NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2015, AND 2014
AND DECEMBER 31, 2014
Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued
- 98 - 42. SEGMEN OPERASI
42. OPERATING SEGMENTS
Bank memiliki lima pelaporan segmen. Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai operasi dari
masing-masing pelaporan segmen yang dimiliki oleh Bank:
The Bank has five reportable segments. The following describes the operations in each of the
Bank‟s reportable segments:
Pensiunan –
termasuk pinjaman
yang diberikan kepada nasabah pensiunan.
Pensioner
– includes loans disbursed to
pensioners debtor.
Pegawai –
termasuk pinjaman yang diberikan kepada nasabah pegawai pemerintahan.
Employee
– includes loans disbursed to
government employees
Komersial –
termasuk pinjaman
yang diberikan untuk nasabah komersial seperti
koperasi,multifinance dan lain-lain.
Commercial –
includes loans disbursed to commercialdebtorssuch
ascooperation,multifinance and others.
Tresuri –
segmeniniterkaitdengankegiatan tresuri Bank termasuk transaksi money
market dan
investasi dalam
bentuk penempatan dan efek-efek.
Treasury
–undertakestheBank‟streasury activities which include money market
andinvestment in placements and securities.
Pendanaan –
segmen ini terkait dengan kegiatan
pendanaan Bank
termasuk transaksi dana pihak ketiga, obligasi dan
lain-lain
Funding –
undertakes the Bank‟s funding activities which include third party fund,
bonds and others.
Lain-lain –
termasuk di dalam lain-lain adalah informasi segmen sehubungan dengan
aktifitas kantor pusat seperti aktivitas back office, jasa trade finance dan lain-lain.
Others
– includesintheothersisreporting
segment information associated with head office activities such as all back office
processes, tradefinance
services and
others. Dalam segmen operasi ini, Bank menggunakan
pendapatan bunga sebagai parameter utama dalam menentukan hasil operasi dari masing-
masing segmen. In this operating segment, the Bank uses interest
income as the key parameter in determining the operation result of each segment.
Pensiunan Pegawai
Komersial Tresuri
Pendanaan Lain-lain
Jumlah Pensioner
Employee Commercial
Treasury Funding
Others Total
Rp Juta Rp Juta
Rp Juta Rp Juta
Rp Juta Rp Juta
Rp Juta Rp Million
Rp Million Rp Million
Rp Million Rp Million
Rp Million Rp Million
Pendapatan bunga 540,182
179,931 322,452
86,546 5,528
11,353 1,145,992
Interest revenues Beban bunga
3,912 3,042
550,802 28,808
586,564 Interest expenses
Pendapatan bunga - bersih 540,182
179,931 318,540
83,504 545,274
17,455 559,428
Interest revenues - net Aset
5,153,273 1,440,193
3,863,072 3,534,856
- 5,336,652
19,328,046 Assets
Liabilitas 732,500
- 11,031,425
3,493,824 15,257,749
Liabilities 30 SeptemberSeptember 2015
Pensiunan Pegawai
Komersial Tresuri
Pendanaan Lain-lain
Jumlah Pensioner
Employee Commercial
Treasury Funding
Others Total
Rp Juta Rp Juta
Rp Juta Rp Juta
Rp Juta Rp Juta
Rp Juta Rp Million
Rp Million Rp Million
Rp Million Rp Million
Rp Million Rp Million
Pendapatan bunga -
- 163,288
16,435 8,273
10,599 198,595
Interest revenues Beban bunga
- -
527 308
24,197 -
25,032 Interest expenses
Pendapatan bunga - bersih -
- 162,761
16,127.00 15,924.00
10,599.00 173,563
Interest revenues - net Aset
- -
4,399,759 1,519,255
- 356,193
6,275,207 Assets
Liabilitas -
- -
- 3,959,523
536,235 4,495,758
Liabilities 30 SeptemberSeptember 2014
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2015, AND 2014
AND DECEMBER 31, 2014
Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued
- 99 - Rekonsiliasi antara pendapatan bunga bersih
disesuaikan dengan
laba sebelum
pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Are conciliation between net interest income with income before tax are as follows:
30 September 30 September
September 2015 September 2014
Rp Juta Rp Juta
Rp Million Rp Million
Pendapatan bunga - bersih 559,427
173,563 Interest revenues - net
Pendapatan operasional lainnya 148,228
125,703 Other operating revenues
Beban operasional lainnya 452,349
157,719 Other operating expenses
Beban non operasional - bersih 3,460
16 Non operating expenses - net
Laba sebelum pajak penghasilan 251,846
141,563 Income before tax
Segmen geografis Geographical segment
Jawa Barat Jakarta
Lainnya Eliminasi
Jumlah West Java
Jakarta Others
Elimination Total
Rp Juta Rp Juta
Rp Juta Rp Juta
Rp Juta Rp Million
Rp Million Rp Million
Rp Million Rp Million
Penghasilan bunga - bersih 429,444
68,692 -
61,292 -
- 559,428
Interest revenues - net Pembentukan cadangan
Allowance for kerugian penurunan nilai
impairment losses on atas aset keuangan
20,769 1,761
- 3,503
- -
22,511 financial assets
Pendapatan operasional lainnya 707,149
299,370 -
171,870 -
1,030,162 148,227
Other operating income Beban tenaga kerja
137,335 20,873
- 25,770
- -
183,978 Personnel expense
General and administrative Beban umum dan administrasi
985,624 112,502
- 177,897
- 1,030,162
245,861 expenses
Laba operasional - bersih 7,135
236,448 25,992
- 255,305
Operating income - net Beban non operasional -
Non operating expenses - bersih
186,730 168,164
- 15,107
- -
3,459 net
Laba sebelum pajak 193,865
404,612 41,099
- 251,846
Income before tax Beban pajak
17,447 10,831
- -
- -
28,278 Tax expense
Laba bersih 211,312
393,781 41,099
- 223,568
Net income Jumlah aset
9,286,385 9,704,434
- 1,709,492
- 1,372,265
19,328,046 Total assets
Jumlah liabilitas 8,430,184
6,397,951 -
1,801,879 -
1,372,265 15,257,749
Total liabilities 30 SeptemberSeptember 2015
Jawa Barat Jakarta
Lainnya Eliminasi
Jumlah West Java
Jakarta Others
Elimination Total
Rp Juta Rp Juta
Rp Juta Rp Juta
Rp Juta Rp Million
Rp Million Rp Million
Rp Million Rp Million
Penghasilan bunga - bersih -
173,563 -
- -
- 173,563
Interest revenues - net Pembentukan cadangan
Allowance for kerugian penurunan nilai
impairment losses on atas aset keuangan
- 64,147
- -
- -
64,147 financial assets
Pendapatan operasional lainnya -
125,703 -
- -
- 125,703
Other operating income Beban tenaga kerja
- 16,779
- -
- -
16,779 Personnel expense
General and administrative Beban umum dan administrasi
- 76,793
- -
- -
76,793 expenses
Laba operasional - bersih -
141,547 -
- 141,547
Operating income - net Beban non operasional -
Non operating expenses - bersih
- 16
- -
- -
16 net
Laba sebelum pajak -
141,563 -
- 141,563
Income before tax Beban pajak
- 30,917
- -
- -
30,917 Tax expense
Laba bersih -
110,646 -
- 110,646
Net income Jumlah aset
- 6,275,207
- -
- -
6,275,207 Total assets
Jumlah liabilitas -
4,495,758 -
- -
- 4,495,758
Total liabilities 30 SeptemberSeptember 2014
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2015, AND 2014
AND DECEMBER 31, 2014
Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued
- 100 - 43. MANAJEMEN RISIKO
43. RISK MANAGEMENT
Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi
keuangan, Bank
senantiasa dihadapkan pada berbagai risiko finansial
maupun risiko non-finansial. Perkembangan bisnis yang pesat pada lingkungan eksternal
dan internal perbankan juga menyebabkan risiko kegiatan
usaha bank
semakin kompleks
sehingga Bank harus mampu menerapkan manajemen risiko yang baik agar mampu
beradaptasi dalam lingkungan bisnis perbankan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip manajemen
risiko yang diterapkan akan sangat mendukung Bank untuk dapat beroperasi secara lebih
berhati-hati. Prinsip-prinsip manajemen risiko tersebut pada dasarnya telah menjadi standar
bagi dunia perbankan yang penerapannya diarahkan
oleh Bank
Indonesia melalui
Peraturan Bank Indonesia No. 58PBI2003 tanggal 19 Mei 2003 yang diubah dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 1125PBI2009 tanggal
1 Juli
2009 tentang
Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta Surat
Edaran Bank Indonesia No. 521DPNP tanggal 29 September 2003 yang diubah dengan Surat
