3.4.1. Rating Factor
17
Rating Factor faktor penyesuaian merupakan perbandingan performansi seseorang pekerja atau individual dengan konsep normalnya. Ada beberapa
kriteria rating factorRf dari pekerja yaitu: 1.
Pekerja normal Rf = 100 =1 waktu normal.
2. Pekerja terampil
Rf 1 waktu pekerja lebih kecil dari waktu normal. 3.
Pekerja lamban Rf 1 waktu pekerja lebih besar dari waktu normal.
Ada beberapa cara menentukan rating factor antara lain: 1.
Cara Persentase Cara ini merupakan cara yang paling awal digunakan dalam melakukan
penyesuaian. Di sini besarnya faktor penyesuian sepenuhnya ditentukan oleh pengukur melalui pengamatan selama pengukuran. Misalnya si pengukur
berpendapat bahwa p = 110 . Jika waktu silkusnya telah terhintung sama dengan 14,6 menit, maka waktu normalnya:
WN=14,6 x 1,1 = 16,6 menit. 2.
Cara Shumard Cara Shumard memberikan patokan-patokan penilaian melalui kelas-kelas
performansi kerja dimana setiap kelas mempunyai nilai tersendiri.
17
Sritomo Wignjosoebroto, 1995, Op.cit.,
Universitas Sumatera Utara
3. Cara Westinghouse
Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan,
usaha, kondisi kerja dan konsistensi. Setiap faktor terbagi kedalam kelas-kelas dengan nilainya masing-masing.
a. Keterampilan Skill
Keterampilan untuk operator dikategorikan C2 karena dari pengamatan, selama operator bekerja kualitas kerjanya baik,tampak ada kepercayaan
terhadap diri sendiri, tidak memerlukan banyak pengawasan, kemampuan untuk merakit tidak tersendat-sendattidak ragu-ragu.
b. Usaha Effort
Usaha untuk operator dikategorikan C2 karena dari pengamatan, kecepatannya baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari, senang pada pekerjaannya,
menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik, dan dapat memberikan saran- saran untuk perbaikan kerja.
c. Kondisi Kerja Condition
Kondisi kerja untuk operator dikategorikan D karena dari pengamatan terlihat Lingkungan fisik kerja tidak terlalu berpengaruh terhadap pekerjaan mereka.
d. Konsistensi Consistency
Konsistensi kerja untuk operator dikategorikan D karena dari pengamatan terlihat waktu penyelesaian operator untuk menyelesaikan pekerjaannya
adalah normal artinya tidak terlalu cepat dan tidal terlalu lambat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Penyesuaian Menurut Cara Shumard
3.4.2. Allowance