1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah proses secara sadar dalam membentuk anak didik untuk mencapai perkembangannya menuju kedewasaan jasmani maupun rohani, dan
proses ini merupakan usaha pendidik membimbing anak didik dalam arti khusus misalnya memberikan dorongan atau motivasi dan mengatasi kesulitan-kesulitan
yang dihadapi siswa. Prestasi belajar adalah suatu kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajar. Untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik dalam proses belajar , maka seorang siswa harus giat belajar agar mendapatkan
prestasi belajar yang memuaskan untuk dirinya. karena prestasi belajar juga dapat menjadi tolak ukur yang problematik, maksudnya bahwa prestasi bergantung pada
banyak faktor, disamping faktor belajar, perasaan, kelelahan dan motivasi.
1
Prestasi belajar bukanlah sesuatu yang hanya dinilai pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik saja, keseluruhan pencapaian hasil belajar merupakan
cerminan proses seseorang, tidak hanya pada aspek pengetahuan terhadap materi tertentu tetapi juga sikap yang ditunjukan lewat pergaulan dan interaksi seseorang
baik secara formal disekolah maupun secara informal di luar sekolah. Dalam sebuah pembelajaran, Pendidikan Agama Islam mempunyai tujuan,
yang di mana tujuan pendidikan agama Islam yaitu untuk meningkatkan
1
Neni Zikri Iska, Psikologi Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brothers, 2006, h. 85
2
keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan siswa tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakat, berbangsa dan bernegara.
2
Hal ini sejalan dengan tujuan umum Pendidikan Nasional yang dinyatakan dalam Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
SISDIKNAS pasal 3,disebutkan bahwa : Pendidikan Nasional bertujuan untuk “ mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi,
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
3
Di dalam sebuah prestasi belajar pun ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi belajar, di antaranya yaitu faktor dari dalam
diri, yaitu: lingkungan alam dan sosial, Instrumental kurikulum bahan pelajaran, gurupengajar, sarana dan fasilitas, administrasi menejemen, dan faktor
dari luar, yaitu: fisiologis kondisi fisik, panca indra, psikologis bakat, minat, kecerdasan,motivasi, kemampuan kognitif. Faktor inilah yang berpengaruh dalam
pembelajaran siswa agar siswa dapat mencapai prestasi yang baik.
4
Dalam pendidikan motivasi merupakan salah satu faktor penunjang dalam menentukan intensitas usaha untuk belajar dan juga dapat dipandang sebagai suatu
usaha yang membawa anak didik ke arah pengalaman belajar sehingga dapat menimbulkan tenaga dan aktivitas siswa serta memusatkan perhatian siswa pada
suatu waktu tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi bukan saja menggerakkan tingkah laku tetapi juga dapat mengarahkan dan memperkuat
tingkah laku. Siswa yang mempunyai motivasi dalam pembelajarannya akan
2
Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, h. 111- 112
3
UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, Jakarta: CV Mini Jaya Abadi, 2003, h. 4
4
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan , Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2003, h. 107
3
menunjukkan minat, semangat dan ketekunan yang tinggi dalam belajarnya, tanpa banyak bergantung kepada guru.
Faktor-faktor yang dikatakan memiliki peranan penting itu dapat dipandang sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam hubungannya dengan
pemahaman bahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan yang disajikan lebih mudah dan efektif. Dengan demikian proses belajar mengajar akan berhasil
baik, kalau didukung oleh faktor-faktor psikologis tersebut. Salah satu faktor psikologis tersebut adalah motivasi.
5
Dalam proses pembelajaran motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan
disebabkan oleh kemampuannya yang kurang akan tetapi dikarenakan tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengerahkan
segala kemampuannya. Keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan oleh motivasi belajar yang
dimilikinya, siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung prestasinya pun akan tinggi pula dan sebaliknya siswa yang motivasi belajarnya
rendah, akan rendah pula prestasi belajarnya.
6
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi, adanya motivasi yang
baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.Dengan kata lain dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari dengan adanya motivasi, maka
seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi
belajarnya.
7
Motivasi merupakan faktor dominan yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan yang diinginkan. Dalam proses belajar mengajar kebutuhan
berprestasi menggerakkan dan mengarahkan perbuatan, menopang tingkah laku dan menyeleksi perbuatan individu yang berorientasi pada keberhasilan sehingga
5
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, h. 39-40
6
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2008, h. 249
7
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar…, h. 85-86
4
motivasi berprestasi merupakan potensi individu yang menjadi landasan utama terhadap proses pembinaan, pengembangan, kepribadian, dan kemampuannya.
Kemampuan inilah yang dominan menentukan keberhasilan seseorang.
8
Motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan, sebab memang motivasi muncul karena kebutuhan. Seseorang akan terdorong untuk bertindak
manakala dalam dirinya ada kebutuhan. Kebutuhan ini yang menimbulkan ketidakseimbangan ketidakpuasan yaitu ketegangan-ketegangan dan ketegangan
itu akan hilang manakala kebutuhan itu telah terpenuhi.
9
Untuk belajar sangatlah diperlukan adanya motivasi. Motivation is an essential condition of learning. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada
motivasi, makin tepat motivasi yang diberikan akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para
siswa. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan bahwa motivasi
merupakan salah satu penentu dalam keberhasilan belajar, namun apakah motivasi itu benar-benar berpengaruh terhadap prestasi siswa? dan penelitian ini pun
dilatarbelakangi karena sekolah umum itu identik dengan pelajaran umum, oleh karena itu untuk mengetahui motivasi siswa terhadap Pelajaran Agama Islam,
khususnya motivasi siswa dalam membaca buku agama Islam, sejauh mana motivasi para siswa dalam mempelajari pelajaran agama Islam?
Maka dari itu peneliti tertarik mengambil judul skripsi ini dengan judul
”Motivasi Siswa dalam Membaca Buku Agama Islam dan Pengaruhnya terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMK Kawula
Indonesia”. B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.
Pembatasan masalah
8
Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 1995, h. 130
9
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran..., h. 287-289
5
Untuk memudahkan penelitian ini, maka permasalahannya dibatasi yaitu: a.
Motivasi membaca buku agama disini adalah motivasi siswa dalam membaca buku agama yang diwajibkan sebagai referensi pelajaran
Pendidikan Agama Islam b.
Motivasi membaca buku agama di sini berupa buku pelajaran yaitu buku pelajaran agama yang dimiliki siswa dalam melaksanakan
proses pembelajaran yang mencakup buku pegangan atau buku pendukung lainnya.
c. Prestasi belajar pendidikan agama Islam di sini adalah hasil belajar
yang telah dicapai secara optimal selama berlangsungnya mekanisme belajar dalam jangka waktu tertentu pada mata pelajaran pendidikan
agama Islam atau nilai raport siswa.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah, rumusan masalah yang akan menjadi acuan dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana motivasi siswa dalam membaca buku Agama di SMK
Kawula Indonesia? b.
Bagaimana prestasi belajar agama siswa di SMK Kawula Indonesia? c.
Apakah motivasi siswa dalam membaca buku agama Islam berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran PAI?
C. Tujuan dan manfaat penelitian 1.