Edaran No. 1323DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi
Bank Umum juga Peraturan Bank Indonesia No. 131PBI2011 tanggal 5 Januari 2011 tentang
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dan SE No. 1324DPNP tanggal 25 Oktober 2011
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
In conducting its function as a financial intermediary institution, the Bank always faces
financial and non-financial risks. The rapid development in banking business externally and
internally have resulted in a more complex risk for banks which forces the Bank to implement a
proper risk management to adapt with the banking business. Therefore, the risk management
principle implemented will highly support the Bank to operate in a prudent manner. The risk
management principles have become a standard for banking industry in which the implementation
is regulated by Bank Indonesia through BI regulation No. 58PBI2003 dated May 19, 2003
amended by BI regulation No. 1125PBI2009 dated July 1,
2009 concerning “Application of Risk Management for Commercial Bank” and BI
Circular Letter
No. 521DPNP
dated September 29, 2003 amendment by BI circular
letter No. 1323DPNP dated October 25, 2011 concerning the implementation of “Risk
Man agement for Commercial Bank” also BI
regulation No. 131PBI2011 dated January 5, 2011 and BI circular letter No 1324DPNP dated
October 25, 2011 concerning “Bank Soudness”.
Risiko kredit Credit risk
Risiko kredit merupakan potensi kerugian yang terjadi disebabkan oleh kegagalan debitur
maupun pihak lawan counterparty dalam memenuhi
liabilitas kontraktualnya
kepada Bank. Risiko kredit dapat bersumber dari
berbagai aktivitas fungsional bank terutama aktivitas perkreditan dan aktivitas tresuri baik
yang tercatat dalam banking book maupun trading book.
Credit risk represents a potential loss arising from the failure of a debtor or a counterparty to fulfil
their contractual obligation to the Bank. The credit risk could incur from several functional activities
of the Bank particularly credit and treasury activities including those recorded in the banking
book or trading book.
Manajemen risiko
kredit diarahkan
untuk meningkatkan keseimbangan antara ekspansi
kredit yang sehat dengan pengelolaan kredit yang berprinsip kehati-hatian prudent agar
terhindar dari penurunan kualitas atau menjadi Non
Performing Loan
NPL, serta
mengoptimalkan penggunaan
modal yang
dialokasikan untuk risiko kredit. Oleh karena itu, Bank Saudara menetapkan kebijakan dan
pedoman tertulis yang mencakup Kebijakan Perkreditan
Bank, Kebijakan
Pelaksanaan Perkreditan, Kebijakan Penyelesaian Kredit
Bermasalah, Kebijakan Surat Berharga dan Kebijakan Interbank Money Market
Credit risk management is mainly to improve the balance of credit expansion and the prudent credit
management that could mitigate the risk of the deterioration of loan quality or loans become non-
performing loan, and to optimise the use of capital allocated for the credit risk. Therefore, the Bank
sets a written policy and procedure which includes
the Bank‟s Credit Policy, Credit Implementation Policy, Non performing Loans Settlement Policy,
Marketable Securities Policy, and Interbank Money Market Policy.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2015, AND 2014
AND DECEMBER 31, 2014
Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued
- 101 - Faktor utama yang berperan dalam pengendalian
dan mengurangi risiko kredit adalah kemampuan satuan kerja perkreditan dalam membuat analisa
kredit, sehingga pada akhirnya tercapai suatu keseimbangan antara pengelolaan risiko dengan
pengembangan bisnis. Dalam penyaluran kredit Bank menentukan besaran maksimum angsuran
kredit yang didasari atas kemampuan debitur. Bersamaan dengan itu, pengelolaan portofolio
dan risiko kredit merupakan tanggung jawab dari Komite Manajemen Risiko.
