43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus yang juga disebut riwayat kasus, adalah suatu metodologi riset yang sangat bermanfaat
yang menggabungkan wawancara individu dan kadang kala kelompok dengan analisis rekaman dan observasi. Metodologi ini hanya dilakukan pada
objek tertentu dan kesimpulan yang diambil hanya berlaku pada objek yang diteliti sesuai dengan gambaran keadaan atau gejala yang terjadi. Metodologi
studi kasus dilakukan dalam suasana “alami” peserta atau sesuai dengan sebenarnya. Tujuan dari metodologi ini adalah untuk mendapatkan banyak
perspektif tentang suatu organisasi, situasi, kejadian, atau proses pada satu titik waktu atau periode waktu. Dalam penelitian yang dilakukan penulis
berupa studi kasus pada konsumen Coffee Shop Klinik Kopi Yogyakarta.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan selama dua bulan dari bulan November sampai Desember 2014.
44
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Coffee Shop Klinik Kopi yang terletak di Pusat Studi Lingkungan Universitas Sanata Dharma Jl. Afandi,
Gejayan, Sleman, DI Yogyakarta.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah responden yang pernah atau sedang berkunjung ke Coffee Shop Klinik Kopi Yogyakarta.Objek dalam
penelitian ini adalah Store Atmosphere, Kualitas Pelayanan dan Minat Beli Ulang.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel
Menurut Murti dan Salamah 21:2006, variabel adalah “Sebuah atribut yang memiliki nilai, sifat, dari individu, objek, atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang dipilih oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian ini ada tiga
variabel yang akan diteliti yaitu: store atmosphere Exterior: Storefront, Entrance, Uniqueness, Surrounding Area, dan Parking dan General
Interior: Flooring, Color and Lightening, Fixture, Personel,dan Cleanliness., kualitas pelayanan, dan minat beli ulang.
45
2. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel
a. Store Atmosphere X
1
Store atmosphere menurut Barry dan Evans 2004 ini meliputi: bagian luar toko, bagian dalam toko, tata letak ruangan, dan
pajangan interior point of interest display. Yang menjadi indikator store atmosphere dalam penelitian ini meliputi:
1 Exterior Bagian Luar Toko
Karateristik exterior mempunyai pengaruh yang kuat pada citra toko tersebut, sehingga harus direncanakan dengan sebaik
mungkin. Kombinasi dari exterior ini dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol dan mengundang
orang untuk masuk kedalam toko. Elemen-elemen exterior ini terdiri dari sub elemen-sub elemen sebagai berikut:
a Storefront Bagian Muka Toko
Bagian muka atau depan toko meliputi kombinasi papan nama, pintu masuk, dan kontruksi bangunan. Storefront harus
mencerminkan keunikan, kemantapan, kekokohan atau hal- hal lain yang sesuai dengan citra toko tersebut. Khususnya
konsumen yang baru sering menilai toko dari penampilan luarnya terlebih dahulu sehingga exterior merupakan faktor
penting untuk mempengaruhi konsumen untuk mengunjungi toko.
46
b Entrance Pintu Masuk
Pintu masuk harus direncanakan sebaik mungkin, sehingga dapat mengundang konsumen untuk masuk melihat
ke dalam toko dan juga mengurangi kemacetan lalu lintas keluar masuk konsumen.
c Uniqueness Keunikan
Keunikan suatu toko bisa dihasilkan dari desain bangunan toko yang lain daripada yang lain.
d Surrounding Area Lingkungan Sekitar
Keadaan lingkungan masyarakat diaman suatu toko berada dapat mempengaruhi citra toko. Jika toko lain yang
berdekatan memiliki citra yang kurang baik, maka toko yang lain pun akan terpengaruh dengan citra tersebut.
e Parking Tempat Parkir
Tempat parkir merupakan hal yang penting bagi konsumen. Jika tempat parkir luas, aman dan mempunyai
jarak yang dekat dengan toko akan menciptakan atmosphere yang positif bagi toko tersebut.
2 General Interior Bagian Dalam Toko
Yang paling utama yang dapat membuat penjualan setelah pembeli berada di toko adalah display.Desain interior dari suatu
47
toko harus dirancang untuk memaksimalkan visual merchandising.
