Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tahun 2014 bisa dikatakan sebagai tahun politik bagi masyarakat Indonesia. Karena di tahun ini terjadi peristiwa penting bagi bangsa Indonesia untuk menentukan masa depannya lima tahun ke depan. Peristiwa itu biasa disebut dengan pemilihan umum pemilu, yang bertujuan untuk memilih para calon wakil rakyat di tingkat pusat maupun daerah. Bahkan kepala negara yang merupakan orang nomor 1 di Indonesia pun bisa menjabat karena pilihan dari rakyat. Komisi Pemilihan Umum KPU telah sukses menyelenggarakan pemilu legislatif pada 9 April 2014 dilanjutkan dengan pemilu eksekutif pada 9 Juli 2014. Seluruh masyarakat Indonesia diberikan jaminan untuk menyuarakan hak suaranya secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Pelaksanaan pemilu merupakan tolak ukur atas pelaksanaan demokrasi di suatu negara. 1 Pemilu jika diartikan secara sederhana adalah cara individu warga negara melakukan aktivitas politik ataupun kontrak politik dengan kandidat atau partai politik yang diberikan mandat atau wewenang untuk melaksanakan kekuasaan dalam politik. 2 Dengan dilangsungkannya pemilu, maka telah menempatkan kedaulatan pada tempat sesungguhnya, yaitu rakyat. Oleh karena itu rakyat adalah subjek yang menentukan, bukan objek yang ditentukan. 3 1 Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008, h. 461 2 Setiajid, Orientasi Politik yang Mempengaruhi Pemilih Pemula dalam Menggunakan Hak Pilihnya Pada Pemilukada 2010 Jurnal Integralistik No.1Th. XXII2011, Januari-Juni 2011 3 Arif Sugiono, Pengaruh Faktor Eksterna;l Terhadap Keputusan Memilih Dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI 2004 Jurnal Universitas Lampung, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, 2004 2 Kampanye adalah bagian yang inheren dari kegiatan pemilu. Menurut Roger dan Storey kampanye merupakan serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan pada kurun waktu tertentu. 4 Tujuan dari kampanye politik adalah memberikan pengetahuan terhadap kandidat atau partai politik tertentu, menumbuhkan rasa simpati, rasa suka dan keberpihakan, sehingga akhirnya dapat menggiring masyarakat untuk memilih. Para kandidat calon presiden dan wakil presiden RI periode 2014-2019 baik pasangan pertama yaitu, H. Prabowo Subianto bersama dengan Ir. H. M. Hatta Rajasa maupun pasangan kedua yaitu, Ir. H. Joko Widodo bersama dengan Drs. H. M. Jusuf Kalla mengetahui peran penting kampanye. Apalagi dengan kurun waktu kampanye yang sempit, proses kampanye harus dilakukan dengan efektif dan efisien. Marketing politik dalam sebuah kampanye politik memainkan peran yang sangat penting karena merupakan bagian dari aktivitas persuasi. Pada dasarnya political marketing adalah serangkaian aktivitas terencana, strategis tapi juga taktis. Tujuannya membentuk dan menanamkan harapan, sikap, keyakinan, orientasi dan perilaku memilih. 5 Bisa disimpulkan bahwa keberhasilan marketing politik dalam berkomunikasi akan menciptakan dampak yang lebih tinggi kadarnya dibanding dengan komunikasi informatif, karena selain meliputi dampak kognitif, akan berdampak afektif, dan dampak behavioral. 4 Gun gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011 h. 33 5 Sri Niken Handayani, Strategi Pemenangan Faisal - Biem Dalam Pemilukada Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2012 Jurnal Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, 2013 3 Marketing politik membutuhkan media kampanye sebagai saluran yang sangat efektif untuk mengomunikasikan berbagai gagasan-gagasan brilian karena daya jangkau media yang luas serta mempunyai efek persuasi yang kuat. 6 Berbagai media kampanye yang biasa digunakan antara lain, orasi di lapangan kebanggan ibukota, penggunaan media cetak brosur, poster, leaflet, dan lain-lain, media elektronik iklan di televisi maupun radio, serta tidak ketinggalan media baru internet. Seperti pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2017, pasangan Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama lebih setuju berkampanye lewat media sosial seperti Facebook dan Twitter karena dinilai lebih menghemat biaya dibanding harus menggunakan spanduk, baliho, dan poster. “Banyak yang mau nyumbang. Tapi