Partisipasi Masyarakat dalam Penanganan Bencana Banjir

tercemar oleh air banjir. “Air banjir membawa banyak bakteri, virus, parasit dan bibit penyakit lainnya, termasuk juga unsur-unsur kimia yang berbahaya. Umumnya penyakit yang sering terjadi adalah diare dan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk atau serangga, seperti demam berdarah, malaria dan lain- lain”. 15 Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Sebagai contoh, apabila suatu hutan lebat yang berada dalam suatu daerah aliran sungai diubah menjadi pemukiman maka debit puncak sungai akan meningkat antara 5-20 kali. Angka 5 dan angka 20 ini tergantung dari jenis hutan dan jenis pemukiman demikian pula untuk perubahan yang lainnya maka akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Perlu pula diketahui bahwa perubahan tata guna lahan memberikan kontribusi dominan kepada aliran permukaan run-off. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan diatas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah tergantung kondisi tanahnya. Sudah sering ada pernyataan bahwa apabila hutan digunduli atau menjadi kawasan pemukiman resapannya hilang terjadilah banjir. Pernyataan ini kurang tepat, seharusnya yang perlu disampaikan adalah apabila hutan digunduli atau menjadi kawasan pemukiman maka run-off aliran permukaan akan meningkat signifikan dan terjadilah banjir. Resapan yang masuk ke dalam tanah relatif tetap karena jenis tanahnya tidak berubah.Namun, kuantitas resapan menjadi kecil karena di atas tanah yang bisa meresap air berubah menjadi bnagunan permanen yang kedap air. 15 Henri Subiakto, Memahami Bencana, Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, 2008, h. 29 “Hubungan antara run-off dan resapan mempunyai perbedaan tingkat besaran order of magnitude yang besar”. 16 Bila yang dibicarakan adalah run-off maka, kecepatan air berkisar dari 0,1-1 mdetik bahkan bisa mencapai 10 mdetik tergantung dari kemiringan lahan tinggi aliran, penutup lahan. Bila yang dibicarakan adalah resapan maka kecepatan air yang meresap ke dalam tanah tergantung dari jenis tanah. 17 Oleh karena itu faktor penutup lahan cukup signifikan dalam pengurangan atau peningkatan aliran permukaan.“Hutan yang lebat mempunyai tingkat penutup lahan yang tinggi, sehingga apabila hujan turun ke wilayah hutan tersebut, faktor penutup lahan akan memperlambat kecepatan aliran permukaan, bahkan bisa terjadi kecepatannya mendekati nol”. 18 Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor penyebab banjir yaitu curah hujan tinggi, buruknya penanganan sampah, kawasan kumuh di sepanjang sungai.Dan faktor penyebab banjir yang paling dominan adalah perubahan tata guna lahan.

b. Pengertian dari Rawan Bencana, Bahaya, Kerentanan dan Risiko Bencana

1. Rawan Bencana Rawan Bencana adalah “kondisi atau karakter geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada satu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, merendam, mencapai kesiapan, dan 16 Robert J. Kodoatie dan Roestam Sjarief, Pengelolaan Bencana Terpadu banjir, longsor, kekeringan dan tsunami. Jakarta: Yarsif Watampone Anggota IKAPI, 2006, h. 164 17 Ibid. 18 Ibid, h. 166.