Hakikat Pembelajaran KAJIAN TEORI

11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 KAJIAN TEORI

2.1.1 Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran pada dasarnya proses interaksi komunikasi sumber belajar, guru dan siswa. Interaksi komunikasi secara langsung dalam kegiatan tatap muka maupun tidak langsung menggunakan media, sebelumnya telah ditentukan model pembelajaran yang akan diterapkan Rusman, 2012: 94. Sedangkan menurut Thobroni dan Mustofa 2011, 41, pembelajaran merupakan upaya sengaja dan bertujuan yang berfokus kepentingan, karakteristik, kondisi orang lain agar peserta didik belajar efektif dan efisien. Selain itu, Sanjaya 2012, 15 mengemukakan pembelajaran sebagai proses kerja sama, komunikasi siswa dengan guru atau lingkungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Arifin 2012, 10 mengartikan pembelajaran dalam arti sempit dan arti luas. Pembelajaran dalam arti sempit merupakan suatu proses atau cara seseorang belajar, sedangkan dalam arti luas berarti suatu proses atau kegiatan sistematis, interaktif, komunikatif antara pendidik guru, peserta didik, sumber belajar dan lingkungan untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan peserta didik belajar untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Rifa‟i dan Anni 2009: 193 menyatakan bahwa proses komunikasi dapat dilakukan secara verbal lisan, dan nonverbal seperti penggunaan media komputer dalam pembelajaran. Dari beberapa pendapat diperoleh kesimpulan, pembelajaran merupakan serangkaian proses interaksi antara guru dan peserta didik baik secara langsung maupun tidak langsung yang memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Keberhasilan suatu proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh komponen-komponen pembelajaran. 2.1.1.1 Komponen-komponen Pembelajaran Pembelajaran merupakan suatu sistem, terdiri dari berbagai komponen yang saling berhubungan. Komponen-komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan guru dalam memilih dan menetukan media, strategi, dan pendekatan apa yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Komponen-komponen pembelajaran menurut Rifa‟i dan Anni 2009:194 sebagai berikut: 2.1.1.1.1 Tujuan Tujuan yang secara eksplisit diupayakan pencapaiannya melalui kegiatan pembelajaran adalah instructional effect. Instructional effect biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap dirumuskan secara eksplisit dalam TPK tujuan instruksional khusus. TPK dirumuskan untuk mempermudah dalam menentukan kegiatan pembelajaran yang tepat. 2.1.1.1.2 Subyek belajar Subyek belajar dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan sebagai subyek sekaligus obyek. Sebagai subyek karena peserta didik adalah individu yang melakukan proses belajar. Sebagai obyek karena kegiatan pembelajaran diharapkan dapat mencapai perubahan perilaku pada diri subyek. 2.1.1.1.3 Materi pelajaran Materi juga merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk kegiatan pembelajaran. Materi pelajaran berada dalam silabus, RPP dan buku sumber. 2.1.1.1.4 Strategi Pembelajaran Strategi merupakan pola umum untuk mewujudkan proses pembelajaran yang diefektifkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam menentukan strategi pembelajaran yang tepat pendidik hendaknya mempertimbangkan tujuan, karakteristik peserta didik, materi pelajaran agar strategi berfungsi maksimal. 2.1.1.1.5 Media pembelajaran Media merupakan alatwahana yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan serta berfungsi meningkatkan peranan strategi. Untuk meningkatkan fungsi media dalam pembelajaran, pendidik perlu memilih media yang sesuai dengan tujuan, subyek, materi dan strategi. 2.1.1.1.6 Penunjang Komponen penunjang yang dimaksud dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, buku sumber, alat pelajaran dan sebagainya. Komponen penunjang berfungsi memperlancar, melengkapi dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan, komponen pembelajaran berpengaruh terhadap pemilihan strategi, media, dan sumber belajar yang akan digunakan oleh guru. Oleh karena itu, komponen-komponen tersebut juga menentukan keberhasilan proses pembelajaran. 2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran Faktor belajar merupakan hal-hal yang mempengaruhi proses belajar individu. Menurut Sanjaya 2012: 21, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi sistem pembelajaran yaitu guru, faktor siswa, sarana, alat, media, serta faktor lingkungan. 2.1.1.2.1 Faktor guru Pemanfaatan media dipengaruhi oleh persepsi guru tentang hakikat pembelajaran. Oleh karena itu, keberhasilan proses pembelajaran ditentukan oleh kualitas dan kemampuan guru. 2.1.1.2.2 Faktor siswa Siswa adalah individu yang selalu berkembang sesuai tahap perkembangannya. Proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh perkembangan dan karakteristik anak. Oleh karena itu, sistem komunikasi dan media yang digunakan guru tergantung pada aspek perkembangan siswa. 2.1.1.2.3 Faktor sarana dan prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung kelancaran proses pembelajaran, misalnya media, alat-alat pengajaran, perlengkapan sekolah dan sebagainya; sedangkan prasarana adalah segala sesuatu secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran, misalnya jalan menuju sekolah, penerangan sekolah dan sebagainya. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu guru dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. 2.1.1.2.4 Faktor lingkungan Dilihat dari lingkungan ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial-psikologis. Faktor organisasi kelas termasuk jumlah siswa. Sedangkan faktor iklim sosial- psikologis adalah keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Faktor-faktor pembelajaran di atas saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Semakin baik kualitas faktor tersebut, maka semakin baik pula kualitas belajar peserta didik.

2.1.2 Hakikat Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBANTU MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SDN TAMBAKAJI 03 KOTA SEMARANG

0 13 283

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 10 344

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IVB SD TAWANG MAS 01 KOTA SEMARANG

0 13 253

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 03

0 8 339

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 06 KOTA SEMARANG

0 3 398

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAPPING DENGAN AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS II SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

0 5 249

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF BERBASIS CD PEMBELAJARAN SISWA KELAS IVB SDN WONOSARI 03 KOTA SEMARANG

0 11 475

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN TAWANGMAS 01 KOTA SEMARANG

0 4 315

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI STRATEGI CONCEPT MAPPING BERBANTUAN MULTIMEDIA PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 02 KOTA SEMARANG

0 12 225

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI BELAJAR CONCEPT MAPPING DENGAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS IVA SDN GISIKDRONO 03 KOTA SEMARANG

0 10 266