untuk dananya Saya pastikan sangat minim, mungkin nggak seperseratus pasangan lainnya. Tidak akan ada baliho, poster, spanduk. Pakai yang murah saja, Facebook, Twitter,” ujar Jokowi saat ditemui selesai rapat dengan jajaran Muspida Kota Solo. 7 Strategi marketing politik yang dijalankan Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama meskipun dinilai baru ternyata berhasil mengantarkan pasangan ini menduduki jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2017. Perolehan suara pasangan Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama periode kedua dengan jumlah 4.592.945 suara sah nasional 53,82 mengungguli pasangan lainnya. 6 Gun gun Heryanto dan Ade Rina Farida, Komunikasi Politik Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011 h. 33 7 Nancy Yunita, “Kampanye Jokowi-Ahok Manfaatkan Facebook dan Twitter,” http:www.kabar24.comnasionalread20120328919699kampanye-jokowi-ahok-manfaatkan- facebook-dan-twitter diakses pada 30 Agustus 2014. 4 Berikut adalah gambaran perolehan suara sah nasional dan presentase dari pemilihan calon gubernur -wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2017 melalui tabel dan grafik. Tabel 1.1 Perolehan Suara Calon Gubernur - Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2012 No. Nama Pasangan Jumlah Suara Prosentase 1. Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli 2.120.815 46.18 2. Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama 4.592.945 53.82 Sumber : Komisi Pemilihan Umum Pada tahun 2014 kembali dilangsungkan agenda lima tahunan pemilihan presiden RI periode 2014-2019, Joko Widodo kembali diusung oleh partai politiknya untuk menjadi salah satu kandidat dan dipasangkan dengan Jusuf Kalla. Dibutuhkan strategi marketing politik yang lebih menarik, kreatif, dan efektif dalam menjangkau khalayak yang lebih luas karena ruang lingkup yang lebih besar dibandingkan dengan pemilihan gubernur. Grafik 1.1 Perolehan Suara Calon Gubernur - Wakil Gubernur DKI Jakarta Tahun 2012 1. Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli 2. Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama 5 Marketing politik Joko Widodo - Jusuf Kalla kembali mengeluarkan terobosan baru dalam teknik kampanye, yaitu membuat mobil aspirasi. Ide awal mobil aspirasi adalah dari kebiasaan blusukan Joko Widodo dalam upaya mengatasi masalah masyarakat. Blusukan pun menggambarkan bahwa Joko Widodo merupakan pemimpin yang peduli akan nasib „wong cilik berbeda dengan kandidat lainnya. Mobil aspirasi ini bertugas mengelilingi Pulau Jawa dan singgah di tempat-tempat yang sudah ditentukan oleh koordinator. Tempat-tempat yang dituju antara lain adalah pasar-pasar tradisional, perumahan warga, dan tempat-tempat berkumpulnya masyarakat. Sesuai dengan namanya, mobil ini dapat menampung aspirasi, keluhan, masukan, maupun pertanyaan dari masyarakat kepada pemerintahan yang sekarang maupun yang akan datang. Diharapkan tidak hanya masyarakat yang mengenal sosok Joko Widodo - Jusuf Kalla, sebaliknya Joko Widodo - Jusuf Kalla memperoleh masukan terhadap dirinya. Tidak hanya itu di dalam mobil aspirasi ini pun terdapat game yang dapat dimainkan masyarakat umum secara bergantian. Diharapkan dengan penggunaan game ini dapat menjaring antusiasme warga yang sulit mendapatkan hiburan sehari-hari dan menjaring pemilih pemula. Strategi marketing yang dilakukan Joko Widodo - Jusuf Kalla ternyata berbuah manis. Pada 22 Juli 2014 telah ditetapkan pasangan ini sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019 oleh KPU dengan perolehan suara 70.997.833 suara sah nasional 53,15. 6 Berikut adalah gambaran perolehan suara sah nasional dan presentase dari pemilihan calon presiden -wakil presiden Indonesia periode 2014 - 2019 melalui tabel dan grafik. Tabel 1.2 Perolehan Suara Calon Presiden - Wakil Presiden Indonesia Tahun 2014 No. Nama Pasangan Jumlah Suara Presentase 1. Prabowo Subianto-Hatta Rajasa 62,576,444 46.85 2. Joko Widodo-Jusuf Kalla 70,997,833 53.15 Sumber : SK KPU Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengambil judul “Strategi Pemenangan Pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 Studi Atas Marketing Politik Melalui Mobil Aspirasi”

B. Batasan dan Rumusan Masalah