pengalaman belanja misalnya, menyenangkan, baru, dan menggambarkan potensi hiburan berbelanja yang bernilai emosional Babin dan Darden, 1995. Jadi, aktivitas belanja yang di lakukan oleh konsumen dapat memberikan rasa senang dan perasaan yang lebih baik. Rasa senang yang di alami oleh konsumen di karenakan karena aktivitas belanja yang menyenangkan dan memberikan rasa kecanduan bagi pelakunya dan proses pemenuhan kebutuhannya.

2.8. Fashion Involvement