The main factor that controls and reduces credit risk is the ability of the credit unit to analyse the
credit, which results in a balance between the credit
risk and
business development
consideration. The Bank also set a maximum loan instalment based on the debtor‟s capacity. At the
same time, portfolio management and credit risk is the responsibility of the Risk Management
Committee.
i Pengukuran risiko kredit i Credit risk measurement
Dalam mengukur risiko kredit untuk pinjaman yang diberikan, Bank mempertimbangkan
estimasi kerugian saat debitur kemungkinan tidak dapat memenuhi kewajibannya dan
estimasi kerugian atas kewajiban debitur yang telah wanprestasi. Untuk mengelola dan
memantau risiko atas penyaluran kredit, secara
rutin Bank
melakukan analisa
terhadap portofolio
kredit berdasarkan
segmentasi bisnis dan kualitas kredit dari debitur.
In determining the estimation of credit risk, the Bank considers the loss estimation when the
debtor may not fulfill its obligation and loss estimation when the debtor has failed to pay. To
manage and monitor the risk in loan disbursement, the Bank performs analysis of its
loan portfolio on regular basis based on business segments and loan quality of its
debtors.
Bank telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit.
Model peringkat dan skor ini digunakan untuk keseluruhan portofolio kredit utama dan
membentuk basis untuk mengukur risiko wanprestasi. Dalam mengukur risiko kredit
untuk
pinjaman yang
diberikan, Bank
mempertimbangkan dua
komponen: i
„ probability of default
‟ PD klien atau counterpart atas kewajiban kontraktualnya; ii
kemungkinan rasio
pembalikan atas
kewajiban yang telah wanprestasi „ loss given
default ‟ LGD. Model ini terus ditelaah untuk
memonitor tingkat akurasi model, relatif terhadap kinerja aktual dan diubah jika
diperlukan untuk
mengoptimalisasi keefektivitasannya.
The Bank has developed models to support the quantification of the credit risk. These rating and
scoring models are in use for all key credit portfolios and form the basis for measuring
default risks. In measuring the credit risk of loans, whereby the Bank considers two
components: i the „ probability
of default‟ PD by the client or counterparty on its contractual
obligations; ii the likely recovery ratio on the defaulted obligations the „loss given default‟
LGD. The models are reviewed to monitor their robustness relative to actual performance and
amended as necessary to optimise their effectiveness.
Loss given default merupakan ekspektasi Bank atas besarnya kerugian dari suatu klaim
pada saat wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per
unit dari suatu eksposur. Loss given default biasanya bervariasi sesuai dengan tipe
rekanan, jenis dan senioritas dari klaim dan ketersediaan agunan atau pendukung kredit
lainnya. Loss given default represents the Ban
k‟s expectation of the extent of loss on a claim
should default occur. It is expressed as percentage loss per unit of exposure. Loss
given default typically varies by the type of counterparty, type and seniority of claim and
availability of collateral or others credit support.
ii Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi
ii Risk limit control and mitigation policies
Untuk menghindari risiko konsentrasi kredit, Bank menetapkan limit eksposur untuk setiap
nasabah baik pihak berelasi maupun pihak ketiga dalam kebijakan dan pedoman batas
maksimum pemberian kredit. To minimise the credit concentration risk, the
Bank sets an exposure limit to each related and non-related parties as mentioned in the
maximum lending limit policy.
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2015, AND 2014
AND DECEMBER 31, 2014
Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued
- 102 - Bank
mengelola, membatasi
dan mengendalikan konsentrasi risiko kredit - baik
secara khusus, terhadap debitur individu maupun kelompok, dan industri maupun
geografis. The Bank manages limits and controls the credit
concentration risk - in particular, to individual counterparties and groups, and to industries
and geographic.
Batas pemberian kredit ditelaah mengikuti perubahan pada kondisi pasar dan ekonomi
dan telaahan kredit secara periodik dan penilaian atas kemungkinan wanprestasi.
Lending limits are reviewed in the light of changing market and economic conditions and
periodic credit reviews and assessments of probability of default.