Display yang baik yaitu yang dapat menarik perhatian pengunjung dan membantu mereka agar mudah mengamati,
memeriksa, dan memilih barang dan akhirnya melakukan pembelian. Ada banyak hal yang mempengaruhi persepsi
konsumen pada toko tersebut. Menurut Barry dan Evans 2004, elemen-elemen general interior terdiri dari:
a Flooring Lantai
Penentuan jenis lantai ukuran, desain dan warna lantai sangat penting, karena konsumen dapat mengembangkan
persepsi mereka berdasarkan apa yang mereka lihat. b
Color and Lightening Warna dan Pencahayaan Setiap toko harus mempunyai pencahayaan yang cukup
untuk mengarahkan atau menarik perhatian konsumen ke daerah tertentu dari toko. Konsumen yang berkunjung akan
tertarik pada sesuatu yang paling terangyang berada dalam pandangan mereka. Tata cahaya yang baik mempunyai
kualitas dan warna yang dapat membuat suasana yang ditawarkan terlihat lebih menarik, terlihat berbeda bila
dibandingkan dengan keadaan yang sebenarnya. c
Fixture Penempatan
48
Memilih peralatan penunjang dan cara penempatan meja harus dilakukan dengan baik agar didapat hasil yang sesuai
dengan keinginanan. Karena penempatan meja yang sesuai dan nyaman dapat menciptakan image yang berbeda pula.
d Personel Pramusaji
Pramusaji yang sopan, ramah, berpenampilan menarik, cepat dan tanggap akan menciptakan citra perusahaan dan
loyalitas konsumen. e
Cleanliness Kebersihan Kebersihan dapat menjadi pertimbangan utama bagi
konsumen untuk makan di tempat tersebut. b.
Kualitas Pelayanan X
2
Kualitas pelayanan service quality dapat diukur dengan menggunakan lima dimensi, yang biasa disebut dengan model
SERQUAL. Kelima dimensi tersebut menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry 1985 dalam Tjiptono 2005 adalah :
1 Reliability Keandalan, yaitu kemampuan untuk memberikan
pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan. 2
Responsiveness Ketanggapan, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu konsumen dan memberikan
pelayanan yang cepat dan tanggap, yang meliputi: kesigapan
49
karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi dan penanganan keluhan pelanggan.
3 Assurance Jaminan, meliputi kemampuan karyawan atas
pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramah tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan,
ketrampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang
ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan kepada manajemen.
4 Tangibles Bukti Fisik, meliputi penampilan fasilitas fisik,
tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapian dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan, dan penampilan karyawan.
5 Emphaty Empati, yaitu perhatian secara individual yang
diberikan perusahaan kepada pelanggan, seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk
berkomunikasi dengan konsumen, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumennya.
c. Minat Beli Ulang Y
Menurut penelitian Doods dalam Sutantio, 2004:252 minat beli adalah kemungkinan pembeli berminat untuk membeli suatu
produk.Sementara itu menurut penelitian Howard dalam Sutantio, 2004:256 mengartikan intention to buy sebagai pernyataan yang
berkaitan dengan batin yang mencerminkan rencana dari pembeli
50
untuk membeli suatu merek tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Menurut penelitian Ferdinant 2002:129 menyatakan
bahwa indikator minat beli antara lain: 1
Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang membeli produk.
2 Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada orang lain. 3
Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku sesorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut,
preferensi ini dapat berubah bila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
4 Minat eksploratif, minat ini menggambarkan perilaku seseorang
yang selalu mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.
Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan kuisioner untuk memperoleh informasi dari responden. Kuisioner merupakan daftar
pertanyaan yang disusun oleh penulis dan diisi oleh responden.Tujuan pemberian kuisioner ini adalah untuk mencari informasi yang lengkap dan
valid mengenai suatu masalah. Masing-masing pertanyaan dalam kuisioner yang diberikan kepada
responden memiliki 5 alternatif jawaban.Masing-masing alternatif jawaban memiliki skor tersendiri. Penentuan skor didasarkan pada skala Likert yaitu:
51
Sangat Setuju SS : 5
Setuju S : 4
Netral N : 3
Tidak Setuju TS : 2
Sangat Tidak Setuju STS : 1
E. Populasi Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel