TINJAUAN UMUM TENTANG ‘URF PRAKTEK DAN KECENDERUNGAN ADAT BETAWI

21

BAB II TINJAUAN UMUM

‘URF A. Pengertian al-‘urf Dari segi kebahasan etimologi al- „urf berasal dari kata yang terdiri dari huruf „ain, ra’, dan fa’ yang berarti kenal. Dari kata ini muncul kata ma‟rifah yang dikenal, ta’rif definsi, kata ma’ruf yang dikenal sebagai kebaikan, dan kata „urf kebiasaan yang baik. Adapun dari segi terminologi, kata „urf mengandung makna: اخ ئ عم ع ق ا طا ف اع فل ا , ب عاش عف م عا اس سا لا د ا عاام عامس ع غ دا ال ةغ لاام فلا ا 1 Artinya : Sesuatu yang menjadi kebiasaan manusia, dan mereka mengikutinya dalam bentuk setiap perbuatan yang popular di antara mereka, ataupun suatu kata yang biasa mereka kenal dengan pengertian tertentu, bukan dalam pengertian etimologi, dan ketika mendengar kata itu, mereka tidak memahaminya dalam pengertian lain. Kata „urf dalam pengertian terminologi sama dengan istilah al-„adah kebiasaan, yaitu: م س ف لا ف ساام لاب ةم لا عا طا علا ة ج 2 Artinya : Sesuatu yang telah mantap di dalam jiwa dari segi dapatnya diterima oleh akal yang sehat dan watak yang benar. Kata al- „adah itu sendiri, disebut demikian karena ia dilakukan secara berulang-ulang, sehingga menjadi kebiasaan masyarakat. 1 Abdul Wahab Kholaf, Ushul Fiqh, t.t: Daar Arosyid, t.th, h.77. 2 Muhammad Shidq bin Ahmad bin Muhammad Ali Burnu, Al Wajiz fii idhohi qawaid al fiqh al Kulliyah, Beirut: Muassisah ar Risalah, 1996 M, h. 276. Dari penjelasan di atas dapat dipahami, al- „urf atau al-„adah terdiri atas dua bentuk yaitu, al- „urf al-qauli kebiasaan dalam bentuk perkataan dan al-„urf al- fi’li kebiasaan dalam bentuk perbuatan. „Urf dalam bentuk perbuatan, misalnya, transaksi jual beli barang kebutuhan sehari-hari di pasar, tanpa mengucapkan lafal ijab dan qabul. Demikian juga membagi mahar menjadi “hantaran” dan “mas kawin”. Sedangkan contoh „urf dalam bentuk perkataan, misalnya, kalimat “engkau saya kembalikan kepada orang tuamu” dalam masyarakat Islam Indonesia, mengandung arti talak. 3 Secara etimologi, „urf berarti “yang baik”. Para Ulama ushul fiqh membedakan antara adat dengan „urf dalam membahas kedudukannya sebagai salah satu dalil untuk menetapkan hukum syara’. Adat didefinisikan dengan: ة عةقا ع غ م ك ملا ماا 4 Artinya : Sesuatu yang dikerjakan secara berulang-ulang tanpa adanya hubungan nasional. 5 Kata „urf yang dalam bahasa Indonesia sering disinonimkan dengan adat kebiasaan, namun para Ulama membahas kedua kata ini dengan panjang lebar yang kesimpulannya adalah sebagai berikut: Al- „urf adalah sesuatu yang diterima oleh tabiat dan akal sehat manusia. Demiki anlah yang dikatakan oleh Imam Al Jurjani dalam At Ta‟rifat hal: 154, kemudian beliau berk ata: “Begitu jugalah makna al-„adah.” 3 Abd Rahman Dahlan, Ushul Fiqh, Jakarta: Amzah, 2011, cet. 2, h. 209. 4 Ibnu Amir Hajj, at-Taqrir wa at-Tahbir, Beirut: Dar al-kutub al-Ilmiyah, 1983 M, cet. 3, h. 282. 5 Ma‟ruf Amin, Fatwa dalam Sistem Hukum Islam, Jakarta: Elsas, 2008, cet. 1, h. 209.