xlvii dengan R square sebesar 0,252 atau 25,5. bahwa Variabel sikap mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai T
hitung
2,443 t
tabel
1,671 dengan R square sebesar 0,448 atau 44,8. Variabel referensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai
T
hitung
3,163 t
tabel
1,671 dengan R square sebesar 0,473 atau 47,3. dengan Koefisien determinasinya R
2
0.91780 atau 91.780. sedangkan semua variabel tersebut motivasi, sikap dan referensi mempunyai pengaruh terhadap variabel
keputusan pmbelian yaitu sebesar atau koefisien determinasinya R
2
0,539 atau sebesar 53,9. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi,
sikap dan referensi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel keputusan pembelian, dan variabel referensi X
3
mempunyai pengaruh yang paling dominan.
E. Kerangka Pemikiran Konseptual
Kehidupan dunia bisnis yang mengalami perkembangan khususnya pada produk telekomonikasi handphone dan perubahan membawa pengaruh terhadap
munculnya berbagai macam produk sejenis. Disertai dengan isu globalisasi dan informasi telah membawa masyarakat lebih kritis dan peka di dalam pemilihan
produk yang mereka beli. Hal tersebut menyebabkan terjadinya pergeseran pada pola hidup konsumen, dimana pada kondisi ini masyarakat sebagai konsumen
suatu barang atau jasa akan dapat memilih produk mana yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, keuangan dan selera. Semakin tumbuh dan berkembangnya
perusahaan dengan produk sejenis mengakibatkan persaingan semakin ketat. Untuk bisa menghadapi persaingan tersebut, perusahaan dituntut untuk lebih
memperhatikan perilaku konsumen yang setiap saat berubah karena banyaknya variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli barang dan jasa.
Dalam rangka inilah perusahaan sebagai produsen harus melaksanakan kegiatan pemasaran yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen dengan cara
mempertahankan keberadaan produk dan mengembangkannya untuk mendapatkan laba yang optimal. Hal ini sangat penting bagi produsen untuk memahami dan
mengerti mengapa dan bagaimana konsumen itu memilih dan pada akhirnya membeli suatu produk.
Gambar 2.8
F. Hipotesis
Faktor psikologmotivasi Motivasi interinsik
X1
Keputusan Pembelian Y
Motivas EksterinsikX
2
Analisis regresi Kesimpulan
dan saran
xlviii Hipotesis merupakan kesimpulan sementara mengenai hubungan antara dua
variabel atau lebih yang dinyatakan dalam bentuk pernyataan.Hipotesis juga merupakan jawaban sementara terhadap persoalan yang digunakan untuk mencari
jawaban yang sebenarnya sebelum sampai pada sebuah teori yang terbukti kebenarannya.
Menurut Nazir 1982:182, “Hipotesa tidak lain dari jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian. Oleh karena itu rumusan masalah penelitian
biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.” Hipotesa dikatakan jawaban sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh dari pengumpulan data. Jadi hipotesa juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empiris.
Berdasarkan model kerangka berfikir di atas terlihat bahwa konsep penelitian ini ada 2 yaitu motivasi dan keputusan pembelian. Kedua konsep tersebut
mempunyai variabel-variabel dan indikator-indikator yang berhubungan dengan kerangka berfikir tersebut.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
Berdasarkan perumusan masalah tersebut diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian adalah sebagai berikut :
1. Ho
: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel motivasi interinsik dan motivasi eksterinsik secara simultan bersama-sama.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan variabel motivasi interinsik dan
motivasi eksterinsik secara simultan bersama-sama. 2. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan variabel motivasi interinsik
dan motivasi eksterinsik secara parsial individu. Ha
: Terdapat pengaruh yang signifikan variabel motivasi interinsik dan motivasi eksterinsik secara parsial individu.
xlix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN