Perumusan Masalah Pola Musiman Ikan Kuniran (Upeneus spp.) yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Labuan, Kabupaten Pandeglang Banten

2 Salah satu jenis ikan yang didaratkan di PPP Labuan adalah ikan kuniran Upeneus spp. yang termasuk ke dalam jenis ikan demersal. Ikan ini termasuk ikan ekonomis penting dengan potensi produksi sebesar 22 dari produksi perikanan sebesar 1.791.660 kg Saadah 1998 in Sjafei Susilawati 2001. Ikan dengan sebutan lain Biji Nangka ini tertangkap di perairan Selat Sunda tiap bulan dengan menggunakan alat tangkap cantrang. Namun, ikan kuniran ini belum banyak dieksploitasi dengan baik sehingga diperlukan pengelolaan sumberdaya ikan kuniran yang sesuai untuk perairan Labuan, Banten. Salah satu pendekatan pengelolaan sumberdaya perikanan adalah pengaturan musim penangkapan ikan. Agar pengelolaan tersebut dapat berjalan dengan baik maka diperlukan informasi mengenai pola musim penangkapan ikan. Pengetahuan mengenai pola musim penangkapan ikan merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan eksploitasi sumberdaya ikan kuniran. Hal tersebut diharapkan dapat mempermudah jalannya operasi penangkapan ikan terutama dalam hal menentukan waktu yang tepat untuk meningkatkan intensitas penangkapan. Dengan demikian, diharapkan hasil tangkapan yang didapat oleh nelayan lebih optimal dan juga dapat menjaga kelestarian sumberdaya ikan kuniran tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Ikan kuniran merupakan salah satu jenis sumberdaya perikanan yang memiliki nilai ekonomis. Ikan ini banyak dipasarkan dalam bentuk masih segar ataupun telah berupa bentuk olahan seperti ikan asin. Permintaan pasar terhadap ikan kuniran ini menjadi cukup tinggi dari tahun ke tahun sehingga para nelayan banyak melakukan proses penangkapan yang cenderung tidak terkendali. Produksi ikan kuniran pada tahun 2007 mencapai 1.332 ton dan mengalami peningkatan pada tahun 2008 menjadi 1.487 ton ikan kuniran. Hal ini dilakukan demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Namun, nelayan tersebut kurang mengetahui apa yang akan terjadi jika hal tersebut terus menerus dilakukan. Padahal salah satu yang akan terjadi akibat penangkapan tidak terkendali tersebut adalah over fishing penangkapan lebih. Permasalahan-permasalahan tersebut akan mengancam kelestarian dan ketersediaan dari sumberdaya ikan kuniran yang ada tersebut khususnya di wilayah 3 perairan Selat Sunda. Untuk itu, ikan kuniran tersebut perlu dilestarikan melalui pengelolaan yang berwawasan lingkungan dengan melihat pola sebaran musiman ikan kuniran tersebut agar ketersediaan stok sumberdaya ikan kuniran dapat berkelanjutan dan dimanfaatkan secara optimal untuk menambah nilai ekonomis bagi nelayan setempat. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian antara lain : 1. Bagaimana hasil tangkapan dan nilai produksi sumberdaya ikan kuniran di PPP Labuan? 2. Bagaimana pola musim penangkapan yang terjadi pada ikan kuniran yang didaratkan di PPP Labuan? 3. Bagaimana sebaran wilayah penangkapan ikan kuniran? 4. Apakah nelayan mengalokasikan upaya penangkapan ikan kuniran berdasarkan keuntungan yang akan diperolehnya? 5. Bagaimana pola pengelolaan yang baik bagi sumberdaya ikan kuniran tersebut? Secara skematis perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. 4 Gambar 1 Skema perumusan masalah sumberdaya ikan kuniran.

1.3 Tujuan Penelitian