Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Kajian Pustaka

2.2. Kerangka Pemikiran

Semakin ketat persaingan dalam bisnis jasa travel sekarang ini memaksa para pengusaha bisnis travel ini saling bersaing untuk berusaha menarik perhatian konsumen, berbagai strategi dilakukan agar perusahaan semakin berkembang. Sebuah perusahaan harus mampu dalam mengenali dan mengetahui apa yang menjadi keinginan konsumen. Dengan tujuan agar perusahaan dapat selalu menciptakan keinginan konsumen yang sesuai dengan keinginannya. Hal ini pun terjadi di dalam usaha bisnis travel, karena usaha travel merupakan usaha yang cukup menjanjikan dalam segi keuntungannya, dalam hal ini khususnya di Xtrans Bandung. Dalam hal untuk mendapatkan keuntungan harga merupakan elemen penting dalam kegiatan bisnis. Akan tetapi harga Xtrans Bandung terlihat kesulitan untuk dijangkau oleh konsumen sehingga konsumen lebih memilih harga yang relatif rendah untuk melakukan perjalanan transportasi. Hal ini mengacu pada pendapat Kotler dan Keller yang diterjemahkan Bob Sabran 2009:345 bahwa harga yang diajukan oleh perusahaan akan gagal bila berada terlalu tinggi untuk dapat menghasilkan permintaan dan bila terlalu rendah untuk menghasilkan keuntungan. Indikator dari harga adalah : keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas produk, daya saing harga dan kesesuaian harga dengan manfaat. Selain harga, kualitas pelayanan merupakan salah satu elemen penting yang mempengaruhi keunggulan bersaing sebuah perusahaan terhadap kegiatan bisnis yang dijalankan, kualitas pelayanan yang kurang baik dengan sendirinya akan menjauhkan konsumen dari usaha bisnis yang dijalankan. Kepuasan konsumen akan terpenuhi apabila proses penyampaian jasa dari si pemberi jasa kepada konsumen sesuai dengan apa yang dipersepsikan konsumen Muhtosim Arief, 2014:117. Untuk mengukur kualitas pelayanan maka diperlukan indikator : tangible, reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Keunggulan bersaing adalah hal yang sangat diharapkan oleh perusahaan karena akan menciptakan suatu kondisi dimana perusahaan akan mampu bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. Harga yang terjangkau dan kualitas pelayanan yang baik akan lebih mudah diterima oleh konsumen, sehingga menimbulkan competitive advantage bagi perusahaan. Keunggulan bersaing dianggap sebagai keuntungan dibanding kompetitor yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih pada konsumen dibanding penawaran kompetitor Kotler, 2009:461. Keunggulan bersaing diharapkan mampu untuk mencapai laba sesuai rencana, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta melanjutkan kelangsungan hidup suatu usaha Saiman, 2014:128. Oleh karena itu indikator yang digunakan dalam keunggulan bersaing yaitu : keterampilan unggul, sumber daya unggul, kesetiaan konsumen, dan tidak mudah ditiru.

2.2.1 Keterkaitan Harga dengan Keunggulan Bersaing

Menurut Kotler dan Keller yang diterjemahkan Bob Sabran 2009:345 harga yang diajukan oleh perusahaan akan gagal bila berada terlalu tinggi untuk dapat menghasilkan permintaan dan bila terlalu rendah untuk menghasilkan keuntungan. Dalam penetapan harga diantara dua keadaan ekstrim ini, perusahaan harus mempertimbangkan sejumlah faktor internal dan eksternal lainnya, termasuk strategi bisnis secara keseluruhan, kondisi pasar dan permintaan, serta harga dari para pesaing untuk menciptakan keunggulan bersaing bagi perusahaan.

2.2.2 Keterkaitan Kualitas Pelayanan dengan Keunggulan Bersaing

Kualitas layanan merupakan penciptaan superior value bagi pelanggan untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Menurut Zeithmal dan Bitner yang dikutip oleh Muhtosim Arief 2014:118 suatu cara perusahaan untuk tetap unggul bersaing adalah memberikan jasa dengan kualitas yang tinggi dari pesaingnya secara konsisten. Harapan pelanggan dibentuk oleh pengalaman masa lalunya, pembicaraan dari mulut ke mulut dan promosi yang dilakukan oleh perusahaan jasa, kemudian dibandingkannya. Muhtosim Arief 2014:119 mengatakan bahwa kualitas layanan adalah total pengalaman yang hanya dapat dievaluasi oleh pelanggan sedangkan kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Keunggulan bersaing didefinisikan sebagai posisi unik yang dikembangkan oleh organisasi dalam berhadapan dengan pesaingnya. Selain itu juga, adanya keunggulan bersaing mengakibatkan konsumen akan semakin loyal sehingga perusahaan dapat menerapkan strategi tersebut pada setiap produknya.

2.2.3 Keterkaitan Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keunggulan Bersaing

Pada umumnya perusahaan dalam menetapkan harga disesuaikan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan dalam menghadapi persaingan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk tahun dan waktu tertentu. Menurut Fandy Tjiptono 2008:152 harga dapat diartikan sebagai jumlah uang satuan moneter atau aspek lain non moneter yang mengandung kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa. Utilitas merupakan atribut atau faktor yang berpotensi memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu. Kualitas layanan merupakan penciptaan superior value bagi pelanggan untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan. Menurut Muhtosim Arief 2014:119 bahwa kualitas layanan adalah total pengalaman yang hanya dapat dievaluasi oleh pelanggan sedangkan kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Keunggulan bersaing didefinisikan sebagai posisi unik yang dikembangkan oleh organisasi dalam berhadapan dengan pesaingnya. Penelitian terdahulu yang dilakukan Heri Setiawan 2012:18 yang menganalisis pengaruh harga dan kualitas layanan menyatakan bahwa mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan keunggulan daya saing. Dan berdasarkan teori yang ada maka kerangka pemikiran yang diajukan sebagai berikut :