Konsep Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

30 adanya perantara; 3 adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota kelompok sehingga termotivasi untuk membantu temannya, karena tujuanya dalam cooperative learning adalah menjadikan setiap anggota kelompoknya menjadi lebih kuat pribadinya; 4 membutuhkan keluwesan yaitu menciptakan hubungan antar pribadi, mengembangkan kemampuan kelompok, dan memelihara hubungan kerja yang efektif; dan 5 meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah proses kelompok, yaitu tujuan yang diharapkan dapat tercapai dalam cooperative learning dalah siswa belajar keterampilan bekerja sama dan berhubungan ini adalah keterampilan yang penting dan sangat diperlukan dalam masyarakat Isjoni, 2013: 41-43. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan kooperatif cooperative learning merupakan model pembelajaran yang memiliki karakteristik tertentu dan lebih menekankan pada aktivitas siswa dalam kerja kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa sehingga dalam memecahkan suatu masalah dilakukan secara berkelompok disertai dengan adanya pengawasan dari guru.

2.1.5.2 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Student Team Achievement Division

2.1.5.2.1 Konsep Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang yang maksimal. Pada proses pembelajarannya, belajar kooperatif tipe STAD melalui lima tahapan yang meliputi: 1 tahap penyajian materi; 2 tahap kegiatan 31 kelompok; 3 tahap tes individual; 4 tahap perhitungan skor perkembangan individu; dan 5 tahap pemberian penghargaan kelompok Isjoni, 2013. Wisudawati 2014: 54-55 Model pembelajaran STAD mengelompokkan siswa kedalam kelompok belajar yang terdiri dari 5-6 orang siswa yang berbeda- beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Terdapat 5 komponen utama dari STAD a. Presentasi Kelas Presentasi dilakukan oleh guru dan dapat menggunakan media audiovisual, KIT praktikum untuk demonstrasi, dan sumber belajar IPA; b. Tim Tim dalam STAD terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, dan ras; c. Kuis Setelah satudua periode guru melakukan presentasi IPA, dan dilanjutkan satu dua praktik tim selanjutnya siswa melaksanakan kuis yang dikerjakan secara individual; d. Skor kemajuan individual Skor diberikan untuk mengetahui perkembangan kemajuan siswa. Skor diperoleh dari kusi yang dikerjakan secara individu dan akan dijumlahkan menjadi skor kelompok; e. Rekognisi Tim Tim akan memperoleh sertifikat atau penghargaan jika skor rata- rata mereka mencapai kriteria tertentu. 32 Slavin 2010 juga menyebutkan bahwa STAD memiliki lima komponen utama yaitu: 1 presentasi kelas; 2 tim; 3 kuis; 4 skor kemajuan individual; dan 5 rekognisi tim, yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Presentasi Kelas Materi dalam STAD pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Ini merupakan pengajaran secara langsung sepertu yang sering kali dilakukan atau disksusi pelajaran yang dipimpin oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentsi audiovisual. 2 Tim Tim terdiri dari 4 atau 5 yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnis. Fungsi utama dari tim adalah memasstikan bahwa semua anggotatim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi adalh untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mnegerjakan kuis dengan baik. Tim adalah fitur yang paling penting dalam STAD. Pada tiap poinnya, yang dtekankan adalah embuat semua anggota timnya melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. 3 Kuis Setelah sekitar satu atau dua periode setelah guru memberikan presentasi dan sekitar satua atau dua periode praktik tim para siswa mengerjakan kuis secara individual. para siswa tidak diperbolahkan untuk saling membantudalam memgerjakan kuis. Sehingga tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya. 33 4 Skor kemajuan Individual Gagasan diballik skor kemajuan individual adalah untuk memberikan kepada tiap siswa tujuan kinerja yang akan dicapai apabila mereka bekerja lebih giat dan memberikan kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya. Tiap siswa dapat memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dalam skor ini, tetapi tidak ada siswa yang dapat melakukannya tanpa memberikan usaha mereka yang terbaik. Tiap siswa diberikan skor”awal”, yang diperoleh dari rata-rata kinerja siswa sebelumnya dalam mengerjakan kuis yang sama. Untuk menghitung skor tim, catatlah setiap poin kemajuan semua anggota tim pada rangkumuan tim dan bagilah jumlah total poin kemajuan seluruh anggota tim dengan jumlah anggota tim yang hadir, bulatkan semua pecahan. Berikut adalsh contoh tabel lembar rangkuman tim: Tabel 2.1 Lembar Rangkuman Tim Nama Tim Fantastic Four Angota Tim 1 2 3 4 5 Sara A 30 Eddie E 30 Edgar I 20 Carol N 20 TOTAL SKOR TIM 10 RATA-RATA TIM 25 PENGHARGAAN TIM S upe rr Tim 34 Selain itu, berikut adalah pedoman penghitungan skor menurut Isjoni 2013: Skor Tes Skor Perkembangan Individu a. lebih dari 10 poin dibawah skor awal 5 b. 10 hingga 1 poin dibawah skor awal 10 c. skor awal sampai 10 poin diatasnya 20 d. lebih dari 10 poin skor awal 30 e. nilai sempurna tidak berdasarkan skor awal 30 5 Rekognisi Tim Tim akan mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan yang lain apabila skor rata-rata mereka mencapai criteria tertentu. Skor tim siswa dapat juga digunakan untuk menentukan dua puluh persen peringkat mereka. Tiga macam tingkatan pengahargaan diberikan pada STAD. Ketiganya didasarkan pada rata-rata skor tim, sebagai berikut: Kriteria Rata-rata Tim Penghargaan 15 TIM BAIK 16 TIM SANGAT BAIK 17 TIM SUPER Kriteria ini merupakan satu rangkaian sehingga untuk menjadi tim sangat baik sebagian besar anggota tim harus memiliki skor diatas skor awal mereka dan untuk menjadi Tim Super sebagian besar anggota tim harus memiliki skor setidaknya sepuluh poin diatas skor dasar mereka. Anda boleh saja mengubah criteria ini jika anda mau.

2.1.5.2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperativ tipe STAD

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VB SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

1 51 241

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN KOMPUTER PADA SISWA KELAS IVA SDN BENDAN NGISOR

2 4 316

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL STAD BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VB SDN WONOSARI 03 KOTA SEMARANG

0 7 285

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)BERBANTUAN MEDIA VISUALSISWA KELAS VB SDN TAMBAKAJI 04KOTA SEMARANG

4 32 250

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode Stad (Student Teams Achievement Division) Siswa Kelas IV SDN Kalikalong 01 Tahun 2012/2013.

0 0 16

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Metode Stad (Student Teams Achievement Division) Siswa Kelas IV SDN Kalikalong 01 Tahun 2012/2013.

0 0 11

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENINGGALAN SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN WORD SQUARE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 6