38
B. Penelitian Terdahulu
1. Penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh Leonardus Manuntun 2012,
yang berjudul pengaruh store atmosphere terhadap minat beli ulang studi kasus pada konsumen Mirota Batik. Penelitian yang dilakukan bertujuan
untuk mengetahui tingkat kekomunikatifan exterior, tingkat kenyamanan suasana interior, dan mengetahui kekomunikatifan exterior dan
kenyamanan interior menurut persepsi konsumen berpengaruh secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama terhadap minat beli ulang. Penulis
menggunakan responden usia minimal 17 tahun yang berkunjung ke Mirota Batik dan melakukan pembelian. Dengan pengambilan sampel
sejumlah 100 sampel. Penulis menggunakan teknik purposive convenience sampling untuk pengambilan sampel, yaitu pengambilan
sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan peneliti serta mudah dijangkau oleh peneliti. Teknik kuisioner, observasi dan wawancara
digunakan penulis untuk mengumpulkan data. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil analisis regresi
diperoleh F
hitung
sebesar 33,966 dan F
tabel
3,938. F
hitung
F
tabel
maka H
o
ditolak. Hal ini berarti variabel kekomunikatifan exterior dan kenyamanan interior berpengaruh secara simultan terhadap minat beli
ulang. Ditunjukkan pula dengan t
hitung
t
tabel
pada kekomunikatifan exterior 3,2801,984 maka H
o
ditolak. Berarti secara parsial kekomunikatifan exterior secra sendiri berpengaruh terhadap minat beli
ulang. Dan untuk variabel kenyamanan interior t
hitung
t
tabel
39
3,1601,984, maka H
o
ditolak. Hal ini mengartikan kenyamanan interior berpengaruh terhadap minat beli ulang.
2. Judul :Pengaruh Store Atmosphere terhadap Keputusan Pembelian di
Subzero Frozen Bandung Penulis
:Noerdiana, Rudy Intisari
:Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan sasaran. Konsumen adalah faktor
utama yang harus di perhatikan oleh produsen dan perusahaan untuk mencapai tujuan.Salah satunya adalah dengan memberikan Store
Atmosphere yang berbeda dari pesaing lainnya.karena Store Atmosphere akan memberikan nilai tambah terhadap keputusan pembelian konsumen,
sehingga konsumen lebih tertarik untuk melakukan pembelian dan senantiasa nyaman berada di toko tersebut. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode explanatory.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan responden mengenai
Store Atmosphere, untuk mengetahui tanggapan responden mengenai tingkat keputusan pembelian dan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Store Atmosphere terhadap keputusan pembelian konsumen di Subzero Frozen Ice Cream Bandung. Tanggapan responden terhadap
Store Atmosphere pada Subzero Frozen Ice Cream Bandung berada dalam kategori baik dengan nilai rata-rata keseluruhan pernyataan
sebesar 3,76 karena berada pada interval 3,40-4,19. Tanggapan responden terhadap keputusan pembelian konsumen di Subzero Frozen
40
Ice Cream Bandung diperoleh hasil nilai rata-rata keseluruhan sebesar 3,89 yang artinya tingkat keputusan membeli produk baik karena berada
pada interval 3,40-4,19. Store Atmosphere berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen Subzero Frozen Ice Cream Bandung
berdasarkan hasil perhitungan korelasi rank spearman, diperoleh nilai rs sebesar 0,458. Karena nilai rs berada pada interval 0,400- 0,599 maka
hubungan antara store atmosphere terhadap keputusan pembelian dikatakan cukup kuat. Besarnya pengaruh Store Atmosphere terhadap
keputusan pembelian Subzero Frozen Bandung sebesar 20,97 dan sisanya 79,03 dipengaruhi faktor lainnya yang tidak diteliti.
Berdasarkan perhitungan uji t, menunjukan bahwa thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu 5,097 1,660. Artinya store atmosphere
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Bahwa hipotesis diterima, maka teori-teori yang digunakan sebagai
kerangka pemikiran adalah relevan dengan fakta-fakta yang diperoleh dari lapangan.
41
C. Kerangka Konseptual Penelitian