Pada tahun 1953, Partai Persekutuan menuntut agar anggota Majlis Musyawarah Undangan Persekutuan dipilih melalui sistem pemilihan umum bukan oleh pihak
Inggris. Ini akan memberikan peluang kepada pemimpin-pemimpin Partai Perserikatan untuk dapat menjadi anggota majlis Musyawarah kerajaan yang merupakan sebuah
badan penting dalam penyelenggaraan Negara. Di samping itu, Partai Persekutuan juga menuntut pihak Inggris agar pilihan raya umum pemilihan umum untuk memilih wakil
rakyat dan parlemen agar diadakan selambat-lambatnya pada tahun 1954, dan anggota Majlis Musyawarah undangan Persekutuan yang dipilih melalui pemilihan umum
hendaklah berdasarkan suara terbanyak dalam Majlis tersebut.
73
Akhirnya dengan persetujuan Inggris, pemilu Majlis Perundangan Persekutuan yang pertama bagi Negara Malaysia secara resmi dilaksanakan pada tanggal 27 Juli
1955. Sehari sebelum yang bersejarah itu, setiap partai politik yang terlibat dalam pemilu akan mengadakan kampanye setelah mengumumkan calon pemimpinnya yaitu
pada tanggal 15 juli 1955. Dalam pemilihan umum tersebut, kelompok-kelompok Partai Perikatan yaitu
UMNO, MCA dan MIC telah mengadakan beberapa perundingan untuk membagikan wilayah pemilihan dan jumlah kursi yang akan diperebutkan. Hasilnya, UMNO
memegang di 35 wilayah, MCA di 15 wilayah dan MIC di 2 wilayah. Dalam pemilu ini, Partai Perserikatan memenangkanya dengan memperoleh 51 kursi dari 52 yang
diperebutkan, sedangkan 1 kursi lagi diraih oleh Partai Islam Se-Malaya PAS.
74
2. Wilayah Pemilihan Umum
Dalam sistem pemilihan umum di Malaysia, setiap negara bagian di bagi kedalam beberapa wilayah pemilihan yang diwakili oleh seorang atau beberapa orang
wakil rakyat. Berdasarkan sistem pemilihan umum di Malaysia, setiap satu wilayah
73
Haji Tajuddin Bin Haji Hussein, ed., Malaysia Negara Kita, h. 270-271
74
Suruhanjaya Pilihan Raya, 50 Tahun Demokrasi dan Pilihan Raya di Malaysia, h. 32
pemilihan umum hanya diwakili oleh seorang wakil rakyat saja.
75
Jadi jumlah wilayah pemilihan Dewan Perwakilan Rakyat adalah sama banyak dengan jumlah anggota
Dewan Perwakilan Rakyat.
76
Begitu juga dengan jumlah wilayah pemilihan untuk Dewan Undangan Negeri,
77
adalah sama dengan jumlah anggota Dewan Undangan Negeri.
Jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari seluruh Negara bagian Malaysia berjumlah 180 orang, sesuai dengan jumlah wilayah pemilihan, yaitu 180 wilayah
pemilihan umum. Wilayah pemilihan telah ditentukan pada tahun 1958, dan di ubah pada tahun 1974, 1983, dan 1993.
78
Mengikuti perundang-undangan yang berlaku, jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari masing-masing negeri begian adalah ;
Johor 40 orang, Kedah 36 orang, Kelantan 43 orang, Melaka 25 orang, Negeri Sembilan 32 orang, Pahang 38 orang, Pulau Pinang 33 orang, Perak 52 orang,
Perlis 25 orang, Selanggor 48 orang, Terengganu 32 orang, Sabah 48 orang, Sarawak 56 orang.
Negeri-negeri Tanah Melayu Malaysia terbagi kedalam beberapa wilayah pemilihan yang jumlahnya sama dengan jumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Jadi, besar kecilnya wilayah pemilihan dan cara menentukan batas wilayah ditetapkan berdasarkan undang-undang. Ini dapat dilihat dalam bab ketiga belas, dalam bab ini ada
empat prinsip yang harus dipatuhi untuk menentukan dan meneliti semula batas-batas wilayah pemilihan. Keempat prinsip itu adalah sebagai berikut :
75
Pasal 116 ayat 2, Undang-Undang Malaysia
76
Tun Mohd. Salleh Abas, Prinsip Perlembagaan dan Pemerintahan di Malaysia, Cet.III Kuala Lumpu: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2006, h.171
77
Dewan Undangan Negeri di Indonesia disebut dengan nama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
78
Akta Perlembagaan Perubahan 1983 Akta A566
1. Suatu wilayah pemilihan itu haruslah mempunyai batas wilayah, dan perlu dijelaskan segala kesulitan kalau wilayah pemilihan bagi Dewan Perwakilan Rakyat
melintasi batas wilayah pemilihan bagi Dewan Perwakilan Rakyat. 2. Harus dapat memberi kemudahan kepada pelaksana yang ada di wilayah pemilihan
itu untuk menjalankan pelaksanaan pemilih. 3. Jumlah pemilih di setiap wilayah pemilihan itu haruslah hampir sama di seluruh
negeri bagian kecuali wilayah luar kota. Oleh sebab keadaan di wilayah luar kota tidak sama dengan wilayah kota, maka cara jumlah mayoritas pemilih harus
digunakan, dan cara ini di perbolehkan untuk menjadikan di suatu wilayah pemilihan luar kota mempunyai bilangan pemilihnya setenggah saja dari jumlah
pemilih di wilayah pemilihan dalam kota. 4. Hendaklah dipertimbangkan segala kesulitan yang akan datang apabila wilayah
pemilihan umum itu di pisahkan. Secara umum sistem pemilihan umum di Malaysia berdasarkan tiga prinsip
pokok, yaitu :
79
1. Berdasarkan suara mayoritas mengikuti kaidah first past the post sistem dimana calon yang menang adalah calon yang mendapatkan suara terbanyak, walaupun
hanya terdapat kelebihan satu suara dapat mengalahkan calon lawannya yang lain. 2. Berdasarkan pemilihan seorang calon wakil rakyat mengikuti bagian pemilihan
umum sama dengan bagian pemilihan parlemen atau bagian pemilihan Negara bagian single member territorial representation.
3. Berdasarkan sistem partai politik yang ikut serta dan pihak yang sah mengikuti pemilihan umum multi party electoral sistem.
B. Pelaksanaan Pemilu di Malaysia oleh Suruhanjaya Pilihan Raya