2.4.3 Sistem Penilaian Scoring
Ada dua dimensi penilaian untuk kriteria Baldrige, yaitu:
1. Proses
Istilah proses mengacu kepada metode yang digunakan organisasi untuk memenuhi persyaratan kriteria dalam kategori proses 1 sampai dengan 6. Empat
faktor dalam mengevaluasi proses adalah Approach Pendekatan, Deployment Penerapan, Learning Pembelajaran, dan Integration Keterpaduan. Penjelasan
untuk setiap faktor dalam mengevaluasi proses tersebut adalah sebagai berikut :
Approach Pendekatan
a. Metode yang digunakan untuk melaksanakan proses
b. Kesesuaian metode dengan persyaratan item
c. Efektivitas penggunaan metode
d. Sistematik, yaitu derajat atau tingkat dimana pendekatan itu dapat dilakukan
secara berulang, serta berbasis informasi dan data yang handal
Deployment Penerapan
a. Approach diaplikasikan dalam memenuhi persyaratan item, relevan, dan
penting bagi organisasi. b.
Approach diaplikasikan secara konsisten c.
Approach digunakan oleh seluruh unit kerja
Learning Pembelajaran
a. Penyempurnaan approach melalui siklus evaluasi dan perbaikan
b. Mendorong perubahan yang bersifat terobosan breakthrough atas approach
melalui inovasi c.
Berbagi sharing penyempurnaan dan inovasi dengan unit kerja dan proses yang relevan dalam organisasi
Integration Keterpaduan
a. Approach selaras dengan kebutuhan organisasi yang diidentifikasikan dalam
persyaratan item lain b.
Ukuran, informasi, dan sistem perbaikan saling komplementer antar lintas proses dan unit kerja
c. Rencana, proses, hasil, analisis, pembelajaran dan tindakan, harmonis antar
lintas proses dan unit kerja untuk mendukung tujuan organisasi
2. Hasil
Evaluasi atas hasil mengacu kepada outputs outcomes untuk memenuhi persyaratan Item 7.1 sampai dengan 7.5 kriteria 7. Empat faktor yang digunakan
untuk mengevaluasi hasil, yaitu :
Levels
Levels mengacu kepada informasi numerik yang menunjukkan kedudukan atau posisi hasil dan kinerja organisasi dalam skala pengukuran yang bermakna.
Level kinerja memungkinkan evaluasi perbandingan dengan kinerja masa lalu, proyeksi, tujuan, dan pembanding yang sesuai.
Trends
Trends mengacu kepada tingkat perbaikan kinerja organisasi atau keberlanjutan kinerja baik misalnya arah kecenderungan data dan luasnya
misalnya luasnya deployment hasil kinerja organisasi.
Comparisons
Comparisons mengacu kepada kinerja organisasi dibandingkan dengan pembanding yang sesuai seperti kompetitor atau organisasi yang sejenis. Dapat
pula kinerja organisasi dibandingkan dengan benchmarks atau pemimpin industri.
Integration
Integration mengacu kepada luasnya ukuran hasil biasanya melalui segmentasi yang menunjukkan persyaratan-persyaratan pelanggan, produk dan
layanan, pasar, proses, serta kinerja rencana kerja penting yang telah diidentifikasikan dalam profil organisasi dan item proses. Hasil harus mencakup
indikator kinerja di masa yang akan datang yang valid. Hasil juga diharmonisasikan melalui lintas proses dan unit kerja untuk mendukung tujuan
organisasi yang lebih luas. Sadikin 2008 dalam penetapan skor untuk respons memiliki beberapa
petunjuk yang harus diperhatikan,yaitu : a.
Seluruh area to address termasuk dalam respon item. Respon juga merefleksikan hal-hal penting bagi perusahaan.
b. Dalam menentukan skor terhadap suatu Item, pertama tetapkan kisaran skor
misalnya 50 sampai dengan 60 yang paling menggambarkan level pencapaian organisasi.
c. Skor 50 dalam item Proses merepresentasikan pendekatan yang memenuhi
persyaratan overall bertalian yang di-deploy secara konsisten dan sebagian besar unit kerja, melalui beberapa siklus perbaikan dan pembelajaran serta
menjawab kebutuhan kunci organisasional. Skor yang lebih tinggi merefleksikan pencapaian yang lebih tinggi juga, ditunjukkan dengan
deployment yang lebih luas, pembelajaran organisasional yang signifikan serta meningkatnya integrasi.
d. Skor 50 dalam item Hasil merepresentasikan indikasi yang jelas adanya
kinerja dengan level baik, trend yang meningkat, dan pembanding yang memadai untuk bidang-bidang hasil yang ada dalam item serta penting bagi
bisnis atau misi organisasi. Skor yang lebih tinggi merefleksikan trend dan level kinerja yang lebih baik, kinerja komparatif yang lebih kuat serta
liputan dan integrasi yang lebih luas dibandingkan dengan persyaratan bisnis atau misi.
2.5. Penelitian Terdahulu
Purnomo 2008 melakukan penelitian dengan judul “Mempelajari Kinerja Perusahaan dalam Mencapai Kondisi Ekselen dengan menggunakan Malcolm
Baldrige Criteria For Performance Excellence 2007 Studi Kasus PT. Garam- Persero”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem penilaian kinerja yang
diterapkan perusahaan saat ini, mengevaluasi kinerja perusahaan dengan menggunakan Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence 2007,
memperkirakan posisi perusahaan melalui proses Malcolm Baldrige Criteria For Performance Excellence 2007. Hasil penilaian menunjukkan bahwa PT. Garam
Persero memperoleh skor 302 yang berarti tergolong dalam klasifikasi kelas perusahaan Poor dengan citra global perusahaan Early Result.
Saputra 2008 melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Kinerja PT. Balai Pustaka Persero Menggunakan Pendekatan Malcolm Baldrige Criteria For
Performance Excellence sebagai Upaya perbaikan Kinerja”. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui sistem penilaian kinerja yang diterapkan perusahaan tahun 2007, mengevaluasi kinerja perusahaan tahun 2007, memperkirakan posisi
kelas kinerja perusahaan tahun 2007, dan memberikan rekomendasi kepada perusahaan untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Hasil penelitian ini