kemudian meninggal maka kewajiban untuk mengembalikan hutang menjadi kewajiban ahli waris.
B. Konsep Murabahah
Dalam Islam, begitu banyak transaksi-transaksi ekonomi termasuk didalamnya adalah akad murabahah. Akad murabahah merupakan salah satu
dari akad tijarah. Akad tijarah adalah akad yang bertujuan mencari keuntungan akhirat, karena itu bukan merupakan akad bisnis
11
. Dengan alasan itu, maka saat ini lembaga keuangan syariah banyak menggunakan akad
murabahah pada produk-produk lembaga keuangan syariah sebagai produk unggulan yang dianggap jelas memberikan keuntungan bagi kedua belah
pihak.
1. Definisi Murabahah
Secara etimologi, dalam kamus Al-Muhith Murabahah berarti حْبرلا
yang bermakna kelebihan dan tambahan keuntungan, yang berarti suatu penjualan barang seharga barang tersebut ditambah keuntungan yang
disepakati
12
. Secara terminologi, para ulama terdahulu mendefinisikan murabahah
dengan jual beli dengan modal ditambah keuntungan yang diketahui
13
.
11
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: Rajawali Press, 2011, h. 70.
12
Isnawati Rais dan Hasanuddin, Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Pada LKS, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011, h. 87.
13
Isnawati Rais dan Hasanuddin, Fiqh Muamalat Dan Aplikasinya Pada LKS, h.87.
Menurut Adiwarman A. Karim, murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan marjin yang
disepakati oleh penjual dan pembeli
14
. Dalam kodifikasi produk perbankan syariah, akad murabahah adalah
transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah dengan marjin yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual
menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli
15
. Sedangkan
Undang-Undang Perbankan
Syariah memberikan
penjelasan bahwa yang dimaksud dengan akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada
pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati
16
. Sehingga dapat disimpulkan bahwa murabahah adalah jual beli suatu
barang yang ditegaskan harga perolehan dan keuntungan marjin diawal perjanjian sehingga para pihak mengetahui seluruh informasi dan
disepakati oleh para pihak. 2.
Sumber Hukum Murabahah
a. Al-
Qur’an
14
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: Rajawali Press, 2011, h.113.
15
Huruf B Angka III.b Kodifikasi Produk Perbankan Syariah, Lampiran SEBI No. 1031DPbs.
16
Penjelasan Pasal 19 ayat 1 huruf d UU Perbankan Syariah.
1 Firman Allah Q.S An-Nisa: 29
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu…” Q.S An-Nisa: 29
2 Firman Allah Q.S Al-Baqarah: 275
“... Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” Q.S Al-Baqarah: 275
b. Hadits 1 Hadits riwayat Baihaqi dan Ibn Majah
Dari Abu Saidal Khudri bahwa Rasulullah saw bersabda : “Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka”. HR.
Al- Baihaqi dan Ibn Majah
2 Hadits riwayat Ibn Majah لاق مَّس مَّس هْيّع ها ىَّص َّبَّلا َّأ
بْلا َّ ْيف ث اث ر
لجأ ىلإ عْيبْلا را مْلا
Nabi saw bersabda : “Ada tiga hal yang mengandung berkah : 1
jual beli tidak secara tunai, 2 mukharadah mudharabah, 3 mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga,
bukan untuk dijual .” HR. Ibn Majah dari Suhaib
3. Rukun dan Syarat Murabahah