c. Skor 50 dalam item Proses merepresentasikan pendekatan yang memenuhi
persyaratan overall bertalian yang di-deploy secara konsisten dan sebagian besar unit kerja, melalui beberapa siklus perbaikan dan pembelajaran serta
menjawab kebutuhan kunci organisasional. Skor yang lebih tinggi merefleksikan pencapaian yang lebih tinggi juga, ditunjukkan dengan
deployment yang lebih luas, pembelajaran organisasional yang signifikan serta meningkatnya integrasi.
d. Skor 50 dalam item Hasil merepresentasikan indikasi yang jelas adanya
kinerja dengan level baik, trend yang meningkat, dan pembanding yang memadai untuk bidang-bidang hasil yang ada dalam item serta penting bagi
bisnis atau misi organisasi. Skor yang lebih tinggi merefleksikan trend dan level kinerja yang lebih baik, kinerja komparatif yang lebih kuat serta
liputan dan integrasi yang lebih luas dibandingkan dengan persyaratan bisnis atau misi.
2.5. Penelitian Terdahulu
Purnomo 2008 melakukan penelitian dengan judul “Mempelajari Kinerja Perusahaan dalam Mencapai Kondisi Ekselen dengan menggunakan Malcolm
Baldrige Criteria For Performance Excellence 2007 Studi Kasus PT. Garam- Persero”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem penilaian kinerja yang
diterapkan perusahaan saat ini, mengevaluasi kinerja perusahaan dengan menggunakan Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence 2007,
memperkirakan posisi perusahaan melalui proses Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence 2007. Hasil penilaian menunjukkan bahwa PT. Garam
Persero memperoleh skor 302 yang berarti tergolong dalam klasifikasi kelas perusahaan Poor dengan citra global perusahaan Early Result.
Saputra 2008 melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Kinerja PT. Balai Pustaka Persero Menggunakan Pendekatan Malcolm Baldrige Criteria For
Performance Excellence sebagai Upaya perbaikan Kinerja”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sistem penilaian kinerja yang diterapkan perusahaan tahun 2007, mengevaluasi kinerja perusahaan tahun 2007, memperkirakan posisi
kelas kinerja perusahaan tahun 2007, dan memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Hasil penelitian ini
perusahaan memperoleh skor sebesar 281.25 poin, mengindikasikan posisi kelas kinerja dunia perusahaan saat ini berada dalam level early result.
Penelitian tentang evaluasi kinerja global juga dilakukan oleh Dhika Yudha Perdana 2008 dengan judul “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan
dengan Malcolm Baldrige Criteria For Performance 2007 Studi Kasus PT. Asuransi Ekspor Indonesia Jakarta
”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perusahaan mengukur kinerjanya, mengevaluasi kinerja perusahaan
dengan menggunakan kriteria Baldrige, memperkirakan posisi perusahaan dalam mencapai kondisi ekselen melalui proses pengukuran kinerja, dan memberikan
rekomendasi untuk menyiapkan perusahaan dalam mencapai kondisi yang ekselen. Hasil dari penelitian ini adalah perusahaan memperoleh skor sebesar 283
poin. Perusahaan ini tergolong ke dalam kategori Early Result yang berarti kinerja perusahaan masih butuh banyak perbaikan.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangkan Pemikiran
Kesejahteraan masyarakat yang semakin baik cenderung mempengaruhi gaya hidup. Gaya hidup masyarakat saat ini mulai mengalami perubahan, yaitu
memiliki pola hidup yang lebih sering menghabiskan waktu untuk makan diluar rumah. Perubahan gaya hidup masyarakat yang gemar makan di luar rumah
menyebabkan permintaan terhadap makanan yang disediakan rumah makan meningkat. Selain itu, peluang globalisasi menjadikan peluang usaha tumbuh dan
dimanfaatkan oleh para pelaku usaha baru dan lama. Tumbuhnya permintaan dan peluang globalisasi menyebabkan pertumbuhan dalam bisnis rumah makan
semakin meningkat, sehingga persaingan dalam industri ini semakin ketat. Semakin ketatnya tingkat persaingan bisnis rumah makan dan semakin banyaknya
rumah makan memungkinkan pelanggan memiliki banyak alternatif. Oleh karena
itu, peningkatan kinerja menjadi tuntutan bagi setiap rumah makan salah satunya RM Cibiuk.
RM Cibiuk perlu melakukan evaluasi kinerja global untuk mencapai kinerja ekselen dengan menggunakan metode Malcolm Baldrige Criteria for
Performance Excellence MBCfPE. Evaluasi kinerja RM Cibiuk menggunakan tujuh kriteria Baldrige yang terdiri dari kinerja proses 6 item dan kinerja hasil
1 item. Informasi yang diperoleh harus berdasarkan persyaratan setiap kriteria agar dapat menentukan Strength dan Opportunity for Improvement OFI.
Berdasarkan hasil evaluasi akan diketahui posisi kinerja global RM Cibiuk. Selain itu, berdasarkan hasil evaluasi akan dapat menentukan perbaikan-perbaikan dalam
mencapai kinerja ekselen, seperti peningkatan daya saing, peningkatan produktivitas, dan peningkatan kualitas pelayanan. Kerangka pemikiran penelitian
ini ditunjukkan pada Gambar 2.