Dalam proses pengajuan kredit, pembelian surat berharga maupun penempatan pada
bank lain, Bank menetapkan dual control dalam rangka four eyes principles yang
melibatkan
petugas marketing,
petugas pemeriksa
dan pejabat pemutus
yang memiliki kewenangan.
In the loan application process, purchase of securities and placement with other banks, the
Bank sets dual control as part of four eyes principles which involve marketing officers,
supervisors and authorised approvers.
Beberapa pengendalian spesifik lainnya dan pengukuran mitigasi dijelaskan di bawah ini:
Some other specific controls and the mitigation measurement are explained as follows:
Agunan Collateral
Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta
agunan sebagai jaminan pelunasan kredit. Jenis agunan yang dapat diterima dalam
rangka memitigasi risiko kredit meliputi: The Bank applies policies to mitigate credit risk,
by asking collateral to secure the repayment of loan. Collateral types that can be used to
mitigate the risk include:
• Kas
• Tanah danatau bangunan
• Standby LC
• Mesin
• Kendaraan bermotor
• Piutang
• Persediaan
• Garansi perusahaan maupun garansi
perorangan •
Cash •
Land andor building •
Standby LC •
Machinery •
Vehicle •
Trade receivable •
Inventory •
Company or personal guarantee Kredit modal kerja dan kredit investasi
biasanya dijamin sepenuhnya. Untuk kredit konsumsi, biasanya tidak diperlukan jaminan.
Pemberian kredit jangka panjang kepada debitur korporasi pada umumnya disertai
agunan. Untuk meminimalisasi kerugian kredit, Bank akan meminta tambahan agunan
dari
debitur ketika
terdapat indikasi
penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan. Working capital and investment loans are
generally fully
secured origination.
For consumer loans, usually no collateral are
obtained. In addition, in order to minimise the credit loss, the Bank will ask for additional
collaterals from the counterparty as soon as impairment indicators are identified for the
relevant individual loans.
Berikut adalah portofolio kredit yang dimiliki Bank
beserta agunan
yang menjadi
jaminannya dengan
pengelompokkan berdasarkan jenis kredit yang diberikan:
The following are loan portfolio owned by the Bank and its collateral by grouping based on
type of loan:
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2015, AND 2014
AND DECEMBER 31, 2014
Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued
- 103 -
Pinjaman Pinjaman
Pinjaman Konsumsi
Modal Kerja Investasi
Consumer Working capital
Investment Jumlah
Loan Loan
Loan Total
Rp Juta Rp Juta
Rp Juta Rp Juta
Rp Million Rp Million
Rp Million Rp Million
Eksposur kredit 6,823,553
6,015,777 532,742
13,372,072 Credit exposure
Nilai jaminan 140,764
4,714,634 205,479
5,060,877 Collateral value
Jumlah eksposur kredit -
- -
Total unsecured tanpa jaminan
6,682,789 1,301,143
327,263 8,311,195
credit exposure Porsi eksposur piutang
Unsecured portion tanpa jaminan
98 22
61 62
of credit exposure Jenis agunan
Types of collateral Kendaraan
16,943 1,564
4,938 23,445
Vehicles Tanah dan bangunan
102,684 1,960,275
290,082 2,353,041
Land and buldings Tagihan piutang
- 907,524
4,684 912,208
Receivables Mesin-mesin
- 75,961
23,098 99,059
Machineries Giro dan deposito
Current account and berjangka
33,294 1,157,044
- 1,190,338
time deposits Lainnya
6,670,631 1,913,409
209,939 8,793,979
Others Jumlah
6,823,552 6,015,777
532,741 13,372,070
Total 30 SeptemberSeptember 2015
Pinjaman Pinjaman
Pinjaman Konsumsi
Modal Kerja Investasi
Consumer Working capital
Investment Jumlah
Loan Loan
Loan Total
Rp Juta Rp Juta
Rp Juta Rp Juta
Rp Million Rp Million
Rp Million Rp Million
Eksposur kredit 5,585,059
5,465,222 418,031
11,468,312 Credit exposure
Nilai jaminan 149,880
4,273,123 311,844
4,734,847 Collateral value
Jumlah eksposur kredit 5,435,179
1,192,099 106,187
6,733,465 Total unsecured
tanpa jaminan credit exposure
Porsi eksposur piutang 97
22 25
59 Unsecured portion
tanpa jaminan of credit exposure
Jenis agunan Types of collateral
Kendaraan 3,754
144 639
4,537 Vehicles
Tanah dan bangunan 86,819
3,032,336 303,352
3,422,507 Land and buldings
Tagihan piutang -
112,079 -
112,079 Receivables
Mesin-mesin -
636 -
636 Machineries
Giro dan deposito Current account and
berjangka 58,808
312,198 6,094
377,100 time deposits
Lainnya 499
815,730 1,759
817,988 Others
Jumlah 149,880
4,273,123 311,844
4,734,847 Total
31 DesemberDecember 2014
Asuransi Insurance
Selain agunan kredit, Bank menerapkan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit dengan
mengharuskan pembuatan polis asuransi bagi setiap debitur konsumer asuransi kredit,
asuransi jiwa, asuransi PHK maupun asuransi kerugian.
