Dari Abu Saidal Khudri bahwa Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka”. HR.
Al- Baihaqi dan Ibn Majah
2 Hadits riwayat Ibn Majah لاق مَّس مَّس هْيّع ها ىَّص َّبَّلا َّأ
بْلا َّ ْيف ث اث ر
لجأ ىلإ عْيبْلا را مْلا
Nabi saw bersabda : “Ada tiga hal yang mengandung berkah : 1
jual beli tidak secara tunai, 2 mukharadah mudharabah, 3 mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga,
bukan untuk dijual .” HR. Ibn Majah dari Suhaib
3. Rukun dan Syarat Murabahah
Rukun akad murabahah yang disepakati oleh jumhur ulama adalah
17
:
a. Ba’i penjual
b. Musytari pembeli c.
Mabi’ barangobjek d. Tsaman harga
e. Sighat ijab dan qabul
17
Isnawati Rais dan Hasanuddin, Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Pada LKS, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011, h. 89.
Selain rukun yang harus dipenuhi dalam melakukan akad murabahah, beberapa syarat juga harus dipenuhi dalam berlangsungnya akad
murabahah. Syarat-syarat murabahah adalah
18
: a. Harga awal harus diketahui oleh pihak pembeli, karena mengetahui
harga barang adalah salah satu syarat sahnya jual beli. b. Keuntungan
ba’i murabahah harus diketahui oleh semua pihak yang terlibat.
c. Modal ba’i murabahah harus proporsional, seperti takaran, beban dan
jumlahnya. Selain rukun dan syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan jual
beli murabahah, terdapat ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam jual beli murabahah meliputi hal-hal berikut
19
a. Jual beli murabahah harus dilakukan atas barang yang telah dimilikihak kepemilikan telah berada di tangan penjual. Artinya
bahwa keuntungan dan resiko barang tersebut ada pada penjual sebagai konsekuensi dari kepemilikan yang timbul dari akad yang sah.
b. Adanya kejelasan informasi mengenai besarnya modal harga pembeliankulakan dan biaya-biaya lain yang lazim dikeluarkan
dalam jual beli capital outlay pada suatu komoditi, semuanya harus
18
Isnawati Rais dan Hasanuddin, Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Pada LKS, h. 102.
19
Azharudin Lathif, Fiqh Muamalat, Jakarta: UIN Press, 2005, h.119.
diketahui oleh pembeli saat akad; dan ini merupakan salah satu syarat sah murabahah.
c. Ada informasi yang jelas tentang keuntungan baik nominal maupun persentase sehingga diketahui oleh pembeli sebagai salah satu syarat
sah murabahah. d. Dalam sistem murabahah, penjual boleh menetapkan syarat kepada
pembeli untuk menjamin kerusakan yang tidak tampak pada barang, tetapi lebih baik syarat seperti itu tidak ditetapkan, karena pengawasan
barang merupakan kewajiban penjual disamping untuk menjaga kepercayaan.
e. Transaksi pertama antara penjual dan pembeli pertama haruslah sah, jika tidak sah maka tidak boleh jual beli secara murabahah antara
pembeli pertama yang menjadi penjual kedua dengan pembeli murabahah, karena murabahah adalah jual beli dengan harga pertama
disertai tambahan keuntungan.
4. Aplikasi Murabahah Dalam Lembaga Keuangan Syariah