In addition to the loan collateral, the Bank implements a policy to mitigate the credit
risk by requiring the insurance policies each consumer debtor for credit insurance, life
insurance, employee termination insurance and loss insurance.
iii Eksposur maksimum
risiko kredit
tanpa memperhitungkan agunan dan pendukung
kredit lainnya iii Maximum exposure to credit risk before
collateral held or other credit enhancements
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS SEPTEMBER 30, 2015, AND 2014
AND DECEMBER 31, 2014
Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated Continued
- 104 - Eksposur maksimum risiko kredit terhadap aset
pada laporan posisi keuangan pada tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah
sebagai berikut: Credit risk exposures relating to assets in
statement of financial position‟s as of September 30, 2015 and December 31, 2014
are as follows:
30 September 31 Desember
September 2015 December 2014
Rp Juta Rp Juta
Rp Million Rp Million
Laporan posisi keuangan: Statement of financial position:
Current accounts Giro pada Bank Indonesia
1,239,854 1,021,276
with Bank Indonesia Giro pada bank lain
487,798 247,872
Current accounts with other bank Penempatan pada Bank Indonesia
105,984 453,928
Placement with Bank Indonesia Efek-efek
1,701,221 845,171
Marketable securities Penyertaan saham
449 449
Investment in shares Pinjaman yang diberikan - bersih
- Loans - net
Modal kerja 5,909,879
5,383,729 Working Capital
Investasi 508,410
405,153 Investment
Konsumsi 6,750,294
5,517,750 Consumer
Tagihan Akseptasi 101,315
62,035 Acceptances receivables
Pendapatan yang masih harus diterima
88,823 73,081
Accrued income Tagihan klaim asuransi
76,264 52,274
Claim insurance receivables Aset lain-lain
133,787 13,608
Other assets Jumlah
17,104,078 14,076,326
Total Eksposur Maksimum
Maximum Exposure
Eksposur maksimum risiko kredit terhadap komitmen dan kontinjensi pada tanggal 30
September 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Maximum credit risk exposures relating to commitments and contingencies as of
September 30, 2015 and December 31, 2014 are as follows:
30 September 31 Desember
September 2015 December 2014
Rp Juta Rp Juta
Rp Million Rp Million
Komitmen dan Kontijensi: Commitments and Contigencies :
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan
11,070 12,207
Unused loan facility Irrevocable letters of credit
- Outstanding irrevocable
yang masih berjalan 181,179
283,992 letters of credits
Garansi yang diberikan 268,674
326,031 Guarantee issued
Jumlah 460,923
622,230 Total
Eksposur Maksimum Maximum Exposure
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Bank pada
tanggal 30 September 2015 dan 31 Desember 2014, tanpa memperhitungkan agunan atau
pendukung kredit lainnya. The above table represents a worst-case
scenario of credit risk exposure to the Bank as at September 30, 2015 and December 31,
2014, without taking account of any collateral held or other credit enhancements attached.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, pada tanggal 30 September 2015 sebesar 76,99
2014: 80,32 dari jumlah eksposur maksimum berasal dari pinjaman yang diberikan.
As explained above, as of September 30, 2015, 76.99 2014: 80.32 of the total
maximum exposure is derived from loans.